*****
Jieun membuka matanya perlahan. Hal yang pertama kali dilihatnya adalah Jungkook yang tengah menatapnya cemas bercampur lega.
"Jieun? Kau sudah sadar?" tanya Jungkook.
Jieun tak menyahut. Tubuhnya masih terasa lemah dan lidahnya masih kelu. Ditambah lagi ia merasa hatinya masih tidak siap berhadapan dengan Jungkook kembali.
"Jieun..." kali ini Ny. Lee memanggil nama putrinya dengan lembut.
Jieun menoleh. Ia baru menyadari ibunya juga berada di ruangan itu bersama Suzy dan Jiyeon.
"Eo...eomma? Kau di..sini?" tanya Jieun lemah dan terbata.
"Ya sayang. Eomma di sini. Bagaimana perasaanmu? Apa kau merasa lebih baik?" tanya Ny. Lee.
"Aku merasa lemas... Sudah berapa lama aku tertidur?"
"Kau sudah tak sadar selama dua hari Jieun-ah. Aku akan memanggil dokter dulu" ujar Jiyeon seraya berjalan keluar kamar bersama Suzy. Mereka berdua juga mengabari Namjoon dkk yang tengah berada di luar kamar.
Tak lama kemudian, dokter pun datang dan memeriksa kondisi Jieun.
"Secara umum, kondisinya sudah kembali normal. Denyut jantung dan lainnya sudah tak ada masalah. Tubuhnya masih lemah karena tidak sadar selama dua hari" ujar sang dokter pada ibu Jieun.Usai mengecek dan memastikan semuanya aman, dokter pun keluar meninggalkan Jieun dan yang lainnya. Namjoon dan yang lainnya juga turut berada di kamar itu. Mereka berjejer di sekeliling tempat tidur Jieun, tak hentinya bersyukur karena Jieun kini telah sadar. Sementara Jungkook berdiri di dekat pintu, menatap Jieun yang tengah berusaha bangun menegakkan punggungnya dibantu oleh Jiyeon dan Suzy.
"Maaf aku sudah membuat kalian cemas" ujar Jieun seraya tersenyum lemah.
"Eiii, sudah sewajarnya kami mencemaskan teman sendiri" ujar Hoseok.
"Sebaiknya kau tak mengulangi tindakan bodohmu itu" gerutu Yoongi.
"Itu benar. Kau itu bukan kucing yang punya sembilan nyawa" gurau Seokjin.
Jieun pun berhasil terkekeh mendengar gurauan Seokjin.
Ny. Lee nampak tersenyum melihat putrinya dikelilingi oleh sahabat-sahabat yang baik.
"Jieun, eomma tinggal sebentar ya. Eomma ingin menemui bibimu sekaligus singgah ke tempat peristirahatan appamu"Wajah Jieun sesaat berubah sendu kala mengingat ayahnya. Namun, ia berusaha nampak baik-baik saja di depan ibunya.
"Aku titip Jieun pada kalian ya" ujar Ny. Lee pada Suzy dan yang lainnya sebelum keluar dari kamar Jieun.
"Jungkook-ah, apa yang kau lakukan di sana? Kemarilah!" seru Jimin.
Jungkook menatap Jieun yang juga tengah menatapnya. Sedikit ragu awalnya, namun ia akhirnya mendekat menghampiri Jieun.
"U...ummm... Sudah merasa lebih baik?" tanya Jungkook seraya mengusap tengkuknya.
"Nggg..." sahut Jieun singkat.
"Jieun-ah, Jungkook lah yang menyelamatkanmu saat kau tenggelam di pantai" ujar Namjoon.
"Itu benar. Dia juga sangat mencemaskanmu" imbuh Jimin.
"Kurasa ada banyak hal yang ingin kalian bicarakan berdua. Kami akan keluar sebentar" ujar Suzy seraya memberi isyarat pada yang lainnya agar meninggalkan Jungkook dan Jieun berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate [Love] You [completed]
FanfictionLee Jieun dulunya adalah gadis culun bertubuh gempal yang kerap diledek oleh teman sekolahnya. Bahkan pria yang ditaksirnya pun mempermalukannya di hadapan teman-temannya. Setelah perceraian orangtuanya, ia pun meninggalkan kota kelahirannya itu. Ki...