(un)LOVE WIFE

62.8K 3.6K 522
                                    

Haiiii😍
Yuk cus lah eksesusi😁
Mon maap nggak bisa balas semua komennya😅 tp tetep aku baca, samoe senyum2 sendiri😄

Yukk vote yang buanyakkkk coment yang bububuaaaannnyakkk😂😂😂😂

Happy Reading all😃
I love you😴

Rahang Seto mengetat, mata elangnya menghunus tajam tepat ke dalam bola mata Secha.

Tidak ada sepatah katapun keluar dari mulut lelaki itu.

Pandangan Secha mengabur, wanita itu mencoba menguatkan hatinya.

"Kita cerai ya mas__?"

Tak ada jawaban dari Seto, hanya pandangan matanya saja semakin menajam, seperti menahan sesuatu.

Nyali Secha mendadak menciut.

Seto terlebih dahulu memutus kontak mata mereka.

"M-mas_?"

"Berikan aku waktu hingga anak kita lahir___setelah itu semua keputusan ada ditanganmu."

Deg

Mata Secha mengembun, entah sebenernya apa mau hatinya, tadi ia meminta cerai, dan sekarang setelah secara tidak langsung Seto mengamini keinginannya, justru hatinya terasa seperto tercubit.

"Pulanglah bersamaku___tinggalah kembali dirumah kita__"

Secha menunduk, ia nampak ragu, hatinya terasa gamang hanya untuk mengambil sebuah keputusan.

Helaan nafas Seto terdengar mengisi telinganya, "hanya sampai dia lahir__" Seto meraba perut Secha lembut, membuat mpunya merasa terbang ke awang-awang.

Secha tak menjawab, wanita itu beringsut menjauhi lelaki bergelar suaminya itu.

"Akan aku pikirkan mas", finalnya lalu membelakangi Seto tanpa banyak kata lagi, ia membiarkan Seto memeluknya dengan tubuh sama-sama polos seperti ini. Meski canggung baginya, karena ini pertama kalinya Seto memeluknya seintim ini.

"Aku nggak akan memaksa kamu untuk bertahan Cha, aku cukup sadar diri betapa brengseknya aku. Tapi ada hal yang harus kamu ketahui____"

"Aku mencintai kamu, lebih dari yang pernah kamu bayangkan."

Secha menahan napasnya, rasa tidak percaya memenuhi rongga dadanya, ia tak ingin dibohongi dengan bujuk rayu Seto.

"Mungkin seperti omong kosong bagimu, tapi sungguh aku menggilai mu lebih dari apapun, hingga rasanya terlalu sulit untuk diungkapkan."

Seto menarik nafasnya panjang, "Aku tidak pernah sek--

Ucapan Seto terhenti saat Secha mengangkat tangannya pertanda meminta Seto berhenti bicara.

"Cukup mas."

"Aku terlalu naif jika mempercayai semua kata-katamu saat ini. Karena selama ini, pada kenyataannya aku tidak pernah merasa dicintai, bahkan aku seperti seorang istri yang tidak diinginkan."

Skak!

Seto kicep, ia tak tau harus menanggapinya seperti apa, terlalu rumit untuknya menjelaskan semua yang telah ia lalukan atas Secha selama ini.

***

Secha mengerjabkan matanya berulangkali, rasa perih di lengannya seolah mendongkrak kedua kelopak matanya untuk terbuka lebar.

"ini pasti sakit.. Biarkan aku mengompresnya seperti ini."

Secha tak melayangkan tanggapan apapun, tidak protes, tidak juga mengamini. Hanya diam.

"Maafkan aku.. Aku berjanji ini adalah luka terakhir untukmu dariku.. Tentunya sebelum kamu berjuang melahirkannya..", Ucap Seto lembut dengan sebelah tangan memegangi kompres di lengan Secha, dan satu tangan lainnya meraba perut Secha.

Secha diam, namun batinnya bergejolak.

'Apakah harus aku pergi dan menderita seperti ini baru kamu akan menganggapku ada mas? memperlakukan aku seperti seorang ratu bagi sang suami, setelah dulu kamu menginjak-injak diriku hingga ke kepingan terkecil?'

"jadi gimana Cha?"..

'Cha?!"

Secha tergelak, ia tersadar dari lamunannya.

"Kamu ikut aku pulang?"

Secha menelam ludahnya kasar, wanita itu menggeleng samar.

"Aku tidak ingin dikurung lagi__", lirihnya tanpa menatap Seto lagi.

Seto tercenung, ia sadar, Sechanya tak bahagia selama ini, betapa i a menyadari itu, namun selama ini yang ia perbuat semata-mata hanya untuk mengikat Secha untuk selalu disampingnya.

"Tidak lagi! Semua yang pernah terjadi dan aku lakukan, tidak akan aku lakukan lagi__ pulanglah_", ucap Seto penuh keyakinan kuat, sekuat cengkraman tangannya pada Secha.

Sekali lagi, Secha menggeleng.

Seto mendesah kecewa, netranya memedarkan kekecewaan yang dalam.

"Mas mohon pulanglah.. Hanya selama dia masih didalam sini", bujuk Seto mengusap perut Secha yang tertutup selimut.

"__aku ingin menjadi seorang ayah yang layak dan baik untuk anak kita__aku menginginkannya cha__mengertilah_____hanya selama kamu hamil, dan selanjutnya terserah padamu."

Secha menghela nafas ia menatap Seto rapuh, "kamu selalu ingin dimengerti, tanpa mau mengerti__ kamu egois mas."

Seto menggeleng, bukan itu maksudnya.

"Secha akan tetap disini, bersama anak kita. Kalau mas ingin datang, datanglah kapan pun mas mau, bahkan setelah kita bercerai nanti."

Sesak.

Kedua hati itu sama-sama sesak.

Kata 'cerai' yang terdengar seribu kali lebih menyakitkan dari apapun benar-benar menyakiti keduanya.

Meski berulang kali mengungkapkan kata cerai,sejatinya Secha tetap ingin tinggal, membangun kembali serpihan mimpinya bersama seorang lelaki yang selama ini menjadi tambatan hatinya. Namun logikanya selalu saja memberikan peringatan untuknya, seolah kaset kusut terputar kembali dipikrannya, masa-masa pernihakan yang begitu sulit dan melukainya lahir dan batin.

Seto menunduk menggenggam tangan Secha.

"Tidak apa-apa... Memang aku yang tidak tau diri, memintamu kembali setelah apa yang aku lakukan selama ini. Harusnya aku bersyukur, kamu mengizinkanku menengok anak kita bahkan setelah nanti kita___---

Seto tak sanggup meneruskan kata-katanya, semua ini begitu berat dahn menyakitkan untuknya.

Lelaki itu menagis, melepaskan kesedihan yang selama ini ia pendam.

Secha bangkit, ia menarik selimut menutupi sebatas dadanya, untuk menutupi tubuhnya.

Hap!

Secha memeluk Seto, membiarkan lelaki itu bersembunyi di ceruk lehernya.

Tangis keduanya pecah, pelukan mereka semaki erat.

"_kita bisa bersahabat setelah ini. Mungkin memang tuhan telah menggariskan demikian. Mas dan Secha tetap akan membesarkan dia bersama-sama... Bukan sebagai suami istri, namun sebagai teman."

Hibur Secha ditengah isak tangisnya, Seto diam tak merespon, lelaki itu nampak nyaman bersandar di bahu wanita yang selama ini ia sakiti lahir dan batinnya.

Cut cut cut
Cieee yang Mendadak galau denger kata CUT!😂😂

Tim CERAI->

Tim NGGAK CERAI->

Mana suaranya😂😂😂

(un)Loved Wife [END/COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang