Taehyung menangkupkan jemarinya pada pipi Jungkook yang kini tengah menatap kosong entah kemana. Ia menepuk pipi itu begitu lembut dengan maksud menyadarkan pemuda dihadapannya, dan bercerita mengenai apa yang didengarnya.
"Aku ingin ke Tromso" gumam Jungkook dengan air matanya yang kini menetes.
"Pulang! Aku harus bertemu Yoongi hyung" ucap Jungkook sedikit berteriak gelisah dengan tatapannya yang begitu sayu hingga manik hazel itu kini menangkap manik yang telah kembali. Air mata itu terus menetes dengan iringna isak tangis.
"Jungkookie? Ada apa?" ucap Taehyung yang masih belum bisa mencerna apa yang dikatakan oleh Jungkook, karena pemuda itu tiba- tiba saja menangis membuat nya merasa begitu khawatir.
"Yoongi hyung sendiri" gumamnya lagi hingga Taehyung kembali merengkuh tubuh itu, mencoba menenangkan Jungkook yang terlihat begitu tertekan.
"Jimin sudah berangkat—Nyonya Park memberitahuku—Tenanglah" ucap Taehyung mengingat keadaan yang tidak aman untuk kembali ke Tromso sekarang.
"Bagaimana jika Yoongi hyung memilik takdir yang sama denganku? Karena legenda itu?" ucap Jungkook dengan tangisnya yang tak bisa lagi ia tahan. Taehyung tersentak hingga rengkuhan itu sedikit melonggar dan kembali menatap Jungkook yang tengah terisak.
"Min Yoongi—Anak dari Min In Seong meninggal 20 tahun lalu karena kegagalan operasi" ucap Jungkook hingga Taehyung kembali tersentak.
Taehyung terdiam tak bisa mengatakan apapun. Ia hanya kembali merengkuh tubuh Jungkook yang begitu terisak. Jungkook menangis, karena dirinya merasakan bahwa mengetahui sesuatu yang tidak masuk akal itu terlalu menusuk pada rongga dadanya.
Min Yoongi dengan kesendirinyaa, tak ada yang memeluknya, tak ada yang menjelaskan mengenai apa yang terjadi.
"Bagaimana keadaan Yoongi hyung" Lirih Jungkook.
"Apa yang dilakukannya" Lirihnya lagi.
"Aku akan menghubungi Jimin—tenanglah" ucap Taehyung dengan suaranya yang sedikit gemetar.
.
.
Namjoon melangkahkan kakinya pada koridor rumah sakit setelah ia bertemu dengan pemilik rumah sakit swasta itu, tempat dimana Yoongi melakukan operasi dan juga tempat Seokjin bekerja.
Ia melangkah menuju sebuah ruangan dimana data administrasi pasien dan juga rekaman medis baik video, foto maupun berkas tersimpan dengan baik disana.
"Apa yang membuatmu ingin mengetahui hal itu, hyung?" ucap pemilik rumah sakit itu, Kang Daniel, yang melirik sekilas pada Namjoon.
"Kekasihku merasa ada yang salah dengan operasi 20 tahun lalun—hingga dia tidak bisa tidur dengan baik" ucap Seokjin yang membuat Daniel membulatkan matanya dan tertawa kecil.
"Tapi hyung—Kau bahkan tak bisa menuntut apapun—ini sudah lebih dari 15 tahun—apa yang akan Seokjin-hyung lakukan?" ucap Daniel yang kini menghentikan langkahnya didepan pintu administrasi itu.
"Aku yang akan membalaskan dendamnya pada dokter itu" ucap Namjoon dengan senyumnya yang begitu manis, namun membuat Daniel menelan salivanya karena tenggorokannya terasa begitu kering.
Daniel meminta beberapa karyawannya untuk mencari beberapa data mengenai Min Yoongi dan memberikannya pada Namjoon. Namun, Namjoon dan juga Daniel mengerutkan keningnya ketika petugas itu kembali tanpa membawa apa yang diinginkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Horizon In Tromso [TAEKOOK]
Romance[SELESAI] [ TAEKOOK X MINYOON ] "Ketika horizon itu kelabu tanpa cahaya, ketika kristal itu terus membasahi jalanan dan toko roti persimpangan dengan aroma manisnya, dan juga ketika angin musim dingin itu berhembus layaknya deru peringatan begitu di...