Adakah yang ingat dengan teman-teman si kutub?🙋
Mari kita pertemukan ya gaessss.
Happy reading
.
.
.
.
Azalea kini sudah melaksanakan intership di salah satu puskesmas di Surabaya. Tidak terlalu jauh dengan tempat kosnya. Para pegawai Puskesmas juga ramah-tamah, membuatnya enjoy bekerja.
"Istirahat dulu dokter. Nanti dilanjutkan kembali" ibu berkerudung merah yang berjaga sebagai asisten dokter mengingatkan Azalea yang masih menulis laporan. Azalea tersenyum menatap ibu itu. "Iya ibu. Ibu juga istirahat?" Tanya Azalea kembali.
"Iya. Ayo dok, kita makan siang bersama di warung dekat sana" ajaknya menunjuk warung depan puskesmas yang bersebelahan dengan Koramil. "Iya Bu"
Azalea segera mengambil dompet dan hape miliknya. Tapi ada pasien seorang perempuan paruh baya yang masuk dengan wajah pucat meminta surat rujukan. Ibu berkerudung merah tadi kekeh mengatakan bahwa ibu itu masih bisa berobat disini dan tidak perlu surat rujukan ke rumah sakit.
"Mari ibu saya periksa dulu ya. Silahkan masuk kedalam" ucap Azalea menengahi perdebatan mereka.
Azalea menggunakan stetoskop untuk mendengar detak jantungnya dan suara diafragma perut si ibu. Azalea juga menekan perut sebelah kiri si Ibu membuatnya meringis. Menekan kembali perut sisi kanan si ibu biasa saja.
"Keluhannya ibu apa?" Tanya Azalea ramah. "Perut saya sakit dokter, juga mual. Makan juga muntah dokter" Azalea mengangguk, mengukur suhu tubuh sang ibu dan mempersilahkan ibu itu duduk di depannya.
"Ibu tidak demam, hanya saja wajah ibu pucat karena ibu tidak bisa makan kasar ya?" Perempuan itu mengangguk dan membaca nama sang ibu. "Ibu Nania" gumam Azalea berusaha mengingat nama Nania dari diary sang bunda.
"Jadi dokter, saya sakit apa?" Tanya Nania membuyarkan lamunan Azalea. "Oh.. asam lambung ibu naik, jadi ibu tidak perlu surat rujukan ke rumah sakit. Saya akan resepkan obat untuk asam lambung ibu ya. Diminumnya 30 menit sebelum makan. Ibu juga harus makan yang teksturnya lembut dulu seperti bubur atau oat, jangan makan yang pedas dan asam ya Bu" Nania mengangguk.
"Ini resep obatnya" Azalea memberikan resep obatnya ke Nania. "Terimakasih dokter"
"Iya Bu sama-sama" jawabnya tersenyum ramah.
Nania. Mantan pacar ayah? Harusnya aku foto aja tadi. Ah bego. Rutuknya dalam hati
Azalea meraih hape dan dompet untuk makan siang bersama. Azalea melihat Nania dijemput dengan seorang lelaki paruh baya berseragam doreng. Dia jadi ingat tentang cerita di buku diary sang bunda. Mantan pacar Azlan.
Azalea Zahira 💊 : Nania, mantan ayah kan?
Azalea menikmati makan siangnya bersama para pegawai Puskesmas yang lain, sambil menunggu balasan chat dari sang ayah. Azalea penasaran dengan dua nama. Aizan dan Nania.
Tring
Ayah⛄ : Dek, itu masa lalu
Azalea Zahira💊 : Jadi beneran ya, sesuai sama diary bunda
Ayah⛄ : dimana diary bunda kamu taruh? Ayah lagi cariin
Aila Zahira💊 : Lea bawa 😁
Ayah⛄: bulan depan ayah ambil kesana
KAMU SEDANG MEMBACA
Lasting Love (Tersedia ebooknya Di PlayStore)
RomanceDokter ada rencana untuk menikah secepatnya? Saya sudah mengajukan lamaran ke komandan untuk menjadi calon imam dokter" "Hah?"