Hope you like this story ...
.
.2 tahun silam, lebih tepatnya tanggal 1 September tepat dimana saat Jungkook berulang tahun. Dan di tahun itu juga juga mendapatkan kado yang tak pernah ia lupakan seumur hidupnya. Kado yang membuat hatinya hancur berkeping-keping dan tak terselamatkan.
Saat itu di depan matanya sendiri. Tanpa berita apapun Kim Hee Sa selaku kekasihnya mendadak tanpa ada badai ataupun angin, menyeret koper, menggunakan syal maroon dengan tampang tak berdosanya memberi secarik senyuman pada Jungkook, yang bahkan hal itu membuat hati Jungkook semakin terbakar tanpa sebab.
"Kurasa hubungan kita berakhir sampai di sini, aku merasa sudah tidak ada kecocokan lagi diantara kita" ujar Hee Sa kala itu membuat amarah Jungkook semakin di ubun-ubun.
Berpikir keras, mengenai apa permasalahan yang Jungkook tak tahu. Sekeras apapun Jungkook mengingat ia tak pernah menemukannya karena setahu Jungkook hubungan dengan wanitanya ini baik-baik saja. Dan apa katanya tadi, sudah tidak ada kecocokan? Omong kosong.
"Aku tidak akan tinggal di Korea lagi, aku akan menetap bersama Appa dan Eomma di Skotlandia"
Segampang itu? Jungkook tak habis pikir, 3 tahun menjalin sebuah kasih dan begitu gampangnya Hee Sa mengakhiri tanpa persetujuannya? Lalu siapa yang akan bertanggung jawab atas hati Jungkook yang koyak?.
"Jarak bukan sebuah kendala untuk kita yang saling mencintai, jangan jadikan alasan" Jungkook berusaha mengendalikan emosinya, berharap Hee Sa akan menarik kembali ucapannya.
"Tidak, Jungkook. Aku sudah tidak mau lagi denganmu" dan begitu juga dengan Hee Sa yang teguh pada pendiriannya.
"Kita masih bisa menjadi teman kok"
"Lalu, kenapa sekedar teman saja bisa? Bukannkah sepasang kekasih juga bisa?"
"Maaf, tapi aku sudah punya kekasih di sana Jungkook. Dan 3 bulan yang akan datang aku akan menikah. Itu sebabnya aku akan menetap di sana"
Hancur, begitu mungkin deskripsi hati seorang Jeon Jungkook.
"Jadi selama ini kau selingkuh?"
"Bukan begitu, aku tidak selingkuh. Aku hanya--"
"Kau selingkuh !!, pergilah. Jangan tampakkan wajah berdosamu itu di depanku" Jungkook sedikit menggeram, emosinya sudah tak terkontrol.
Jangan berpikir bahwa Jungkook baik-baik saja, karena setelah ia tidak bisa lagi melihat wajah mantan kekasihnya itu, hari-harinya semakin muram seperti langit yang mendung. Bagaimanapun juga Hee Sa sudah mengambil hampir keseluruhan hati Jungkook.
Waktu bergulir begitu saja, tapi tidak untuk hatinya, masih sama dan mungkin tetap di singgahi kekosongan dan rasa sakit. Hingga tanpa pikir panjang Jungkook menyetujui tawaran orangtuanya tentang perjodohan, entah mengapa Jungkook merasa iri. Saat mengulang ucapan Hee Sa saat itu yang mengatakannya akan menikah, Jungkook tak mau kalah, Jungkook tak ingin di olok-olok karean ia masih benar-benar mencintai Hee Sa walau nyatanya memang begitu. Jadi dengan konyolnya Jungkook mengambil jalan pintas yang menurutnya sudah lebih dari benar.
Brak
Suara seseorang menggebrak meja membuat Jungkook terperanjat kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Like Us (KookV) ✔
FanfictionAndai saja, pada saat itu Taehyung tidak ikut melibatkan perasaannya hingga sejauh ini, mungkin yang akan terjadi sekarang tidaklah separah ini. pun, begitupun dengan Jungkook, andai saja dirinya bisa mengotrol emosi dan tindakannya mungkin Taehyung...