What's wrong with me?

718 69 5
                                    

Cath tak akan menyangka kalau Maria akan datang lagi mengunjunginya.

"Harusnya kau tak perlu repot membawakan oleh-oleh kemari," Cath mencoba membuka obrolan. Saat ini keduanya tengah berada di dapur Cath.

"Tidak apa-apa. Itu juga tidak seberapa," ujar Maria halus.

"Tapi terima kasih untuk itu. Kareen sangat senang menerimanya."

"Syukurlah, aku senang mendengarnya. Oh...ya, sejak kapan dia ikut denganmu?" tanya Maria kemudian. Cath menatap Maria sejenak. Lalu mengalihkan pandangannya ke luar jendela kaca. Sedang tangannya masih sibuk mengolah adonan.

Ingatan Cath melayang ke beberapa tahun silam saat Kareen masih berusia sepuluh tahun. Saat itu, Kareen terlihat sangat menyedihkan. Duduk di pinggir jalan seorang diri dengan memakan sepotong roti yang sudah basi. Dan itu membuat iba Cath sehingga wanita itupun berniat mengambil Kareen sebagai anak angkatnya.

Setelah menarik napas panjang dan fokus kembali pada pekerjaannya, Cath mulai bercerita. Satu persatu kejadian yang pernah ia alami dengan Kareen tak luput dari tutur paparnya.

"Yah, begitulah. Dan sampai sekarang aku tak akan menyangka akan memiliki seorang putri lagi, yaitu Kareen," ujar Cath mengakhiri cerita.

"Dia gadis yang menarik dan energik," Maria menyerukan pendapatnya.

"Hmmm, kau benar. Saat aku mendapatkan Kareen dalam hidupku, dia seperti mengembalikan kehidupanku yang kosong karena kehilangan Luna," Cath menerawang sekali lagi. Wanita itu tak sadar kalau Maria melangkah perlahan mendekatinya. Dan dia terbangun dari lamunannya saat tangan wanita itu menyentuh pundaknya.

"Cath, mungkin sebaiknya aku pergi dari kehidupan kalian supaya kalian bisa hidup bersama lagi," ulas Maria lirih. Ada nada kesedihan di balik kalimatnya. Dan kalimat perempuan berhati lembut itu membuat Cath terkejut bukan main.

"Apa yang kau katakan, Maria?" tanya Cath tidak mengerti. Dahinya mengernyit sesaat.

Maria tertunduk dan berkata lebih lunak dari sebelumnya, "Ya, mungkin sudah saatnya aku pergi, supaya kau dan Jack bisa berkumpul kembali. Supaya kalian menjadi satu keluarga yang utuh seperti dulu lagi."

Kalimat Maria terjeda karena Cath dengan cepat menutup bibirnya dengan telunjuk jari wanita itu.

"Tidak, Maria! Aku tidak suka kau berkata demikian," Cath menolak.

"Tapi Cath,"

"Apa kau tidak mengerti kalau aku dan Jack sudah berpisah? Jelas-jelas kau tau itu, bukan?"

"Ya. Tapi kalau aku pergi, kalian bisa bersama lagi dan berkumpul kembali."

"Cukup, Maria!" seru Cath mulai kesal. "Dengar, antara aku dan Jack sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi. Dan kau tidak perlu mencemaskan apapun tentang itu semua. Lalu mengharapkan kami kembali, itu sungguh tidak mungkin, Maria."

"Kalau begitu jawab pertanyaanku! Apakah kau sudah tidak mencintanya lagi?" Kali ini Maria menekan. Cath tak percaya kalau dirinya akan terpojok sampai demikian. Mulutnya hanya bisa ternganga tanpa bisa mengucap apapun.

"Kau  masih mencintainya, bukan?" Maria kembali menekan. "Jawab, Cath! Aku ingin kau jujur padaku. Aku wanita sepertimu. Aku tahu apa yang kau rasakan saat ini."

Maria menatap Cath dengan sorot mata yang redup. Cath sendiri tak sanggup menatap balik wanita di hadapannya. Dia lalu mengalihkan perhatiannya dengan kembali pada kue-kuenya.

"Kediamanmu adalah jawabanmu, Cath. Lalu kenapa kau masih menolak untuk kembali bersama Jack? Sungguh, buatku itu tidak masalah."

"Aku tidak mengerti dengan semua ucapanmu, Maria," Cath mencoba berdalih. Dia lalu menyelesaikan pekerjaannya dengan segera dan berakhir dengan mencuci tangan. "Dengar, Maria! Seperti apapun perasaanku pada Jack, itu tak akan berpengaruh pada hubungan kita semua. Kehidupanku dengan Jack sudah berakhir sejak beberapa puluh tahun yang lalu. Dan kalau kau berpikir aku ingin kembali dengannya, maka kau salah besar. Sungguh, bukan itu yang aku inginkan."

You are Mine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang