dua

259 30 12
                                    

Hppy reading
Sorry for typo

























Pulsek...

"aduuhhhhh si Jungmo kemana sih, dari pelajaran Pak Suho kok ga ada sih" gumam Wonjin yang jatuhnya malah kayak misuh misuh gajelas. Diperjalanan ia ga sengaja ketemu Minkyu. Wonjin menghampiri Minkyu yang duduk sambil meminum teh esnya. "Woy Kyu, liat Jungmo gak?" tanya Wonjin to the point. "Gak,lagian kenapa sih lu nyari manusia brengsek itu" jawab Minkyu sambil melirik sekilas kearah Wonjin. "Jaga omongan lu ya kyu, lu gak tau kalo Jungmo pernah nangisin lu. Dan juga, Jungmo itu orang pertama yang selalu mengkhawatirin lo saat lo ga ada kabar" ucap Wonjin sedikit emosi. "Hilih, lebay amat" ucap Minkyu sinis. "udah lah, ga ada faedahnya adu bacot sama lu" ucap Wonjin lalu pergi meninggalkan Minkyu begitu saja.



















Jungmo bangun dari tidurnya, ia membuka matanya perlahan. Tapi ia tak bis menggerak kan tubuhnya. Yang ia lihat pertama kali adalah seseorang dengan pakaian serba hitam. "Kau sudah bangun ternyata" ucap orang itu. "N-nuguseyo"(siapa kau) tanya Jungmo takut. "aku? Hm.. Entahlah... Ku rasa orang yang dekat dengan sahabatmu" ucap orang itu. Jungmo makin takut ya kan. "D-dekat? Dengan Wonjin?" Tanya Jungmo pada dirinya sendiri. Lalu orang itu membuka masker hitamnya "Hai Koo Jungmo" sapa orang itu didepan wajah Jungmo.


























































"H-Hyungjun?"




































Wonjin berlari tak tentu arah, ia benar benar tak tau dimana ia sekarang.tapi yang terpenting baginya adalah sahabatnya,Jungmo yang tak kunjung ketemu. Kebetulan ada minimarket didekat sana, Wonjin pun membeli air dingin disan la dan sesekali bertanya. "Mbak, numpang nanya disini ada runah kosong atau gubuk kecil gak?" tanya Wonjin sopan. "oh ada dek, didekat rumah sakit disamping minimarket ini,lurus terua nanti adek ada ketemu sama satu rumah kosong" ucap Mbaknya lalu memberikan kembaliannya. "terimakasih ya mbak" ucap Wonjin dan dibalas anggukan oleh mbak mbak itu.



























"Hyungjun.. Apa kau lakukan disini, kenapa kau mengikatku seperti ini?" tanya Jungmo. "Hm.. Gue mau balas dendam kepada orang yang udah buat ibu gue meninggal" ucap Hyungjun enteng. Jungmo makin takut ya kan, muka Hyungjun nggk kyut lagi melainkan udh kyk om om kelebihan hasrat. "ibumu? Hyekyo ahjumma?" tanya Jungmo lagi. "iya, ibu gue meninggal gara gara ibu lu!! " ucap Hyungjun emosi. "ibuku salah apa?" tanya Jungmo lagi.  "banyak tanya banget sih,nih ya gue jelasin semuanya. Satu,ibu lo itu pelacur. Dua,ibu lo itu adalah orang yang udah ngebunuh ibu gue. tiga,lu itu anak haram yang lahir diluar nikah dan juga lahir tanpa ayah!!  LU ITU ANAK HARAM KOO JUNGMO" ucap Hyungjun,kalimat terakhirnya Hyungjun berteriak dan semakin menambah ketakutan Jungmo. "M-Mianhae" cicit Jungmo tapi masih bisa didengar oleh Hyungjun. "Mianhae? Memang permintaan 'maaf' bisa mengembalikan ibuku hah!!" teriak Hyungjun didepan wajah Jungmo. "Mianhae,karena kehadiranku hidupmu jadi buruk Hyungjun-ah." ucap Jungmo sambil menunduk. "Kau boleh lakukan sesukamu padaku, kau boleh bunuh aku terserah kau mau apain aku. Tapi,jangan pernah menaruh dendam pada ibuku. Cukup taruh dendam mu padaku. Jangan pada ibuku." ucap Jungmo beserta senyum tulusnya. "Apa gue boleh bunuh lo?" tanya Hyungjun. "Jika itu yang kau mau,lakukanlah kapanpun itu aku siap Hyungjun-ah."ucap Jungmo dengan senyum tulus yang terukir dibibirnya. "Jungmo Hyung~ maafkan aku jika aku ada salah, dan maafkan aku karena aku sudah mengikatnu seperti ini, maafkan aku karena sudah bilang kau anak haram, maafkan aku atas semua kesalahan ku hyung." ucap Hyungjun. "Apa maksudmu Hyungjun, Hyungjun lepaskan aku dari ikatan ini" ucap Jungmo. "Kalau aku lepasin, nanti Hyung halangin aku buat bunuh diri. Udahlah Hyung, Hyung udah banyak buat baik sama aku tapi aku ngatain Hyung anak haram. Dongsaeng macam apa aku ini, daripad aku menderita terus menerus lebih baik aku mati saja hyung. Oh ya Hyung, dilaci meja belajar aku ada note untuk Jungmo Hyung,Minhee Hyung, Minkyu Hyung,dan  Wonjin Hyung. Terima kasih Hyung sudah hadir dikehidupanku, Hyung aku pergi ya. Dadah Hyung"ucap Hyungjun dengan senyum tulusnya, Pisau yang sedari tadi ia genggam kini sudah menancap dibagian perutnya.

























Mask; KyuMoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang