🥀 Hurt 🥀

363 50 11
                                    

Langkahku terhenti di tengah-tengah perjalanan menuju gerbang perumahan. Langakahan kuterhenti karena ada seseorang yang sedang ada di pos satpam. Seorang pria yang menggunakan seragam yang sama denganku, yang artinya kami satu sekolah. Sekilas, mirip dengan Jimin... Tapi kurasa bukan, karena ia tidak setinggi itu.

Karena penasaran, akupun langsung berlari kecil menuju gerbang. Saat detik-detik mulai dekat dengan gerbang, pria itu keluar dari gerbang dan akupun langsung menyusulnya.

Siapa pria itu?

Langkahanku terhenti karena pria itu juga berhenti. Firasatku sepetinya dia merasa sedang diikuti. Dan benar saja pria itu menengok ke arag belakang, tepatnya ke arahku. Sontak saja aku langsung menunduk. Dan sepertinya pria itu mendekat denganku. Ada sepasang sepatu di hadapanku.

Oh Tuhan, bodohnya aku...

Dengan ragu, aku mengarahkan pandanganku kepada pria itu. Dan ternyata pria itu adalah... Taehyung? Rasanya dunia ini sempit sekali. Kenapa setiap hari aku selalu bertemu dengannya?

"Kau membututi ku, ya?", Tanyanya.

"Ti...tidak, rumahku memang disitu", jawabku bohong.

"Begitukah?", Ucap Taehyung.

"Ya.. apa yang kau lakukan di sana? Bukan kah rumah mu di.."

"Aku hanya melihat rumah-rumah yang ada", ucapnya yang memotong pembicaraan ku.

"Untuk apa?", Tanyaku penasaran.

"Aku ingin mencari rumah baru", jawabnya.

"Woahh, perumahan itu harganya mahal lho, kau miliader ya?", Ucapku.

"Tidak, aku bukan miliader, apa mungkin kau yang miliader?", Ucap Taehyung.

"Ahhh, tidak, perusahaan appa ku membeli rumah itu saat rumah itu ingin dibangun dan harganya murah", ucapku.

"Ohh. Tumben sekali kau mau ke sekolah jam segini", ucap Taehyung.

"Kepagian", jawabku.

--
Saat sampai di sekolah, Taehyung bilang ia ingin ke toilet dulu. Jadi aku ke kelas duluan. Ternyata tidak banyak murid yang sudah datang. Apa aku benar-benar kepagian, ya? Suatu pencapaian yang berharga bagiku, bisa datang sepagi ini.

Pintu kelasku tertutup. Apa mungkin belum ada yang datang? Biasanya Chaeyoung sudah datang jam segini... Akupun membuka pintu kelas. Benar dugaanku. Kelas masih kosong dan gelap gulita. Akupun langsung menyalakan lampu dan menuju ke tempat dudukku. Saat aku sampai, ada bunga mawar di atas mejaku.

Bunga? Dari siapa? Apa salah kasih? Atau buat Chaeyoung?

Karena penasaran, aku langsung melihat mawar itu. Bunga ini masih segar dan wangi parfum... Sepertinya belum lama di taruh. Aku langsung mencari-cari asalnya, dan aku menemukan sebuah kertas yang ada di balik kertas pembungkus mawar.

Good morning,
Babe

-j-

J ? Siapa?

Apa jangan-jangan Jimin? Hooh tidak mungkin Dahyun, sadarkan dirimu. Jimin tidak segila ini. Tapi siapa ? Chaeyoung tidak pernah bilang ada yang suka padanya.. yang ada ia sedang pdkt dengan Namjoon. Tidak mungkin kan Namjoon dipanggil Joon..

Tak selang beberapa lama, Taehyung datang ke kelas. Dia langsung menuju tempat duduknya, namun saat di hadapanku, ia menyerengit. Seakan bertanya "Apa itu?". Akupun langsung bertanya padanya, "Taehyung, kau kan sering datang pagi, apa kau tahu siapa yang memberi ini?", Tanyaku.

M.E.L.O.D.ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang