Maaf kalau kurang greget gaessss.
Happy reading
.
.
.
.
Azalea sedang duduk melihat Azlan sang ayah membersihkan foto Aila sang bunda. Azlan memutar lagu Christian Bautista the way you look at me. Azalea sampai hafal banget ritual ayahnya jika membersihkan foto ataupun barang Aila.
"Yah itu lagu kesukaan ayah?" Azlan hanya tersenyum dan mencium foto Aila. "Kesukaan bunda kamu nak"
"Oh ya. Ayo buruan mandi, ikut ayah" Azalea mengangguk dan segera pergi mandi.
Azlan mengajaknya pergi ke perumahan yang tidak jauh dari rumah dinasnya. Azalea bingung tapi dia memilih nanti saja bertanya pada sang ayah.
"Ayo turun dek, kita udah sampai" Azalea masuk bersama Azlan ke rumah minimalis berlantai dua.
"Rumah siapa yah?" Tanya Azaleanya. "Rumah kita sayang. Kamu suka?" Azalea mengangguk dan memeluk Azlan.
"Dek, kalau kamu nikah nanti, kamu tinggal di rumah sebelah ya" pinta Azlan. "Hah? Kenapa yah?"
"Kenapa Yah?" Azlan membelai kepala Azalea yang tertutup hijab. "Ayah gak ingin kamu terkekang seperti bunda kalau kamu dapat abdi negara"
"Masih lama yah. Duh ayah nih, kenapa sih nyuruh cepet nikah" Azlan tertawa. "Dulu bunda nikah sama Ayah umur 21 lho" Azaleanya melongo. "Ayah umur 29, lha kamu sekarang umur 26 dek"
"Ah masih lama yah. Duh ayah nih" Azalea jadi salah tingkah. "Sudah ada calon apa gimana?"
"Gak ada yah" jawab Azaleanya tanpa memandang Azlan. "Naksir cowok?" Azalea akhirnya mengangguk.
"Siapa?" Azalea menggeleng dan menggedikkan bahunya. "Gak tahu yah, ketemu satu kali pas mau jemput bang Reyka"
"Namanya?" Azalea menggigit bibir bawahnya. "Arsa yah"
Anakku sudah dewasa ternyata. Batin Azlan
💉💉💉
Arsa sedang diminta untuk pulang ke rumah dinas ayahnya. Dan kebetulan ada tamu juga disana. Mereka adalah teman baik Aizan. Arsa hanya menyapa sekilas, lalu masuk kedalam rumah, tanpa berniat menyapa gadis yang duduk di samping kedua orangtuanya.
"Itu Arsa jeng? Ya Allah udah besar ya? Terakhir kali ketemu Waktu SMP" Aulia mengangguk. "Iya jeng"
"AL juga?" Aulia menggeleng. "AD jeng"
"Wah, udah punya calon belum? Anak saya single juga nih" tak ada jawaban dari Aulia.
Arsa yang mendengar merasa malas, hatinya terpatri pada satu nama "Lea". Just Lea. Kalau bisa di beri bold biar tebal dan terlihat di hati Arsa.
"Arsa" merasa namanya terpanggil, dia keluar dan menghampiri ayahnya. "Siap. Iya Yah?"
"Om Gus mau nanya, kamu masih single apa sudah punya pacar?" Arsa memandang Aizan dan Aulia, lalu memandang kembali Om Gus di depannya. "Saya sudah ada calon Om. Kami sedang ta'aruf"
Ta'aruf dari Hongkong Sa?. Batin Arsa merutuki dirinya sendiri.
"Oh.. om harap, kalau kalian tidak jadi berjodoh, bisa lah dengan anak Om Kadita" Arsa tidak menjawab apapun, hanya tersenyum tipis.
Komandan calling...
"Maaf permisi Om" Arsa keluar ke teras. "Siap komandan"
"Kapten Arsa, saya tunggu di kantor sekarang"
"Siap komandan"
"Yah, Bu, Arsa harus kembali ke batalion. Assalamu'alaikum"
"Waalaikumsalam"
💂💂💂
Arsa dan Azlan berada di mobil, mereka berdua sedang melakukan perjalanan ke Bogor untuk beberapa hari ke depan.
Azlan memutar lagu di player mobil. Lagu kesukaan Ailanya yang dia sukai. Arsa ikut mendengarkan lagu itu dengan masih fokus menyetir.
"Ijin komandan" Azlan menengok ke Arsa. "Ada apa?"
"Ijin bertanya, lagu ini, favorit komandan?" Azlan tersenyum tipis, mengingat kejadian saat itu. Saat Aila dan dirinya sedang jalan-jalan sekitar Surabaya.
"Lagu apa ini?" Tanya Azlan datar. "Ih mas norak, ini tuh lagu favorit Aku, masa mas Dylannya Aila gak tahu sih?" Azlan menggeleng.
"Dengerin dong. Jangan lagu Mars Eka Paksi Mulu" Azlan hanya menanggapi dengan tertawa, saat itu memang dia belajar menyukai apa yang Aikau Sukadengan apa yang Aila suka.
Ah Aila sayang, aku kangen kamu. Batin Azlan.
"Ijin Ndan" Azlan tersadar dari lamunannya. "Ya?"
"Maksudnya lagu ini? Ini lagu favorit mendiang istri saya, dia selalu marah kalau saya cuma mengingat mars Eka Paksi aja" Azlan tertawa.
"Siap salah Ndan. Lagunya sama seperti apa yang kedua orang tua saya selalu dengarkan" Azlan tersenyum tipis. "Ya, ayah kamu teman mendiang istri saya"
Ngelamar sekarang gak ya? Duh kenapa aku jadi grogi gini sih dekat komandan. Batin Arsa
"Nanti mampir beli bunga mawar di depan ya" Arsa mengangguk. "Siap Ndan"
Mereka mampir membeli bunga mawar kesukaannya Aila. Setelah itu Azlan meminta mampir ke makam, dan Arsa hanya menunggu di mobil saja, membiarkan Azlan menikmati waktu sendiri.
Azlan masuk ke mobil dengan wajah lebih lega dan rileks. Arsa hanya mengamati tanpa berani bertanya lebih lanjut. Azlan mengingat pembicaraan dengan Azaleanya kemarin malam.
"Ayah, kenapa ayah gak menikah lagi? Lea gak papa kok, kalau ayah mau menikah" Azlan hanya tersenyum tipis dan membelai kepala Azalea. "Gak dek, sampai kapanpun bunda kamu gak akan pernah tergantikan di hati Ayah oleh siapapun. Hanya bunda dek bukan yang lainnya"
Azalea menangis sesenggukan di pelukan Azlan saat dia berbicara seperti itu. "Kamu tahu dek, ayah punya kesalahan dan belum bisa meminta maaf kepada bunda kamu sampai sekarang. Apalagi saat bunda meninggal, ayah gak ada disampingnya"
Azaleanya menangis sesenggukan mendengar penjelasan Azlan. Sebegitu terlukanya kah Sang bunda, sebegitu menyesalnya kah sang ayah.
"Ayah buat salah apa sama bunda?" Azalea menghapus air matanya.
"Ayah gak pernah mau dengerin penjelasan dari bunda kamu, ayah memilih nama baik ayah tidak jelek Dimata mereka, bunda kamu orang yang penyabar, penyayang. Gak ada perempuan yang bisa seperti bunda. Bunda mengubah dinginnya ayah jadi lebih hangat jika bersamanya, lebih tersenyum padanya. Sekarang kamu paham kan dek, kenapa ayah gak akan pernah menikah? Karena bunda kamu memang tidak akan pernah tergantikan oleh siapapun"
Azlan tersadar dari lamunannya, dia melihat Arsa sudah menepikan mobilnya ke tempat tujuan. Arsa turun lebih dulu, Azlan juga mengikuti.
Azaleanya ayah bunda 🌸 : Ayah Lea kangen
Azlan tersenyum melihat anak semata wayangnya itu selalu bisa mengubah moodnya sama seperti Ailanya dulu. Azalea dan Aila sama.
Like mother like daughter, mungkin itu masuk akal. Batin Azlan.
💂💂💂
KAMU SEDANG MEMBACA
Lasting Love (Tersedia ebooknya Di PlayStore)
RomanceDokter ada rencana untuk menikah secepatnya? Saya sudah mengajukan lamaran ke komandan untuk menjadi calon imam dokter" "Hah?"