⚠️Warning. Di akhir chapter ada sedikit scene kekerasan⚠️
Jangan lupa Vote+Coment kalian ya blurb blurb...!
Warning, Typo!
Happy Reading!!!!
( ╹▽╹ )
__________
Gaby : Sha, ada pemberitahuan. Perusahaan di Singapura ada kendala, Lo bisa kan kesana? Gue takut gue salah ambil langkah buat selesain masalahnya.
__________
Sharine membaca chat yang Gaby kirim padanya pukul 3 pagi tadi. Gadis itu kembali melahap nasi goreng yang Claudia buat tadi, kemudian membalas chat tersebut.
Sharine : Siapin pesawatnya. Gue otw jam 8.
"Bang, dek." Kata Sharine, memanggil Nicky, Geraldo dan Sherene.
"Iya, kak?." Lihatlah manusia tidak tahu diri ini. Sudah jelas Sharine hanya memanggil Nicky, Geraldo dan Sherene. Namun kenapa Lea yang menyaut?
"Kenapa, Sha?." Tanya Nicky.
"Gue gak sekolah selama 3 hari. Gue mau ke Singapura, ada urusan."
"Ngedadak?." Kata Dimas, diangguki oleh Sharine.
"Mau papa temani?." Tawar David, namun di gelengi oleh Sharine.
"Papa lupa? Besok kan papa harus ke Korea buat ketemu klien!."
David menepuk jidat, kemudian terkekeh pelan. "Astaga, papa lupa. Yaudah, kamu hati-hati ya, sayang?."
"Siaappp... Pak bos!."
Semua sudah sarapan. Geraldo, Nicky, Sherene dan Lea tengah mengikat tali sepatunya masing-masing. Sedangkan Sharine, diam-diam dia memerhatikan gerak-gerik Lea, si gadis menyebalkan.
"Oke, bye kak. Hati-hati ya." Ucap Sherene sebelum gadis itu mengecup kedua pipi Sharine singkat.
Lea yang hendak ingin meniru apa yang di lakukan oleh Sherene kini terdiam. Sharine melangkah mundur, saat dirinya ingin ikut mencium pipi kakaknya itu.
"Awas loh, malah bandel disana!." Kata Geraldo, sambil mengacak rambut Sharine, gemas.
"Selamat bersenang-senang dengan mata pelajaran, kakakku tercinta. Adikmu yang cantik ini mau jalan-jalan." Ucap Sharine sambil mencubit kedua pipi Geraldo.
Geraldo berdecak sebal, "bisa gak Abang ikut Lo ke Singapura? Gak rewel, Suer."
"Idih." Nicky melirik Geraldo sini, "beungeut maneh meni geuleuh. Sha, gausah ajak dia!."
[Translate: muka kamu jijik banget]Sharine mengangguk, sambil mengangkat jempolnya. "Lagian, siapa juga yang mau ajak bang Geraldo. Wleeekkk!."
Kesal karena adiknya meledek dirinya, dengan gemas Geraldo mencubit hidung Sharine. "Awas aja ya, pulang dari sana gue ketekin Lo!."
"Enak aja!." Lalu, Sharine mengikut pelan tangan Nicky. "Bang, gak lupa kan sama yang gue ucapin waktu di resto kemarin?."
Nicky tersenyum, "trust me. Percaya kan Abang gak bakal ngelakuin itu?."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECRET OF SHARINE
Genç KurguSharine dengan segala rahasianya. Sialnya, keluarga yang sudah membuangnya dulu, kini kembali memintanya untuk pulang. Gila. 5 tahun lebih, mereka kemana saja?