Yurin POV^^
Aku terbangun dari pingsanku,mataku masih mengunang. Kurasakan nyeri dikepalaku masih belum hilang. Tanganku terinfus,perban putih melilit dikakiku dengan rapih. Aku ingat, saat perlombaan aku tertimpa pohon tumbang bersama Yukia dan semua tim maraton segera membantu kami. Dan rasa nyeri ini sangat kuat menempel diotakku.
Astaga!! YUKIA. Bagaimana keadaanya, apakah ia baik-baik saja. Seingatku ia menjerit kesakitan sebelum Near,gilang dan Light menolong kami. Aku yakin,pasti ia juga terluka parah sama sepertiku. Aku harus menemui dia. Secepatnya!
Saat aku igin mengangkat tubuhku pelan, rasa nyeri menghampiriku, membuatku terpaksa menahan dan mengadu sakit dalam hati. Sesaat kemudian Gilang tiba dan menghampiriku.
“Yurin,don’t move! You still Sick!!”
“I’m fine”
“You kidding,look your self!”
Kenapa dia masih mengkhawatirkanku, bukankah yang ia harus perhatikan itu MIKA!. Bukankah kau membuangku karena MIKA! Dan kau menyakitiku karena MIKA! Arggghhh.... i’m forget, she is in Japan!.
“Yurin,You must Rest.”
“I’m sorry, I want see Yukia. Where is She?”
“She is with Near”
Aku menahan nyeri berusaha bangun dari tempat ini,berusaha meraih tanah untuk kakiku menompang tubuh lemasku. Dan aku masih menahan perasaan kecewa dan benciku terhadap laki-laki disebelahku. Aku bukan tipe orang yang mudah meluapkan perasaanya begitu saja, aku tidak seperti MIKA yang bisa meluapkan perasaannya segampang itu. Saat seperti ia menamparku di Gallery sekolah, karena ia cemburu meilhat Gilang memelukku.
Tiba-tiba Gilang meraih tubuhku kebelakang punggung dan ia sedikit membungkuk. Aku tau, aku ingin digedong olehnya.
“ I can self walk.”
“Trying.”
Aku melangkah pelan keluar dari tempat ini, tapi baru 4 langkah aku berjalan. Aku terjatuh dalam pelukan Gilang yang t’lah siaga disampingku. Aku segera berdiri dan menjauhkan tubuhku dari gilang. Rasa sakit tubuh ini tak sebanding dengan rasa sakit di hati setahun yang lalu.
“Yurin.Please, I just help you.”
“Gil,please. Don’t touch me!”
“just do it, I’m Suwear.”
Aku terpaksa menuruti apa katanya,berusaha untuk menahan emosi yang sangat gemuruh didada. Membiarkan tubuh lemasku digendong oleh laki-laki yang kubenci 1 tahun yang lalu. Aku berusaha menjauhkan tubuhku sejauh mungkin dipunggung atletisnya. Menahan emosi hanya untuk bertemu Yukia.
Gilang melangkah keruang UKS yang memang terbagi menjadi beberapa kelas. Ia berjalan kekelas perawatan-medium, saat membuka pintu warna abu-abu dengan perlahan. Gilang sangat terkejut dengan pemandangan didepan,begitu jugapun aku. Gilang menahan langkahnya diambang pintu, menahan kekagetanku untuk tak menganggu kejadian di depan mata kami.
Light melangkah pergi meningalkan Yukia didalam. Setelah apa yang dilakukanya terhadap sahabatku itu. aku dan Gilang sungguh masih tak percaya, aku duduk kursi dengan tatapan masih tak percaya. Begitu jugapun gilang. Light mencium kening Yukia lalu menatap dalam wajah Yukia yang berbaring lemas diranjang. Apakah Yukia dan Light ada hubungan spesial. Bukankah selama ini Yukia memandang Light begitu benci dan risih. Lalu kenapa Light mencium Yukia, apakah ia suka dengan Yukia. Ahhh... terlalu banyak pertanyaan yang bersarang di otakku.
“Gilang,antarkan aku ke Yukia” ucapku lirih tanpa menoleh.
Gilang membungkukan punggungnya sekali lagi dihadapanku, dan aku membiarkan tubuh lemasku diangkat olehnya sekali lagi. Gilang mengantarku ke dalam ruangan Yukia.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISS Online
Fiksi RemajaSeorang gadis jail yang suka online dan pandai komputer harus terjebak dalam sebuah ikatan pertunangan dengan seorang laki-laki yang pertama disukanya tapi sekarang dibencinya itu dan bagaimana nasib sahabat-sahabatnya jika mereka mengetahui status...