BAB 6 ー KARYAWAN BARU

16 0 0
                                    

Sepertinya, atap sekolah kini sudah menjadi tempat sasaran Chanyeol dan Eun Kyung sebagai pelarian. melarikan diri dari pelajaran pertama dan kedua. Entah karena takdir atau ketidaksengajaan, mereka berdua kembali dipertemukan di atap sekolah ini. Lagi-lagi, alasannya karena terlambat.

“Kamu kenapa telat lagi?”

“Bukan urusanmu.” Chanyeol menatap tajam. Apa Eun Kyunglupa dengan perjanjian semalam? Atau sengaja ingin membuat masalah dengan Chanyeol?

“Kamu lupa sama perjanjian sem—“

“Saya kesiangan.” Belum selesai bicara, Eun Kyung sudah kembali menyerobot. Baru mengingat perjanjian semalam. Sebenarnya, dia benar-benar malas membuat perjanjian atau segala tetek bengek semacamnya. Baginya, itu semua hal yang tidak berguna. Apalagi berurusan dengan seseorang yang ada di sampingnya. Dan entah karena apa dan kenapa, Eun Kyung pun masih bimbang. Bahkan sesekali memikirkan kenapa Eun Kyung mau berbicara dengan orang seperti Chanyeol. Karena sebelumnya pun, jangankan berbicara, bertegur sapa saja pun tidak pernah.

“Kamu tidur di mana semalam?”

“Teras,” kata Eun Kyung sehabis memasukkan buku tulis fisika ke dalam tasnya. Dia mengucapkannya tanpa ada sedikit rasa bersalah sekalipun. Chanyeol melihat Eun Kyung dengan heran. Tumben sekali dia menjawabnya tanpa ada jeda terlebih dahulu. Biasanya pasti dia akan menoleh dulu, lalu menatap wajah Chanyeol sebentar dengan tatapan tajamnya. Setelahnya, dia baru menjawabnya. Ah, Chanyeol benar-benar sudah hafal gerak-gerik Eun Kyung yang seperti itu. Tapi, setidaknya ini sebuah kemajuan. Dia tak lagi diabaikan seperti sebelumnya.

“Kamu tumben kasih tahu aku, biasanya pasti kamu akan jawab ‘bukan urusanmu’ atau biasanya kamu hanya diam sambil menatapku tajam.” Eun Kyung menghela napasnya dengan berat. Sebenarnya, mau Chanyeol ini apa? Karena, Eun Kyung rasa, setiap apapun yang dilakukan atau dikatakan Eun Kyung pasti dia selalu berkomentar. Lantas, mengkritik setelahnya.

“Tadi kamu nanya. Ya, saya jawab. Lagian, kamu juga sudah tahu kelakuan ayah saya bagaimana. Jadi, ya saya bodo amat.” Chanyeol menatap binar ke arah Eun Kyung. Sementara yang ditatap, duduk menjauh. Chanyeol menggelikan. Ada apa dengannya?

“Baru kali ini aku dengar kamu bicara panjang lebar. A-aku... terharu.” Eun Kyung menoyor kepala Chanyeol. Wajahnya menjijikan. “Berisik!” bentaknya.

“Oh iya, aku mau tanya dong.” Kan, Chanyeol ini benar-benar tak bisa diam. Entah darimana rasa penasaran itu muncul. Dia selalu saja ada ide untuk bertanya hal yang tidak penting pada Eun Kyung.

“Perempuan yang bicara kamu di dalam mobil itu siapa?” Eun Kyung menoleh dengan cepat. Sedikit tersentak saat mendengarnya. Kenapa Chanyeol bisa menyadari ada wanita di dalam sana? Eun Kyung pikir, Chanyeol tak melihatnya.

“Ibuku.”

“Ibu kandungmu? Kenapa dia hanya diam?”

“Ibu tiri.” Ya, wanita yang memukul-mukul itu, ibunya. Min-Young namanya. Salah satu orang yang mendapat keistimewaan. Bunda—Ibu tirinya itu tuna wicara.

“Ah, maaf.” Setelahnya, lengang sejanak. Ya, hanya sejenak. Selepas itu, Chanyeol kembali berbicara. Mengajukan pertanyaan. “Kamu kenapa nggak masuk kelas? Diusir sama guru?”

“Males.”

“Wah, berani juga nih anak.” Eun Kyung menaikkan sebelah alisnya, menggeleng pelan.

Sudah malas mengajak bicara Eun Kyung, Chanyeol memutuskan untuk memainkan ponselnya. Lalu memutar musik yang berjudul Like I’m Gonna Lose You – Meghan Trainor. Chanyeol asyik bersenandung ria. Sementara Eun Kyung, tanpa sengaja mengetuk-ngetuk telunjuknya ke pahanya. Ikut menikmati alunan lagu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mysterious GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang