|Selamat Menunaikan ibadah puasa|
|Bagaimana puasa hari ini?|Jangan lupa Vote+Coment kalian ya blurb blurb...!
Warning, Typo!
Happy Reading!!!!!
( ╹▽╹ )
Radit terus memerhatikan Sharine yang sudah lari meninggalkan dirinya yang masih terdiam didalam mobil. Laki-laki itu terus mengingat kejadian tadi, dimana dirinya melawan para preman dibantu oleh Sharine. Radit cukup terkejut, mengetahui kemampuan Sharine yang lebih dari dirinya.
Dan... Satu hal lagi yang harus Radit lakukan.
| Membuat suasana romantis untuk mengajak Sharine pacaran|
Sial, memikirkan nya saja membuat Radit tersenyum lebar dan jantungnya berdegup kencang. Radit keluar dari mobilnya, dan menutup pintunya dengan cukup keras sehingga membuat para murid lain menoleh padanya.
Para murid mulai berbisik, dan diam-diam merekam kejadian yang cukup langka di sekolah.
Radit... Tersenyum lebar.
Para gadis yang menjadi penggemarnya tentu tidak akan menyia-nyiakan hal tersebut. Mereka mengambil handphone, dan merekamnya kemudian dijadikan konten untuk story' WhatsApp.
Dasar, ciwi-ciwi lebay.
( ╹▽╹ )
Bel istirahat berbunyi. Para murid berhamburan keluar, berjalan cepat ke kantin agar tidak perlu mengantri saat memesan makanan. Perut mereka sudah berbunyi, mereka lapar.
Namun, Sharine dan teman-temannya bingung saat memerhatikan bahwa para murid tidak berlari ke arah kantin seperti biasanya.
"Mereka mau kemana?." Ucap Kimberly, sebelum akhirnya mereka melihat Geraldo berlari menghampiri mereka berempat.
"Sha, ikut abang dulu!!." Kata Geraldo, dengan wajah seperti ingin menahan tawa.
"Ada apaan, nih?."
"Udah, ikut aja!."
Geraldo menarik tangan Sharine. Kimberly, Mega dan Ara berjalan di belakang keduanya.
Hingga akhirnya, mereka sampai di taman sekolah yang terletak di depan perpustakaan. Murid lain berada disana, masing-masing dari mereka memegang satu buah balon dengan warna yang berbeda.
"Ini... Siapa yang ulang tahun?." Tepat saat Sharine berdiri dibawah pohon mangga, kelopak mawar tiba-tiba berhamburan dari atas ditemani oleh potongan kecil kertas Glitter berwarna kuning emas.
"Bukan ulang tahun elah, Sha!." Kata Cavin sebal.
"Terus?."
"Gue suka sama Lo!." Radit dengan wajah datarnya berucap, sambil menyodorkan sebuah buket mawar merah berukuran besar. "Lo harus jadi pacar gue, oke?."
Sharine terkekeh pelan, dia menggaruk tengkuknya sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh murid. Banyak dari siswi-siswi yang terus menatapnya penuh kebencian, ada juga yang kaget karena mereka kira gadis yang akan di kencani Radit sekarang bukanlah Sharine.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECRET OF SHARINE
Roman pour AdolescentsSharine dengan segala rahasianya. Sialnya, keluarga yang sudah membuangnya dulu, kini kembali memintanya untuk pulang. Gila. 5 tahun lebih, mereka kemana saja?