Bagian 15 : Mengenal Tentang Perasaan

238 155 0
                                    


(Sebenarnya apa yang sedang terjadi?)

Sebuah hal yang sampai sekarang masih terbenam di pikiran Raka adalah karena mimpi aneh itu. Bagaimana bisa sebuah mimpi bisa membawa efek ke kehidupan nyata. Sebelumnya Raka sering mendapat mimpi-mimpi aneh namun baru pertama kali ini dia merasakan sebuah mimpi yang seperti itu.

Jam pelajaran terakhir sudah selesai para siswa lainnya banyak yang sudah meninggalkan kelas dan Raka masih berada pada tempat duduknya di kelas. Tanpa sepengetahuan Raka, tiba tiba silvia muncul dan menyapanya

"Hoiii Rakaa..."

"ehh...., ada apa silvia?" 

"umm... ku lihat dari tadi kamu bengong aja, lagi mikir apa?"

"itu.. hmm ga penting kok, hehe"

Raut wajah lelaki itu tidak bisa disembunyikan dari Silvia. Sepertinya intuisi wanita bekerja saat ini. Kemudian, di saat ia memalingkan wajahnya dari silvia. gadis ini langsung dengan cepat memengang pundaknya supaya Raka dapat memperhatikannya kembali.

"yang bener aja. Kalau ngga penting kamu ngga mungkin memikirkannya terus kan?"

"yaah bagaimana ya"

"kamu memang orang yang ngga pinter buat berbohong raka, hihi"

Raka hanya tunduk terdiam sesaat mendengar hal itu. beban yang ia rasakan kini semakin besar. Berusaha untuk tidak merepotkan silvia dan melakukannya dengan diri sendiri mungkin sedikit berat untuk lelaki ini. Akan tetapi Tekadnya tidak kunjung patah.

"begitulah sil"

Ia hanya melihat ke arah angin berhembus di langit biru. Melalui jendela yang besar. 

"liat sil.. daunnya terbang"

"iya juga yaa..."

"bagaimana kalau kita keluar sebentar untuk mencari udara, Silvia?"

"Yukk "

Mereka memutuskan untuk menujut atas sekolah. Suasana waktu pulang sekolah ini cukup sepi, sepertinya waktu ekstrakurikuler sudah banyak yang dimulai. Sebagian anggota osis mondar-mandir di lorong dengan membawa sebuah berkas dokumen acara. 

Tak lama mereka tiba di atap sekolah mereka disambut dengan pemandangan sore yang indah dengan langit berwarna oranye dan kuning seraya waktu terbenam akan tiba. Mereka berdua lalu duduk di salah satu tempat duduk yang ada pada atap sekolah. 

"hei raka..."

"apa sil...."

"Apa kamu pernah jatuh cinta.."

"EHHH... apa yang kamu katakan sil?" 

"manusia erat hubungannya dengan cinta bukan?"

"bagaimana jelasinnya ya..., pokoknya itu suatu hal yang penting" 

Sekarang Raka seperti sebuah guru yang menerangkan suatu materi kepada muridnya. Materi tentang kehidupan adalah suatu yang penting. Tanpa hal itu mungkin manusia tidak akan bertahan lama berada di dunia ini.

"hal yang penting?"

"jadi gini sil, cinta itu ada ketika terdapat perasaaan saling menyukai antar dua pihak, dan juga perasaan untuk memberikan kenyamanan"

"menyukai..., kenyamanan...., apa itu raka?"

"jadi itu adalah keadaan ketika kamu merasa kamu tidak ingin kehilangan seseorang itu atau kamu ingin selalu berada disisinya..."

"ehh... jadii..." 

Mengapa wajahnya memerah? Apa bahasan ini terlalu berat baginya. 

Kemudian, beberapa saat silvia memandangi langit yang luas terbentang. Matanya sedikit terpejam dan terdiam. Melihat hal itu lelaki disampingnya pun ikut memjamkan mata sesaat, Menikmati waktu yang ada dengan suasana tenang.

Buku SaktiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang