Dare Me!!

4.3K 510 47
                                    

Inuyasha belong to Rumiko Takahashi

This story is oneshot.

Whatever in here is just imagination, don't take it seriously.

++++++

Inuyasha membenarkan letak kacamata berbentuk kotak besarnya. Mata bulat berwarna kecokelatan tak begitu jelas dipandang karena lensa yang aneh. Rambut putih terikat tinggi dengan gaya berpakaian yang sangat 'nerd'.

"Aku tidak mau," ujar Inuyasha dengan nada kesal. Kedua tangan bersedekap. Mata menilik tajam pada pemuda berambut hitam di depannya.

"Kumohon, sebentar saja. Sepuluh menit, eh tidak, lima belas menit. Gantikan aku lima belas menit saja, aku harus mengejar Sango dan menjelaskan hal ini," pria berambut hitam memohon, namun Inuyasha masih bersikeras untuk menolak.

"Salahmu sendiri kenapa mau mengikuti acara seperti ini." Inuyasha mendengkus. Ia membenarkan letak kacamata sekali lagi, pandangan mengedar pada keramaian yang ada di sekitar. Ada kurang lebih tujuh belas meja dengan papan nama kecil di atasnya.

Di depan meja itu telah berbaris wanita-wanita dengan berbagai gaya. Mereka saling berbisik dan bahkan ada yang tersipu malu.

Inuyasha makin mengerutkan alis ketika membayangkan ia harus menggantikan temannya.

"Kumohon, ini untuk dana klub drama, kami juga butuh dongkrak popularitas. Dengan mengenalkan masing-masing anggota klub yang tampan seperti kami."

Inuyasha menepuk dahi temannya dengan telapak tangan. "Narsistik idiot! Aku bukan anggota klub drama. Kenapa kau tidak meminta Kouga menggantikanmu, dia sama populernya denganmu."

Temannya menggeleng kuat. "Kouga pergi entah ke mana. Kurasa mengejar Kagome yang datang bersama Sango. Kumohon Inuyasha, lima belas menit saja, aku janji akan mentraktirmu makanan apapun yang kau mau. Lagipula barisan ini sedang sepi, mereka lebih memilih meja Setsuna."

Inuyasha melirik ke arah yang ditujukan Miroku. Tepat di meja bertuliskan, 'No.3 Setsuna Takemaru', pemuda berambut cokelat panjang tengah mencumbu seorang wanita dengan panasnya. Penonton di sana ada yang ikut memerah menatap, ada pula yang tampak tak sabar.

Inuyasha meringis. "Tidak berarti tidak."

"Ayolah, sebelum Sango benar-benar pergi dan aku tidak mau putus dengannya lagi." Miroku masih bersikeras.

Inuyasha menatap tajam di balik kacamata besar. Ia pun menghela napas. Bagaimanapun ia tidak mau mendengar curhat panjang lebar Miroku mengenai patah hatinya.

"Lima belas menit," balas Inuyasha menyerah.

"Tentu! Aku janji lima belas menit, lebih dari itu kau bisa meneleponku atau pergi. Aku janji!" Miroku tampak senang.

"Sana, sebelum Sango benar-benar pergi dari sini."

Miroku menepuk pundak Inuyasha lalu berlari dari ruangan yang tengah ramai itu.

Inuyasha melirik sekitar. Merasa lelah dan tidak berdaya.

Pemuda berambut putih panjang itu mengambil tempat duduk di belakang meja bertuliskan, 'No. 10 Miroku S'. Ia tidak mau melirik lagi, sangat malu memandang kondisi sekitar.

'Kissing Booth' adalah tema untuk klub drama saat pembukaan festival universitas mereka. Anggota klub drama memang berisi dengan pria-pria tampan dan wanita cantik, namun untuk satu ini, ketua mereka mengusulkan kandidat terpopuler di klub agar mengikuti rencananya.

Dalam beberapa bulan lagi akan ada pementasan besar, mereka harus mencari dana sekaligus penonton. Dengan mengadakan Kissing booth, dua hal tadi bisa dilakukan bersamaan.

Kissing Booth!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang