▪36▫ lidya

3.9K 132 27
                                    

deg deg deg~

sekarang gue sudah berada di kediaman Yazha dengan jatung yang berdetak lebih cepat dari biasanya..

"kamu belum makan kan.." guepun sedikit terlonjak mendengarkan suara Yazha yang berada di sebelah gue 

dengan canggung guepun menjawab
"belum hehe..."

"ok karna kita sama sama belum makan dan saya juga ga bisa ninggalin kamu disini sendiri untuk keluar cari makanan atau ngajak kamu pergi bareng karna kondisi kamu yang kayak gini, jadi saya putuskan untuk memasak saja."

guepun tertegun mendengar perkataan Yazha barusan.
demi apa gue di masakin sama Pak Yazha! hati gue sekarang meleleh level akut.

"emm ok" jawab gue sambil menutupi rasa deg degan yang sedang menyerang gue sejak tadi
dan sekarang Yazha pergi ke Kitchen Room dan bersiap memasak sesuatu entah apa itu. dan  disini duduk di meja makan yang langsung mengarah ke dapur gue bisa dengan nyaman memperhatikan pesona seorang Yazha ketika sedang memasak.

sepertinya sebentar lagi gue benar benar akan terkena serangan jantung membayangkan masakan nikmat yang disajikan oleh orang yang nikmat juga dipandang.

indah nya jatuh cinta

-

-

-

-

tak terasa makanan pun datang bersamaan dengan rasa lapar yang sudah tidak dapat dibendung lagi. rasa penasaraan pun menghampiri gue, rasa ingin tahu apakah makanan special yang di masak Yazha untuk gue.

"nih" ucap Yazha lalu menaruh piring berisi masakan yang ia buat tepat di depan gue.

dengan segera gue langsung melihat makanan tersebut tapi setelah itu gue langsung tercengo dan langsung bertanya kepada Yazha
"ini apa?"

"seperti yang kamu lihat. itu telor ceplok dan Nasi." jawab Yazha santai lalu menarik kursi dan duduk di depan gue.

"bukannya tadi lo bilang mau masak?" 

"ya ini udah kan. memasak telor ceplok" jawabnya sambil tersenyum 

gue hanya bisa memandang Yazha aneh. apa yang masak kalau hanya menghasilkan telor ceplok. ekspetasi gue akan makanan eropa atau lain sebagainya yang terlihat special benar benar sirna. tapi karna gue menghargai sikap baiknya dan karna gue laper mampus akhirnya gue tetap memakan makanan tersebut.

"muka kamu kecut amat. kenapa mau saya tambahin kecap? atau saus?" tanya Yazha

"no, thanks." jawab gue sambil memasang wajah masam

"oh iya itu ada kotak yang saya temukan waktu pagi pagi saya ke Apart kamu. sepertinya itu yang di tinggalkan orang yang semalam ketok ketok." ucap Yazha setelah selesai memakan suap terakhir.

mendengar ucapan Yazha gue sedikit terkaget dan baru teringat pesan yang dikirimkan si penerror tersebut.

"gamau liat. buang aja" jawab gue dengan rasa Takut.

"yaudah kalo gitu jangan liat ok." ucap Yazha dengan nada lembutnya.. dan gue hanya menjawab dengan anggukan

"kalau udah makannya sini piringnya mau saya cuci sekalian" Yazha pun bangkit lalu menarik piring gue yang sudah tidak tersisa apapun,

"eh jangan jangan!. biar gue aja." jawab gue sambil bangkit dari kursi dan merebut kembali piring piring yang berada di tangan Yazha.

"engga engga, kamu duduk manis aja biar saya yang nyuci" Yazha pun menahan cengkramannya 

My Future Is My Bad DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang