chapter 1

1 1 0
                                    

Pagi ini hujan menghiasi kota Cikarang, dari dalam kamar aku bisa mencium bau yang sangat ku gemari.

Bau tetesan air yang turun dari langit dan jatuh ketanah, bau yang sangat segar.

Sebenarnya aku malas keluar dari selimutku yang hangat tapi apa bisa buat, hari ini hari pertama ku masuk kuliah sebagai mahasiswa resmi di kampus yang jauh dari tempat tinggalku.

Sebenarnya ada sih kampus di sekitar tempat tinggalku bahkan ada dua tapi entah kenapa aku lebih memilih kampus ku yang sekarang.

Ah iya sampai lupa, perkenalkan nama ku Zahro Aliya kalian bisa panggil aku apa aja tapi jangan sampai mengikuti kedua sahabatku yang memanggilku dengan sebutan mimin, huft jauh sekali bukan?

Aish kebanyakan mengobrol sampai lupa aku belum mandi sudah lah.

∆∆∆∆

Dua jam aku menunggu dosen yang tak kunjung datang membuat aku mati rasa.

Ini menyebalkan, aku tak suka menunggu apalagi kalau harus terjebak di kerumunan orang-orang asing.

Sedikit bercerita, aku ini sangat susah bergaul yah bisa di bilang ansos tapi tidak terlalu parah.

Prinsip ku, 'jika ada yang bertanya aku menjawab jika tidak aku diam'. Itulah prinsip ku yang kadang membuat ku susah sendiri.

Sekeliling ku sibuk dengan kegiatannya masing-masing, ada yang bermain game, menonton drama, mengobrol dan masih banyak lagi.

Aku yang sudah bosan memutuskan menchat kedua sahabatku yang tidak berkuliah, mereka memilih langsung bekerja.

Baru saja mengeluarkan handphone tiba-tiba handphone ku melayang dan penyebabnya seseorang yang sudah kukenal dari kelas 1 SMK.

Yup, seseorang yang sering membuat pikiranku campur aduk dan pastinya selalu ku tepis pikiran aneh itu.

Tidak tau kenapa kami malah satu universitas, bukan ini yang ku mau, aku berkuliah jauh juga demi melupakan dia tapi takdir berkata lain, dia seperti ekor yang selalu mengikuti ku ah aku terlalu percaya diri.

Dia sekarang malah menatapku dengan pandangan jahil.

"Kamu tau, banyak orang-orang di ruangan ini dan kamu malah lebih tertarik sama benda kotak ini?" Tanyanya sambil menggeleng-geleng dramatis.

Aku selalu menghadapinya seolah tidak perduli demi menutupi rasa gugup yang selalu datang sa'at mengobrol berdua seperti ini.

"Terserah aku dong, suka-suka aku" kesalku yang tanpa dibuat-buat, dia bakal bersikap menyebalkan seperti sa'at ini.

Dia pergi dengan membawa handphone ku, ini sangat menyebalkan jadi aku memutuskan mengejarnya.

"Sini'in gak hpnya!" Kesalku menarik lengan bajunya, karena aku tidak berani menarik tangannya.

Dia malah mengacungkan tangannya, yah walau tinggi kami berbeda sedikit tetep saja aku tidak sampai.

"Pinjem dulu" singkatnya.

"Gak ih! Nyebelin tau gak main rebut-rebut aja!" Dengan sekuat tenaga dan hati aku berani'in buat pegang tangannya dan narik tangan kirinya yang memegang hp ku.

Sayangnya debaran ini bertambah sa'at tangan kanannya ikut memegang tanganku yang mencoba meraih hpku.

Sial, ini membuatku tak nyaman.

Dengan sekuat tenaga aku melepaskan tangannya lalu menatapnya garang.

"Sini'in ih! Ngeselin banget jadi cowok!" Omelku dan dia malah tertawa mengejek.

"Pendek sih" ejeknya.

Perkataannya langsung membuat tanganku bertindak untuk mencubit lengannya.

"Ahhhk woi sakit!" Bentaknya.

Dengan cepat aku langsung mengambil handphone ku lalu pergi ketempat duduk ku sambil memandang garang dia.

"Makannya jadi cowok jangan nyebelin" aku masih saja mendumel kesal.

Sesekali aku mencuri pandang dan melihat dia tengah mengobrol dengan seorang gadis cantik yang menjadi teman sekelas ku.

"Dasar kardus" dengusku sebal.

∆∆∆∆

Entahlah, tidak tau kapan perasaan ini timbul yang pasti karena ejekan kedua sahabatku.

Aku ini anaknya mudah baperan dan sering di masukin ke pikiran perkataan orang-orang yang membuat aku penasaran.

Timbul perasaan ini sa'at aku baru saja duduk di kelas 3 SMK, awalnya perkataan teman sekelas ku yang membuat ku terus terpikir sampai sa'at ini.

Teman sekelasku mengatakan bahwa aku mirip dengan dirinya di tambah sa'at aku bercerita kepada dua sahabat mereka membenarkan dan berkata bahwa aku dan dia berjodoh kelak.

Karena aku masih awam dalam masalah 'cinta' entah kenapa membuatku percaya dan terus terpikirkan sampai sa'at ini di usia yang mulai beranjak dewasa.

Di tambah aku selalu di goda kedua sahabatku dan teman ku yang lain sa'at tak sengaja baju ku sama dengan dia, membuat ku sedikit salah tingkah.

Dan kedua sahabatku selalu membahas bahwa dia adalah jodohku dan membuatku risih karena itu benar-benar menganggu. Perasaan salah tingkah selalu sulit di kontrol.

Dan beberapa kali sa'at berada didekatnya selalu membuatku nyaman dan berfantasi bahwa dia adalah jodohku kelak.

Bagaimana ini, aku belum pernah jatuh cinta lalu bagaimana rasanya jatuh cinta? Apa ini yang ku alami adalah jatuh cinta?

Bersambung...

cinta harapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang