15

473 75 25
                                    

Kalau saja diberi pilihan antara berendam di air es seminggu penuh atau mendapat sikap dingin dari Jennie, sudah pasti Hanbin akan memilih pilihan yang pertama. Hari ini sudah terhitung dua hari sejak kemarahan Kim Jennie padanya. Rasa hangat yang menyenangkan lenyap begitu saja, bahkan kini hampir tergantikan dengan suasana mencekam penuh misteri.

Sudah dua hari juga Hanbin tidak bisa menemui Jennie, berniat untuk bertemu di cafe tapi yang ada ia malah kena usir Minhyung. Jadi, yang dapat Hanbin lakukan kini hanyalah pasrah. Ah dan satu lagi, Hanbin kembali berubah menjadi bos yang menyebalkan.

"Memangnya tidak ada lagi manusia kompeten di negara ini?" Ujar Hanbin sambil melempar berkas calon sekretarisnya ke atas meja.

"Aku pasti akan mencarikannya, Sajangnim" jawab Chaeyoung yang biasanya membuat Hanbin menurut tapi kini malah harus menundukkan kepalanya dalam-dalam. Perempuan itu sedang ketakukan, takutnya malah dilarang resign oleh bosnya yang hari ini kembali jadi menyebalkan.

"Kau ini gila, ya? Aduh lama lama bisa kena hipertensi kalau seperti ini"

Ingin sekali Chaeyoung mengucap sumpah serapah pada calon-mantan-bosnya yang hari ini sedikit lebih menyebalkan daripada tingkat menyebalkan yang biasanya. Tapi bagaimana lagi, demi kehidupannya yang lebih tentram ia harus menahan sekitar dua hari lagi. Mudah mudahan, harapan tinggi Chaeyoung taruh pada kandidat yang selanjutnya.

"Kalau begitu biar aku panggilkan yang selanjutnya, Pak?"

"Jangan!"

"Lalu!"

"Aku mau diam dulu, sebentar. Mudah mudahan otakku ikut segar"

"Baiklah kalau begituㅡ"

"ㅡdiam disini sebentar, atau pesangonmu yang aku janjikan batal?"

Chaeyoung memilih untuk menurut. Mengambil duduk sedikit jauh dari sang bos karena takut tiba tiba bosnya mengamuk. Karena hal seperti itu memiliki kemungkinan yang begitu besar.

"Perempuan, memang gampang sekali marah ya?"

Pertanyaan sederhana dari Hanbin mau tak mau membuat Chaeyoung terkejut, hampir saja ia tersedak ludahnya sendiri. Kumpulan puzzle pada otaknya telah selesai. Ah, jadi ini alasan Kim Hanbin kembali menjadi monster belakangan ini.

"Kami tak akan marah jika kalian tak berbuat salah, Sajangnim"

"Tapi memangnya salah kalau ada perempuan genit yang ingin bicara denganku?"

Boleh Chaeyoung melakukan rap gaya bebas tidak ya sekarang?

"Sajangnim, ini aku bicara sebagai seorang perempuan dan seorang manusia. Kau tau kan ada hal yang namanya cemburu? Dan aku rasa setiap manusia terlahir dengan naluri untuk cemburu, namun sayangnya kami perempuan si perasa lebih sering berpikir negatif atas kecemburuan yang kami alami. Makanya, apa susahnya saling menjaga perasaan sih? Toh namanya hubungan kan perlu ada kata saling"

Hanbin sedari tadi hanya mampu memijit pelipisnya, akibat rasa pusing atas penjelasan panjang lebar dari sang sekretaris yang kemungkinan besar menyuarakan atas nama perempuan.

Gila, bisa gila.

"Chaeyoung?"

"Ya, sajangnim?"

"Apa perlu ku beri isi dunia supaya dia memaafkanku?"

Lagi, Chaeyoung kembali menunjukan kemampuan rapnya untuk menjawab pertanyaan Kim Hanbin.

Lagi, Chaeyoung kembali menunjukan kemampuan rapnya untuk menjawab pertanyaan Kim Hanbin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
One Night, ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang