26. MUTIARA
“Hanya kerang yang terlukalah yang mendapatkan mutiara.”
— Galaksi AldebaranGalaksi menjauh. Apakah Kejora keterlaluan padanya?
Semenjak malam itu Kejora tak lagi melihat kehadiran Galaksi. Cowok itu seperti hilang ditelan bumi selama tiga hari. Ketika Kejora tidak sengaja bertemu dengannya pun Galaksi memilih pergi. Bahkan saat teman-teman cowok itu memanggil Kejora agar ikut duduk bersama dengan mereka di kursi meja makan istimewa milik Ravispa tapi Galaksi bahkan memilih pergi.
”Gal ini ada Kejora. Lo mau ke mana?” tanya Bams, penasaran.
“Cabut,” balas Galaksi cuek lalu cowok itu melenggang—hendak meninggalkan Kejora dengan kedua tangan masuk ke dalam saku celana abu-abunya.
“Cabut balik aja Ra. Buktiin kalau lo juga bisa,” celetuk Jordan sambil memainkan sedotan sehingga membuat Kejora berdiri kikuk di depannya.
“Emangnya Galaksi doang. Lo juga bisa kali Ra,” ucap Jordan lagi.
“Apa maksud lo Dan?” tanya Galaksi berbalik badan pada Jordan.
“Kenapa? Marah lo?” balas Jordan. “Jadi cowok kok plin-plan,” ledek Jordan.
“Siapa yang plin-plan? Gue?” tanya Galaksi mulai tersulut.
“Iya lo. Nyadar gak lo? Kenapa lo marah gue gituin? Ngerasa lo sama ucapan gue kalau lo berubah sekarang?” Jordan tidak tanggung-tanggung mengeluarkan apa yang ada di pikirannya. Jordan sudah siap konsekuensinya. Dan tampaknya Galaksi sangat tersinggung. Baguslah biar cowok itu bisa berpikir dengan benar.
“Apa mau lo Dan?”
“Kenapa lo serius gitu Lak?” Jordan tidak pernah bertanya dengan nada seperti itu pada Galaksi tapi baru kali ini Galaksi mendengarnya.
“Sana pergi. Emangnya kita butuh orang kaya lo?” ucap Jordan semakin kelewatan dan merembet ke mana-mana. Cowok itu tetap santai meminum esnya.
“Lo jangan kasar gitulah Dan,” tegur Bams.
“Biarin aja. Biarin dia pergi ke mana pun dia mau. Udah sering gue kasih tau tetep aja berulah. Sekarang biar aja dia sendiri. Gue udah gak peduli,” balas Jordan.
“Gue aja temen lo enek Lak liat tingkah lo yang sekarang. Apalagi Kejora cewek lo?” ujar Jordan.
“Dasar goblok,” maki Jordan.
“Gue juga gak butuh,” balas Galaksi lalu cowok pergi. Benar-benar pergi meninggalkan area kantin. Dia sempat melirik Kejora sebentar namun perempuan itu hanya diam sambil tersenyum tipis padanya.
“Kalian jangan berantem kaya gini. Bukan kalian banget,” ujar Kejora tapi Jordan mengalihkan pembicaraan.
“Ayo Ra duduk sini daripada sendiri,” ajak Jordan pada Kejora.
“Enggak deh Dan. Gue makan sendiri aja.”
“Sinilah Ra. Gabung! Biar gak sendirian. Sendiri itu gak enak Ra. Kaya kita nih. Cowok-cowok jomblo butuh penyeger,” ucap Bams.
“Enggak,” Kejora menolak dengan halus. “Gue ke pojok dulu yaa ntar juga Fani nyusul.”
“Titip salam Ra buat Fani,” balas Oji membuat Kejora tersenyum dan mengangguk.
“Modus terusss,” ujar Jordan pada Oji. “Febbi lo apakabar?”
“Gak tau. Gue susah suka sama dia,” balas Oji.
“Jadi lo suka sama Fani, Jihan atau Febbi?” tanya Jordan.
“Yang mana nanti. Yang itu terbaik. Buat sekarang temen dulu,” balas Oji.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAKSIKEJORA [SUDAH TERBIT]
Подростковая литератураGALAKSIKEJORA by PoppiPertiwi | Bagian 2 atau Sekuel novel Galaksi. Dapat dibaca terpisah Selamat membaca kisah Galaksi Aldebaran & Kejora Ayodhya❤❤ Bercerita tentang Galaksi Aldebaran. Murid laki-laki paling berpengaruh di SMA Ganesha. Ravispa adal...