44_RM vs SUGA

2.5K 147 4
                                    

Ke empat orang sendari tadi berharap harap cemas, menunggu hasil oprasi yang di lakukan pada eomma park di depan ruangan oprasi, di tambah lagi keadaan appa park yang di kabarkan semakin memburuk pada detak jantungnya yang semakin sangat melemah,.

Jimin sendiri uring uringan memikirkan kondisi keduanya..
Bahkan hingga sorre menjelang malam ini jimin engga memasukan makanan pada perutnya , sudah berbagai cara arra dan seulgi rayu namun hasilnya nihil. Dan jihyun tak henti hentinya menangis karna takut akan kehilangan..beberapa kali arra menenangkan dan juga hasilnya nihil.

"Jimin...bagaimana keadaan kedua orang tua mu" tanya seseorang yang berjalan cepat dengan suara beratnya

Keempatnya serentak menolehkan kepalanya menuju kearah suara, terdapat ke lima lelaki yang berjalan menuju jimin dan menatap keempatnya

"Jimin...kenapa bisa terjadi"
Tanya jhope

Jimin tak menjawab satu pun dari pertanyaan yang di lontarkan hyungnya.. Lantas mereka menatap ketiganya dia antaranya arra yang meminta penjelasan, kenapa bisa terjadi dan bagaimana keadaan keduanya sekarang.

Arra yang mengerti kondisi jimin yang sedang terpuruk, memutuskan menjelaskannya secara detail sesuai seulgi yang katakan.

" jimin..aku turut prihatin" ucap jhope

"Kau harus sabar, apapun hasilnya kau harus terima" ucap yoongi menepuk jimin lalu memeluknya, dan jimin pun membalasnya

"Hyung,, aku tau kau khawatir, tapi aku yakin tuhan memberikan yang terbaik pada keduanya" ucap jungkook

Jimin mengangguk , apa yang dikatakan jungkook ada benarnya, "tuhan memberikan yang terbaik pada keduannya apapun hasilnya"

"Maaf , tuan jimin anda di panggil dokter seung hyun yang menangani tn. Park" ucap seorang suster, jimin mengangguk lalu melangkahkan kakinya mengikuti suster lalu berlalu meninggalkan

20.00 kst

Tiga puluh menit berlalu jimin meninggalkan semuannya, kini ia telah kembali dengan wajah yang di banjiri air mata jimin menunduk,

"Sayang bagaimana keadaan appa?" tanya seulgi

Jimin diam, menarik nafas untuk memberi tahu keadaan sang appa sekarang

"Appa....."

"Appa telah meninggalkan kita" lanjut jimin

Semua mata terbelalak , tak percaya, jimin kembali menangis

"Hyung kau bohongkan..." ucap jihyun yang menangis histeris

"Hyung jawab"
"Katakan pada ku kalau ini yang kau katakan bohong" lanjutnya mengguncang tubuh jimin

"Tidak jihyun, aku melihatnya langsung, appa sudah terbaring tanpa nafas" jelas jimin menopang tubuhnya dengan berpegangan pada pundak sang adik

Arra melihat jihyun yang menurunkan tubuhnya pada lantai dingin sambil menangis histeris tak percaya telah kehilangan sang ayah..menghampirinya memeluknya kembali memberi pengertian

"Sabar jihyun,,, kau tidak sendiri, masih ada harapan untuk eomma bisa kembali" ucap arra ikut menangis

Member ke lima lelaki itu juga ikut menangis, melihat ke empatnya yang menangis histeris.

"Kalian, bertiga pulang lah untuk mengurus pemakaman appa...aku akan menunggu eomma,disini" ucap jimin

" tidak, aku tidak mau pulang ...aku akan menunggu eomma disini" ucap jihyun

"Jihyun,, kau harus pulang, kau pasti lelah karna menangis " pinta jimin

"Tidak..hyung aku akan tetap disini menunggu eomma" bantah jihyun

Me and IDOL (perjodohan) [completed✔] [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang