"Seaaaa,gimana ini ya ampun!Gue gak tau gimana ini! Gue pusing!"
Sejak satu jam yang lalu Aicy terus saja uring-uringan akibat kejadian beberapa waktu lalu.
Flashback
"Gue suka lo." Tiga kata yang sukses membuat seorang Aicy Grizelle Aileen membeku.
Udara disekitarnya berubah drastis,menjadi dingin.Dingin yang tidak wajar.
Cuaca pagi ini terik namun hawa dingin seakan siap untuk membekukan darah mereka berdua.
"Cy,dingin banget ya,"Ujarnya sambil menggosokkan kedua telapak tangannya.
"Gil,gue naik ojek aja ya-Mang ojek! Numpang woi!" Dengan segera,Aicy lompat dari motor sport itu.Membuat Rigel heran.
"Saya bukan ojek neng."
"Gapapa! Ayo saya bayar mahal kok!" Aicy kembali melompat untuk menaiki motor matic milik seorang bapak-bapak.
Aicy menyuruh bapak-bapak itu untuk segera mengebut agar bisa menghindari Ragil.
"AICY! LOVE YOU!"
Ada apa sih dengan Ragil?Aicy saja hanya mengenal Ragil sebatas teman sekelas.
Aicy sendiri bingung pada dirinya.
Perasaannya sering tak terkontrol,ia tak mau membahayakan orang lain lagi.Ia juga tidak mau memposisikan dirinya diantara hidup dan mati lagi.
Flashback off.
Sea mendesis,telinganya bahkan sudah muak untuk sekedar mendengar kata-kata yang dilontarkan oleh Aicy.
"Se-"
"BERISIK! KALO SUKA SAMA RAGIL YA BILANG AJA SAN-emph!" Aicy membungkam mulut toa Sea karena sang topik pembicaraan sedang ada di belakang mereka.
Dengan tanpa dosanya,Ragil tersenyum pada Aicy sambil melambaikan tangannya,"Hai Icy."
"Jadi,lo suka gue?" Rasanya Aicy ingin membenturkan kepalanya sekeras mungkin ke tembok.Agar ia lupa ingatan dan melupakan makhluk yang membuatnya menyesal telah nebeng dengannya.
"Iya tuh Gil,pacaran aja sana!"
Plak!
"SAKIT ANJIR!"
"Seana Revenika!" Suara berat menginterupsi keberisikan yang terjadi,keadaan menjadi hening setelah semuanya mengetahui siapa yang berdiri di depan pintu kelas.
Mampus sia!
"Pak,ampun pak! Tadi gak sengaja sumpah!" Mohon Sea pada Pak Fendi.
"Bohong pak!Tadi dia malah lebih parah dari ini!"
Rasain! Suruh siapa bikin malu gue,Batin Aicy sambil menyeringai.
"Ah sialan!"
"Seana," Jeda Pak Fendi sebelum mengatakan kalimat yang membuat Sea ingin melemparkan Aicy ke palung mariana."Keluar dan pel lapangan indoor ."
Sea menurut,dari pada harus menyapu lapangan luar.Lapangan indoor lebih berperikemanusiaan walaupun nyatanya lapangannya lebih luas namun ada AC disana.
"Sekarang semuanya duduk." Sesuai yang diinterupsi oleh Pak Fendi,semua murid pun duduk dengan tenang.
"Pak,Biyan gak masuk," Ucap Ragil.
Pak Fendi menoleh,"Oke,kamu duduk sama Aicy ya."
Aicy melebarkan matanya,apa-apaan Pak Fendi ini,What the...sabar,
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Queen
Teen Fiction"Karena takdir kita 'bersama' karena takdir pula kita akhirnya 'terpisah' untuk selamanya" ....