Markhyuck summer project :
Prompt awaken #28: smile :)
.Haechan agaknya lupa, bagaimana ia bisa sedekat ini dengan mantan senior yang juga menjabat sebagai mantan kekasihnya saat SMA. Hingga-hingga, mereka berdua kini sudah duduk tenang tanpa pernah lagi adu mulut ditengahi ayam goreng yang masih hangat. Saling bercerita tentang hari yang mereka lewati di ruang sempit rumah kos milik Haechan.
Heran, padahal sewaktu mereka dulu pasca putus, perang dingin maupun adu mulut sering terjadi. Bisa dibilang, tiap hari karena kamar kos mereka bertetangga. Tapi setelah tiga tahun, bulan kemarin tepatnya jika Haechan tidak salah, sang mantan datang dan dengan seenak jidat menyuruh Haechan menyiapkan piring untuk ayam goreng yang dibawa sang mantan. Seterusnya, hampir setiap malam ayam goreng mereka santap berdua. Melupakan banyak pikiran yang hadir di diri Haechan.
Kenapa sih, mantannya ini?
Bingung Haechan sebenarnya, setiap kali ditanya alasannya, sang mantan yang bernama Mark -turunan bule- ini selalu tersenyum saja.
"Kok diam aja sih, makan nih mumpung masih hangat." Husky voice itu, menyapa telinga Haechan. Haechan mengangguk saja, terlihat tidak selera sama sekali pada paha ayam yang digoreng garing. Lebih tepatnya, bosan. Akan ayam goreng dan sifat Mark yang tak menentu.
Ia ingin kejelasan sebenarnya, Mark ini kenapa, mereka ini apa dan ayam goreng ini selalu jadi pemersatu.
Haechan penasaran, "Mark, sebenarnya kita ini apa?"
Sebuah pertanyaan yang sering muncul dan dibalas sebuah senyum.Ah, senyum itu. Haechan tak suka, banyak kenangan yang dibangkitkan dari senyum Mark yang lebar.
"Sahabat ayam goreng, mungkin? tetangga yang peduli? atau mantan yang sedang berusaha ngajak balikan." Baru kali ini Mark menjawab, dengan sangat tenang saat kalimat terakhir terucap.
Wajah datar Haechan, mencoba menutupi sesuatu. Perasaannya, yang tersenyum gembira dalam hati. Keduanya sama ternyata, move on itu susah.
"Lalu, alasannya kau sering kesini dengan ayam goreng apa?"
Mark yang ingin menggigit paha, tak jadi akibat sebuah pertanyaan lain. Sejenak, si bule berpikir mencoba mencari jawaban yang sesuai. Iya ya, dia terlalu bodoh untuk tidak menyadari Haechan itu sebenarnya tidak peka.
"Sewaktu kita pacaran, aku pernah bilang aku suka senyummu kan Chan?" tanya Mark mengajak Haechan nostalgia. Haechan mengangguk sembari menyiapkan hati, haduh pakai diingatkan jaman mereka dulu sih.
"Senyummu yang senang sekali mampir saat kita makan ayam goreng berdua. Saat ayam goreng yang kau suka terlalu banyak krispinya, kau pasti tersenyum, jadi" Mark menjeda, jantung Haechan mendadak ramai. "Aku kangen senyum kamu saat itu. Selama tiga tahun, setiap melihat ayam goreng kesukaanmu aku marah. Kenapa aku bodoh bisa memutuskan orang sebaik kamu."
Haechan, apa kabar jantungmu saat ini?
"Maka, dari bulan kemarin aku selalu memaksa-tidak, aku selalu datang dan membawakan ayam goreng untuk kita makan berdua. Biar aku bisa lihat senyum lebarmu seperti dulu-dulu."
Haechan tersenyum malu, mengeluarkan perasaan yang sedari tadi tertahan. Move on keduanya gagal, setidaknya Haechan mengucapkan terima kasih yang amat banyak untuk ayam goreng.
Malam itu, ayam goreng garing kesukaan Haechan terasa paling nikmat ketika dimakan. Apalagi ditemani senyum Mark yang membangkitkan kenangan antara keduanya.
Ayam goreng, terima kasih telah mempersatukan mereka berdua kembali.
-End-
Thank you yang udah mau sempatkan baca ⊙ܫ⊙
KAMU SEDANG MEMBACA
Efek Ayam Goreng ✅✅
Fanfiction"Markhyuck summer party 2019" Ayam goreng, terima kasih telah mempersatukan Mark dan Haechan yang susah move on. Kau begitu berjasa, terima kasih banyak. bxb content; garing; awaken; smile;