Jisoo melihat jalanan yang dia lewati melalui kaca jendela mobil. Wanita itu terlihat sedang melamun memikirkan sesuatu.
"Apa kau yakin Jisoo?" Tanya Dahyun memecah keheningan.
Jisoo mengalihkan pandangannya pada Dahyun kemudian menganggukan kepala menandakan bahwa dia sudah cukup yakin dengan keputusannya.
Flashback
Jisoo menatap ponselnya yang tengah berdering karna sebuah panggilan masuk.
Jantung nya seakan berhenti sesaat ketika melihat nama Suho yang tertera pada layar ponselnya tersebut.
Setelah menimbang-nimbang akhirnya Jisoo memutuskan untuk menolak panggilan itu, lalu menonaktifkan ponselnya berjaga-jaga jika Suho mencoba untuk menghubunginya lagi. Jisoo hanya ingin sendiri sekarang, mencoba untuk menenangkan diri dan menata kembali hati nya yang hancur.
Hanya ada satu kata yang berada dipikirannya saat ini 'pulang'.
Yaa, Jisoo ingin pulang sekarang, dia sudah terlalu lelahh, lelah dengan semua kenyataan pahit yang dia terima hari ini, lelah merasakan sakit di hatinya.
Jisoo memandang sekitarnya mencoba untuk mengenali tempat dimana dia berada sekarang. Namun, meski dia sudah memcobanya berkali-kali tapi hasilnya tetap sama, Jisoo tidak bisa mengenali tempat dimana dia menginjakan kaki sekarang.
Inilah yang Jisoo benci dari dirinya sendiri, kebiasaan buruk yang entah kapan bisa dia hilangkan. Sebuah kebiasaan yang akan membuatnya berjalan tanpa tentu arah ketika perasaannya sedang buruk.
Dan sekarang disinilah dia, berdiri di pinggir jalan yang dia sendiri tidak tau akan mengarah kemanakah jalan itu.
Jisoo masih terus berpikir mencoba mencari jalan pulang sampai akhirnya sebuah suara menghentikan kegiatan berpikirnya."Tidak tau arah jalan pulang Kim Jisoo?"
Jisoo sontak menghadap ke belakang dan betapa terkejutnya dia ketika dia melihat Dahyun tengah berdiri tak jauh darinya, bahkan Dahyun tidak sendirian, Jisoo bisa melihat ada Hanbin di belakangnya.
"Bagaimana kalian bisa tau aku berada di sini?" Bukannya menjawab pertanyaan Dahyun, Jisoo justru malah balik mengajukan pertanyaan padanya.
"Menurut mu bagaimana? Kau pikir aku akan membiarkan mu saja ketika aku dengan jelas melihat mu meninggalkan acara dengan keadaan menangis?" Dahyun terlihat menghela nafas sesaat sebelum akhirnya kembali berbicara. "Jisooyaa, kita memang baru berteman sekitar 3 tahun tapi aku sudah cukup tau tentang kebiasaan-kebiasaan mu, termasuk kebiasaan berjalan tanpa tentu arahmu ini"
Jisoo tersenyum miris mendengar semua ucapan Dahyun dan dengan langkah panjang dia langsung berlari memeluk sahabatnya itu.
"Aku ingin pulang" lirih Jisoo dengan suara yang begitu pelan dan hampir tidak terdengar.
Flashback off
"Kau yakin baik-baik saja? Jika kau butuh teman aku akan menginap di rumah mu malam ini?" ucap Dahyun mencoba memastikan keadaan Jisoo.
"Itu tidak perlu, aku akan baik-baik saja" jawab Jisoo mencoba untuk memasang senyum terbaiknya.
"Lagi pula kau seharusnya berjalan-jalan dengan Hanbin, sekarang bahkan belum terlalu malam jadi kalian masih memiliki waktu untuk berkencan" lanjut Jisoo.Mata Dahyun melotot ke arah Jisoo bersamaan dengan pipinya yang mulai memerah, sementara Hanbin hanya tersenyum malu.
"Yakk! Kim Jisoo!!"
"Aku hanya bercanda Dahyun-ah"
Jisoo menatap Hanbin dan tersenyum "dan untuk mu, kita memang tidak terlalu dekat sebelumnya, tapi sekarang kau adalah kekasih Dahyun jadi ku pikir kau tidak perlu merasa canggung ataupun sungkan pada ku dan satu lagi tolong jaga Dahyun dengan baik dan jangan pernah membuatnya menangis, karna jika kau membuatnya menangis kau mungkin masih bisa selamat dari ku tapi aku tidak yakin kau akan lolos dari Lisa"

KAMU SEDANG MEMBACA
My Love, Your Love, And Her Love
FanfictionKim Jisoo yang mencintai teman masa kecilnya harus menerima kenyataan pahit ketika temanya jatuh cinta pada wanita lain.