2nd case : "Nobunaga's lost Portrait"

42 1 0
                                    

Author's Pov (warning : part panjang)

Sena baru saja kembali dari perjalanannya dan memasuki flat saat ia mendapati Yurio sedang mengetik sesuatu di laptop...lebih tepatnya di laptop milik Sena yang membuatnya kaget

"tunggu, apa itu laptopku?"

"yeepp," Yurio menjawab dengan datar sembari lanjut mengetik "laptop ku ada di kamar dan kau meninggalkan milikmu disini"

"huh, dan kau begitu keberatan untuk bangun? Seharusnya itu dilindungi oleh password"

"yah, tidak butuh 1 menit untuk menebaknya, tunggu sampai aku selesai"

"kasus lagi?"

"tidak, hanya mencari informasi di sekitar web penjualan barang antik, apa kau tahu mereka menjual sebuah lukisan Oda Nobunaga yang seharusnya sudah musnah ?"

"lukisan Nobunaga? Maksudmu lukisan yang seharusnya terbakar saat perang dunia 2 dulu?"

"iya, seseorang mengaku memiliki lukisan asli itu dan menjualnya seharga 4 juta yen, dia bahkan berani mengetes keaslian lukisan itu" jelas Yurio. Sena pun ikut mendekat dan mengamati web yang dibuka oleh kawannya itu

"anonymous? Dia tidak menyebutkan namanya?"

"mungkin untuk keamanan tapi jelas jika ini terkuak akan menjadi berita besar, dan orang itu akan menjadi terkenal"

"menurutmu dia akan melakukannya...kau tahu mempublikasikan lukisan itu dan mungkin mengundang wartawan seolah dia menemukan harta nasional"

"dia tidak akan begitu, tapi pembeli lukisan itulah yang akan melakukannya, aku yakin itu."

Yurio lalu merefresh halaman itu dan lukisan itu sudah tidak ada

"sepertinya sudah terjual"

"ya, memangnya kenapa kau tiba-tiba mencari soal informasi seperti ini?"

"ada desas desus sebuah organisasi pasar gelap ada di tokyo dan mereka mengincar barang-barang antik, dan aku langsung tertarik dengan lukisan barusan, lukisan yang seharusnya musnah tiba-tiba muncul di internet? Siapa yang tidak akan tergiur dengan hal itu" jelas Yurio, dia menutup laptop Sena dan menyerahkannnya pada Sena yang lalu menyimpannya

"oh, ngomong-ngomong aku bertemu dengan teman mu tadi" kata Sena saat dia kembali, Yurio terlihat heran dan kedua alisnya berkerut

"teman?"

"yaah, dia bilang sebagai musuh mu"

"oh, yang mana?"

"musuh bebuyutanmu jika menurut penuturannya" mendengar itu, mata Yurio pun memicing

"apa wanita itu membayarmu untuk memata-mataiku?" Sena sedikit terkejut Yurio mengetahui jika orang yang dibicarakan seorang wanita, itu berarti Yurio mengenalnya

"iya"

"kau menerimanya?"

"....tidak" jawab Sena pendek membuat raut Yurio sedikit kecewa

"sayang sekali, padahal kita bisa membagi dua uang itu, coba pikirkan baik-baik lain kali" Sena sedikit heran namun tersenyum dengan tingkah kawan nya itu

"jadi...siapa wanita itu?"

"hmm, orang paling berbahaya yang pernah kau temui dan sekaligus sangat menyebalkan.. oh tak usah kau pikirkan dia bukan masalah" bertepatan dengan itu tiba-tiba ponsel Yurio berdering dan dia mengangkatnya

"ya, hirate Yurio.....sungguh?.cepat sekali.....baiklah aku akan kesana" Yurio lalu mematikan ponselnya dan diam

"ada sesuatu?"

The Doctor and The DetectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang