29. Sama siapa?

7.4K 1.2K 54
                                    

Demi kaum-kaum yang haus akan keributan..
Enjoy!

__

Jiyeon menoleh saat pintu kamar mandi terbuka. Dari sana Jaehyun tampak melangkah keluar dengan boxer pendek dan tshirt andalannya. Rambut lelaki itu masih basah, sebuah handuk tersampir di bahu.

Begitu saling beradu pandang, Jiyeon menyingkirkan berkas yang tengah ia baca. Menepuk pinggiran ranjang, meminta Jaehyun untuk mendekat.

Tidak ada yang bersuara sama sekali. Jaehyun menurut untuk duduk disana, lalu Jiyeon bertopang lutut, merebut handuk dari suaminya dan mulai mengusap rambut Jaehyun pelan.

Suasana hening itu membuat Jaehyun menghela nafas. Sudah pertengahan malam saat keduanya kembali dari musyawarah besar dan resmi demisioner. Jaehyun meraih pinggul Jiyeon, memaksa gadis itu mendekat lalu menenggelamkan diri pada perutnya yang nyaman. Jiyeon tidak mengatakan apapun, ia hanya terus sibuk dengan rambut Jaehyun yang sudah setengah kering.

"Kamu diem aja, kenapa?"

Pertanyaan itu terlontar saat Jaehyun menjauhkan wajahnya dan mendongak.

"Bggak kenapa-kenapa." Jawab Jiyeon.

Jaehyun menghela nafas, "Semua cewek selalu bilang gitu, tapi nanti ngedumelnya dibelakang."

Gerakan tangan Jiyeon berhenti. "Emang aku pernah ngedumel di belakang?"

"Belum ketahuan aja sih."

Kekehan Jiyeon terdengar. Tangannya kembali sibuk mengusap rambut Jaehyun. "Beneran nggak kenapa-kenapa, mas. Kita udah sama-sama capek dua hari ini, jadi mau ngomong juga rasanya buang-buang energi."

Gumaman Jaehyun yang teredam perut Jiyeon terdengar setuju.

"Habis ini istirahat dulu. Besok masih harus ngampus kan? Pasca demisioner biasanya lebih sibuk."

Benar bahwa, pasca demisioner bukan berarti seluruh tugas Jaehyun dan keanggotaan selesai saat itu juga. Mereka masih memiliki dua minggu penuh hingga proses pelantikan pemegang tampuk kepemimpinan organisasi yang baru dilaksanakan. Dan masa itu adalah masa-masa yang tidak kalah menyita waktu.

Selama dua minggu itu pula, Jiyeon habis-habisan memfokuskan diri pada akademik juga memaksimalkan waktu yang tersisa di organisasi. Ia dan Jaehyun rasanya tidak memiliki banyak waktu untuk berada di rumah. Keduanya akan sampai saat malam sudah pekat. Dan biasanya, tanpa banyak bicara akan saling berpelukan melepas lelah menuju alam mimpi.

Di pertengahan bulan maret, serah terima jabatan juga pelantikan ketua BEM yang baru pun dilaksanakan. Jaehyun dan Johnny secara resmi melepas jabatan yang keduanya emban selama satu tahun ini.

Tidak banyak acara setelahnya, semua orang mulai sibuk dengan urusan masing-masing setelah sekian lama mengabdi pada organisasi dan melayani civitas fakultas. Terlebih bagi Jaehyun dan Jiyeon yang sudah ada disana sejak mereka menginjakkan kaki sebagai mahasiswa baru di kampus.

__

"Sore cantik.."

Jiyeon menoleh saat mendapat sebuah motor berhenti tepat didepannya. Ia baru saja menyelesaikan satu lagi tahapan praktikum dan sudah bersiap untuk pulang saat kemudian seseorang menyapanya dengan sebuah senyum yang super lebar.

"Kak Ten?"

"Wih masih inget lo?"

Jiyeon tertawa singkat. "Ya masih dong kak, masa lupa."

"Kirain.. disuruh lupain sama pak ketua."

Jiyeon meredakan tawa, namun senyum teduh masih terpatri di bibirnya. "Kak Jaehyun bukan orang yang kaya gitu kok."

[✔] Undaunted | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang