FRANKFURT AIRPORT
Pusat bandara penerbangan pesawat terbesar di kota Jerman tampak begitu padat. Dan akan selalu menjadi tempat terpadat yang dipenuhi oleh para turis maupun penduduk lokal yang bersiap untuk melakukan perjalanan menuju negara lain.
Baekhyun dan Chanyeol, dua pasangan muda itu tiba disana. Tak luput dari pengawasan kedua orang tua Chanyeol serta Yoora yang turut serta mengantar keduanya.
"Ibu, Ayah, Nuna, kami akan berangkat sebentar lagi," pamit Chanyeol, menatap keluarga kecilnya.
"Terimakasih ayah, ibu, dan juga Eonni. Kalian sudah repot-repot mengantar kami, aku sangat berterimakasih," timpal Baekhyun. Membungkukkan sedikit tubuhnya. Sebagai ungkapan terima kasihnya.
"Kalian tidak merepotkan kami, nak. Berhati-hatilah, dan untukmu Chanyeol, jaga Baekhyun selama di penerbangan. Jangan biarkan dia masuk angin," ucap Ny.Park. Memberi peringatan pada putra kesayangannya itu.
"Benar, Chanyeol. Dan kami akan segera menyusul ke Korea secepatnya," timpal Tn.Park, tak ingin kalah.
"Baekhyunnie, apa kita harus berpisah sekarang? Padahal aku ingin sekali mengajakmu pergi ke salon," gerutu Yoora. Memegang kedua pundak Baekhyun.
Baekhyun tersenyum, menampilkan eye smile miliknya. "Kita bisa melakukannya saat di Korea nanti, Eonni."
"Baiklah-baiklah, tapi sebelumnya jangan lupa untuk selalu merawat kulit wajahmu, kau mengerti?" Tutur Yoora, memberi saran. Dibalas oleh anggukan dari Baekhyun.
"Ayo, bee. Kita harus berangkat," suara Chanyeol mengalihkan perhatian keduanya.
"Hubungi ayah dan ibumu setelah kau tiba disana, Chanyeol," ucap Tn.Park.
"Tentu, ayah. Sekarang waktunya kami pergi, sampai jumpa," pamit Chanyeol serta Baekhyun. Segera melangkah pergi, meninggalkan mereka. Mulai memasuki lorong yang mengantarkan para penumpang menuju pesawat.
.
.
.
.
Seorang pria berbaju kantor tampak begitu rapi dengan sepatunya yang berkilauan melekat pada kaki-kaki panjangnya. Namun dibalik kerapian serta ketampanannya, Lee Jong Suk tampak terburu-buru. Anak-anak tangga ia turuni dengan langkah yang cukup tergesa. Hingga tak menyadari kehadiran sang ibu yang tengah melihatnya itu."Jong Suk-ah, kau baru ingin berangkat?" Ny.Byun bertanya. Berjalan mendekati putranya tampannya.
"Ya, ibu. Ku pikir hari ini tidak ada jadwal, tapi sekretaris ku tiba-tiba menelfonku," jawab Lee Jong Suk. Berusaha membenarkan letak dasinya.
Ny.Byun yang melihat kesusahan putranya lantas mengambil alih pekerjaannya itu. Membenarkan dasi sang anak "Lain kali jangan anggap remeh posisimu sebagai CEO, Jong Suk."
"Untuk kedepannya aku akan melakukan yang terbaik, ibu," tutur Lee Jong Suk.
"Ah, ibu lupa. Kau harus pulang sebelum jam 07.00, kita akan mengadakan makan malam dengan teman ayah," ujar Ny.Byun memberitahu. Beriring dengan dasi yang Lee Jong Suk kenakan telah terpasang rapi.
"Teman ayah? Bagaimana dengan Baekhyun, dia masih belum kembali," gerutu Lee Jong Suk.
"Adikmu baru saja menelfon ibu tadi. Dia sedang dalam perjalanan pulang, orang tua Chanyeol juga akan menyusul datang kemari," ungkap Ny.Byun.
"Apa? Baekhyun pulang hari ini? Itu sangat mendadak. Dia bahkan tidak menghubungiku sama sekali!" Lee Jong Suk menggerutu kesal.
"Mungkin dia ingin memberimu kejutan, Jong Suk," sahut Ny.Byun tenang. "Sekarang pergilah, jangan lupa untuk pulang sebelum jam 7," lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐋𝐔𝐅𝐅𝐘 𝐋𝐎𝐕𝐄
Romance"𝘚𝘦𝘬𝘶𝘢𝘵-𝘬𝘶𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘭𝘦𝘭𝘢𝘬𝘪, 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘦𝘭𝘦𝘮𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘦𝘴𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢. 𝘚𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘭𝘦𝘮𝘢𝘩-𝘭𝘦𝘮𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢, 𝘭𝘦𝘭𝘢𝘬𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪�...