Aletha [ON GOING]

08 - Perubahan? ❄

Kalau Dengan Cara Ini Bisa Membuatmu Dekat Denganku Aku Akan Berdoa Kepada Tuhan Supaya Aku Diberikan Sakit Setiap Waktu

Arka merebahkan diri di kasur sambil memandangi langit-langit kamarnya, tiba-tiba terbesit wajah gadis yang selalu menganggu fikirannya saat ini, siapa lagi kalau bukan Aletha.

Ada rasa bersalah yang muncul sejak kejadian sore tadi, pikirannya memikirkan tentang bagaimana cara gadis itu pulang kerumah, apakah dia sudah sampai rumah dan pikiran-pikiran lainnya.

Ia memutuskan untuk mengambil ponsel dan mengirim sebuah pesan, tapi niatnya ia urungkan karena tidak ingin membuat Aletha kegeeran dengan mengirimnya sebuah pesan.

❄ ❄ ❄

Sedangkan di tempat lain Aletha sedang duduk di meja belajar mengerjakan tugas sekolah, sedari tadi kepalanya terasa pusing dan keringat dingin terus membasahi wajahnya apakah ini efek dari kehujanan tadi sore, kondisi tubuh Aletha bisa dibilang cukup lemah apalagi kalau sudah terkena hujan maka dari itu sejak kecil mamanya melarang Aletha untuk bermain hujan-hujanan karena akan berakhir masuk rumah sakit.

"Aletha diminum dulu obatnya, biar pusingnya cepat hilang," seru Kirana membawa nampan yang berisi obat dan segelas air putih.

"Iya ma, taruh situ dulu, Aletha masih ngerjain tugas," seru Aletha yang masih berkutat dengan tugasnya tanpa menoleh sedikit pun ke arah mamanya.

"kamu kenapa tadi pulang hujan-hujan gitu, kan kamu tau sendiri kamu itu nggak bisa kalau terkena air hujan," seru Kirana sambil mengelus rambut putrinya.

"Iya ma maaf ."

"Yaudah kamu habis ini minum obatnya ya terus istirahat jangan tidur terlalu malam," seru Kirana sambil mnegecup kepala Aletha.

"Iya mamaku sayang."

Aletha meregangkan otot-ototnya yang terasa pegal akhirnya tugasnya selesai juga, pusing di kepalanya juga semakin bertambah ia memutuskan untuk meminum obat lalu istirahat.

Ketika akan merebahkan diri tiba-tiba ponselnya berbunyi memunculkan sebuah notifikasi langsung saja ia membuka notifikasi tersebut pikirannya berharap kalau Arka yang mengirimkannya pesan, tetapi setelah membuka harapan-harapan yang tadi dipikirkannya hilang seketika.

085*********
Udah tidur?

Aletha mengernyitkan dahi membaca sebuah pesan dari nomor yang tidak dikenal itu.

Aletha
Siapa ya?

085*********
Gue devan

Aletha dibuat bingung bagaimana bisa Devan mendapatkan nomernya sedangkan dirinya saja tidak pernah memberikan nomernya ke Devan.

Aletha
Ohh kak devan, dapet nomer aku darimana?

085*********
Ada dehh
Jangan lupa save ya

Aletha
Iya kakk

085*********
Besok gue jemput ya

Aletha
Gak usah kak, aku besok berangkat sama papa

085*********
Ohh yaudahh
Buruan tidur
Udah malem
Good night