CHAPTER 07

2.6K 170 6
                                    


***

Irene terbangun disebuah kamar dengan nuansa putih dan hitam. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali sekali menguceknya. Ia hendak beranjak dari kasur King Size tersebut tapi aksinya terhenti karena kedatangan seseorang yang tengah membuka pintu.

Ceklek

Sosok pria bertubuh tinggi menghampirinya. Ditangan kanannya sudah ada sebuah mangkok dengan bubur didalamnya. Sedangkan ditangan kirinya ada segelas air putih.

"Ini dimakan dulu!" Perintahnya pada Irene. Irene mengernyitkan keningnya.

"Oh ya saya Suho. Nama nona siapa?"ucap Pria tersebut sambil mengulurkan tangan kanannya pada Irene. Irene menatap uluran tangan tersebut dan membalasnya." Irene" ucapnya singkat.

"Kemarin malam saya liat nona pingsan di taman. Karena saya tidak tahu alamat rumah
nona , jadi saya bawa nona ke apartement milik saya . Maaf lancang." Jelas pria bernama Suho tersebut.

"Terima kasih" ucap Irene sambil tersenyum walau wajahnya masih terlihat sangat pucat.

"Sama-sama" jawab pria tersebut sembari membalas senyuman Irene.

"Ayo dimakan buburnya! Maaf cuma bubur u nggak bisa masak" ucap Pria tersebut sekali lagi.

"Oh ya, nanti aku antar kamu. Bentar aku mau mandi dulu" ucapnya lalu melangkah pergi. Irene menatap punggung pria tersebut hingga lenyap dibalik pintu.

***

Irene sudah selesai memakan bubur yang tadi dibuatkan Pria tersebut. Ia menatap keseluruhan kamar tersebut tak ada satupun yang luput dari tatapannya. Hingga tatapannya terhenti karena sosok pria bertubuh tinggi masuk dengan tiba- tiba. Pria tersebut terlihat snagat rapi dengan balutan setelan kemejannya.

"Ayo aku antar kamu pulang"

"Tidak perlu. Aku telah banyak merepotkanmu"

"Tidak usah sungkan. Aku tidak yakin kamu akan pulang dengan keadaan seperti ini, kamu terlihat sangat pucat."ucap Suho tepat menatap manik mata Irene.

"Dan lebih baik aku mengantarmu pulang. Ayo!" Ucapnya sambil mengulurkan tangannya kepada Irene.

***

Mobil Audy berwarna hitam milik Suho berhenti di alamat yang dikatakan Irene. Gadis yang ia tolong kemarin malam yang ia bawa ke Apartementnya. Suho turun dari mobil, memutari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Irene. Irene merasa tak enak dengan perlakuan Suho padanya yang terkesan berlebihan menurutnya.

Irene turun dari mobil milik Suho, pria yang baru saja dia kenal sejak semalam. Pria yang menolongnya saat pingsan di Taman.

"Sekali lagi aku ucapkan terima kasih" ucap Irene sembari tersenyum kearah pria dihadapannya.

"Sama-sama. Apa bisa kita bertemu lagi nona?Mungkin untuk sekedar berbincang" ucap Pria tersebut. Irene berpikir sejenak.

"Cafe dekat taman kota"sahut Irene, sedangkan Pria tersebut hanya menganggukan kepalanya.

"Semoga kita  bertemu lagi nona. Sampai jumpa" ucap Pria tersebut  memasuki mobilnya dan perlahan berjalan.

Setelah kepergian pria tersebut. Irene memasuki rumahnya hal pertama yang ia lihat adalah ruang tamu yang sangat sepi. Mungkin Sehun sudah berangkat kekantor, karena sosok tersebut tak terlihat dan mobilnya juga sudah tak berada di garasi.

Irene menaiki tangga untuk menuju kamarnya yang berada dilantai atas. Saat memasuki kamarnya betapa terkejutnya Irene kamarnya sudah seperti kapal pecah. Berantakan. Mengapa bisa kamarnya berantakan seperti ini? Siapa pelakunya? Apakah Sehun? Tapi untuk apa dia menghancurkan kamar Irene, memang dia mencari apa?

Irene menghembuskan nafasnya pelan. Sepertinya ia harus berkemas- kemas hari ini. Sepertinya ia tak bisa ke Cafe, terpaksa ia harus menyuruh Joy untuk menghandle Cafenya, karena tak mungkin Irene membiarkan kamarnya seperti ini.

Irene mengambil ponselnya ia akan menelpon Joy.

"Halo, Joy?"

"...."

"Joy aku tidak ke Cafe hari ini. Tolong urus ya."

"..."

"Makasih Joy"

Irene memutuskan panggilan tersebut. Lalu ia mulai membersihkan kamarnya.

_______

tbc

Haiii...guysssss

Maaf pendek dan typo ya

Votments yooooo

Part ini gaje maafkan:"))

Luka Istri Pertama✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang