Karna sebuah perjuangan lasti taakan melewati yang namanya air
mata.
-----
"hei kenapa melamun?""ah tidak kak"
"jangan dipikirkan ucapan ayah tadi,ikuti kata hatimu jika menurutmu itu akan memberikan dampak positif ya silahkan."
Dio tahu betul pasti adiknya sedang memikirkan perkataan ayah,dirinya sendiri tidak terlalu memaksakan adiknya jika adiknya nyaman dengan apa yang ia lakukan selama ini mengapa harus melarangnya asal adiknya tidak pergi ke tempat-tempat terkutuk seperti club,dsb soal masa depan?tak perlu susah payah kakeknya sudah lebih dulu mewariskan tahta kepada masing - masing cucunya lagi pula dio sebagai kakak merasa khawatir jika adiknya meresa tertekan dengan perkataan ayahnya dan belajar keras keras hingga menimbulkan psikologi nya yang terancam.
"baik kak aku akan memantapkan hatiku."
"anneyong liminn"
limin disambut oleh dua pedamping setianya yang menyapanya dengan antusias.
"anneyong firda,hei laki laki disana apakah kau tidak menyapa ku huh?" gerutuan bercanda sangat terdengar.
"hei hei,selamat pagi limin ada apa?tumben sekali kau perduli dengan keberadaan ku."
"oh kau sungguh menyebalkan riko,pagi yang buruk disambut oleh yang buruk juga huh."
Yah limin merasa ini pagi yang buruk,ayahnya yang memintanya untuk mulai serius,dan sahabatnya yang menjengkelkan,riko eh tak hanya riko limin mempunyai dua pendamping yang menurutnya sangat mengesalkan tapi tak buruk juga.riko dan firda,wah seperti cinta segitiga bukan?tapi tak mungkin terjadi karna firda sudah memiliki kekasih diluar sana.
"heiiiii ada apa liminn?!kenapa kau seperti tertiban musibah?!."
"tell me what wrong"
"ja--"
jam pelajaran sudah dimulai,harap siswa duduk rapi dan siap memulai pelajaran.
"sudahlah firda aku akan menceritakannya nanti saat istirahat tiba sepertinya bel tidak mengijinkan ku untuk bercerita :(."
"aigooo,nee jangan sampai lupa ok".
limin hanya membentuk jarinya dengan tangan berbentuk nol.
ia merasa ada yang memperhatikannya dari depan samping,oh!riko,riko memberikan tatapan nyamannya kepada limin yang dibalas oleh senyuman tulus.tatapan riko berarti menenangkan limin yang selalu membuat limin melupakan apa yang dia resahkan.
"Selamat pagi anak anak"
Bu chandra selaku guru ipa masuk ke dalam kelas,dan memulai kegiatan belajar seperti biasa.
disaat saat seperti inilah limin mulai memikirkan perkataan ayahnya lagi,apakah ia harus mulai rajin?dan mengikuti semuanya?limin pikir mungkin tidak ada salahnya ia mengikuti semua pelajaran ini jika nilainya mencukupi untuk masuk sma favorite pasti ia bisa merengek kepada ayahnya untuk menonton konser bts kan?!yah itu ide bagus mari kita lakukan fighting.
Lamunan limin terpecahkan kita guru ipa memanggil nama limin.
"absen 21 dengan nama limin,ada berapa lubang kelamin wanita?."
Limin mulai panik ia tak sempat mendengarkan guru,dan ia bingung harus menjawab apa....
Oh ya!limin sepertinya ingat ia pernah membuka buku dio sang kakak ketika ia melihat sampul yang berbentuk aneh?dan limin membaca sekitar 3 halaman yang membahas tentang kemaluan wanita,dan yah!jimin ingat apa yang ia baca.
"liminn..."
"d-dua bu?"jawab limin dengan ragu ragu.
"betul sekalii,kamu mendengarkan penjelasan ibu ternyata ya."
Limin terkejut ia kira akan mendapatkan sorakan anak anak kelasnya ketika ia menjawab salah ternyata benar!daebak.
..............
thank!
TBC VOTE+KoMeN.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOPE//ONGOING.
De Todoini kisah ku,tentang sebuah kehidupan yang benar-benar harus kujalani. tentang sebuah takdir yang entah buruk atau baik. aku si pembenci sad ending. tapi mengapa kepahitan selalu datang? aku masi tidak tahu dan tidak mau tau bagaimana akhir kisahku...