Arsa gaessss mau ngelamar anak Jendral Azlan.. kalian gimana gaessss??🙋
Happy reading
.
.
.
Azalea menyempatkan menjenguk Renata yang masih di rawat intensif di rumah sakit. Karena lahir prematur dan kekurangan berat badan, Renata belum di perbolehkan pulang. Azalea mengamati wajah tenang di depannya.
"Assalamu'alaikum Rena, yang kuat ya nak. Nanti kita pulang bersama, oke" Azalea membelai tangan mungil Renata.
"Selamat malam dokter, dinas malam hari ini?" Tanya suster kepala yang bertugas dan mengenal Azalea. "Iya sus, lagi jengukin si Rena"
"Hati dokter mulia sekali ya. Sudah mau merawat Rena" Azalea tersenyum. "Terimakasih sus, saya juga pernah merasakan apa yang Rena rasakan dulu, ditinggal bunda saya saat saya lahir" Azalea menghapus air matanya.
"Ah jadi melow malam-malam begini. Saya tugas dulu ya sus" suster itu mengangguk dan tersenyum teduh menatap kepergian Azalea. "Mulia sekali. Andaikan aku punya anak bujang udah pasti aku jodohkan sama anakku"
💉💉💉
Azalea berlari di koridor menuju ruang UGD. Malam hari seperti ini adalah yang paling rawan. Ingin rasanya Azalea beristirahat sebentar, tapi apa mau dikata. Kenyataan membawanya pada kebaikan dan pahala.
Azalea melihat seorang gadis sedang pingsan di brankar. Para suster sudah melakukan penanganan pertama. Memasang infus, memasang oksigen di hidung yang sebelumnya telah berdarah dan sudah dibersihkan.
"Tolong selamatkan anak saya dokter" pinta seorang ibu. Azalea mengangguk dan menyuruh ibu itu menunggu di luar. Azalea bersiap memeriksa pasien. Dia sudah menempelkan stetoskop miliknya ke jantung pasien untuk mendengar detak jantungnya.
"Pasien sempat terjatuh di kamar mandi selama 30 menit dok" Azalea menatap horor suster yang menjelaskan. Azalea menggelengkan kepalanya. Lalu kembali memeriksa pasien. "Panggil dokter Kania" seorang suster berlari menuju ruangan dokter Kania.
"Dokter alat vitalnya melemah" teriak salah satu suster yang bertugas mengamati monitor. "Pacemaker segera"
"Siap dokter" seorang perawat laki-laki mendorong pacemaker mendekat. Azalea menempelkan gel sebelum ia kejutkan di dada pasien.
Jedeg
Pasien terpental, tapi alat vitalnya membuat Azalea kehilangan semangat kerjanya. Bunyi nyaring dan garis lurus membuat semuanya patah semangat. Azalea masih mencoba tetapi hasilnya nihil. Pasien telah dikatakan meninggal.
Azalea ditemani dokter Kania, mendekati orang tua pasien. "Dokter" Azalea mengatur nafasnya sejenak. "Maaf ibu. Kami sudah berusaha sebisa kami. Tapi Tuhan berkata lain. Pasien meninggal dunia" Azalea menunduk menahan tangisnya.
"Nggak.. Ailaaaa.. hiks Ailaaa" Azalea mendongakkan kepalanya kala mendengar nama Aila sang bunda yang mirip dengan yang disebut. "Sabar Ma. Kita harus ikhlas Ma. Aila sudah tenang"
"Aira,kamu gak boleh bicara seperti itu sama adik kamu" perempuan paruh baya itu menangis meraung-raung.
Azalea bergegas meninggalkan ibu itu dan menuju rooftop. Azalea menangis sesenggukan disana. Dia gagal menyelamatkan seorang pasien malam ini. Pasien yang namanya sama dengan sang bunda yang sudah meninggal dunia 27 tahun.
"Bunda.. hiks... Lea gagal bunda.. hiks.. gagal" Azalea menangis menenggelamkan wajahnya diantara lutut. "Lea" suara bariton yang pernah Azalea kenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lasting Love (Tersedia ebooknya Di PlayStore)
RomantizmDokter ada rencana untuk menikah secepatnya? Saya sudah mengajukan lamaran ke komandan untuk menjadi calon imam dokter" "Hah?"