Pada hari kiamat nanti, Allah Ta’ala akan meletakkan al-mizan (neraca atau timbangan) untuk menimbang amal manusia. Keimanan terhadap al-mizan termasuk dalam salah satu pokok keimanan, berdasarkan dalil-dalil dari Al-Qur’an, As-Sunnah dan juga ijma’ (kesepakatan) ulama kaum muslimin. Dalam serial kali ini, kami akan membahas secara singkat beberapa poin penting terkait keimanan terhadap al-mizan. Dalam kesempatan kali ini, kami akan sebutkan dalil-dalil yang mewajibkan kita untuk beriman terhadap al-mizan.
Dalil dari Al-Qur’an
Allah Ta’ala berfirman,
(وَالْوَزْنُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (8) وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوا بِآيَاتِنَا يَظْلِمُونَ (9
“Timbangan pada hari itu adalah kebenaran. Barangsiapa yang berat timbangan kebaikannya, maka mereka itu orang-orang yang beruntung. Dan barangsiapa yang ringan timbangan kebaikannya, mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat kami” (QS. Al-A’raf [7]: 8-9).
Dalam ayat yang lain, Allah Ta’ala berfirman,
وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِينَ
“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat. Maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun, pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah kami sebagai Pembuat perhitungan” (QS. Al-Anbiyaa’ [21]: 47).
كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ، ثَقِيلَتَانِ فِي المِيزَانِ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ: سُبْحَانَ اللَّهِ العَظِيمِ، سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
“Dua kalimat yang ringan (diucapkan) oleh lisan, berat dalam timbangan (pada hari kiamat), dicintai oleh Ar-Rahman (Allah Yang Maha Pengasih), (yaitu) subhaanallahal ‘adziim dan subhaanallah wa bihamdihi” (HR. Bukhari no. 6406).
Dari Abu Malik Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلَأُ الْمِيزَانَ
“Bersuci adalah setengah dari iman, dan (ucapan) alhamdulillah memenuhi timbangan” (HR. Muslim no. 223).
Dalil dari Ijma’
Ijma’ (kesepakatan) ulama tentang wajibnya beriman terhadap al-mizan telah dikutip dan disampaikan oleh banyak ulama. Berikut ini kami sebutkan beberapa saja di antara mereka rahimahumullah.
Abu Abdirrahman bin Abi Hatim rahimahullah berkata, “Aku bertanya kepada bapakku dan Abu Zur’ah tentang madzhab ahlus sunnah dalam ushuluddiin (pokok-pokok agama), apa yang mereka berdua ketahui dari ulama yang berasal dari seluruh negeri dan apa yang menjadi aqidah mereka berdua?