Taehyung mengepalkan lengannya ketika ia mengetahui bahwa dokter yang menangani kasus Jungkook dua tahun lalu adalah dokter yang sama dengan dokter yang melakukan kesalahan pada operasi Min Yoongi.
Hal itu berarti tidak menutup kemungkinan bahwa ia memalsukan hasil otopsi. Taehyung benar- benar yakin jika pembunuhan ini dilakukan oleh satu orang yang sama, Kim Jisub.
Taehyung melakukan penerbangan lebih awal ke Seoul dengan alasan bahwa ada urusan dikantornya dan membiarkan Jungkook bersama dengan Hoseok di Taebaek untuk sementara waktu, karena pemuda itu pasti menyukai matahari terbit disana.
Taehyung melangkahkan kakinya pada mobil audi hitam yang terparkir bersama anak buahnya yang sudah membukakan pintu untuknya didepan lobby bandara Incheon.
Ia segera masuk dan mengeluarkan ponselnya, mencoba menghubungi Jimin karena dirinya akan melakukan rencana bersama sahabatnya.
"Taehyung-ah? Kau sudah berada di Seoul?"
"Ya—Kau menyukai cara kasar atau lembut?" ucap Taehyung yang kemudian menyeringai karena dirinya yakin Jimin pun tengah melakukan hal yang sama.
"Cara lembut—namun jika dia berontak, kita lakukan dengan cara kasar"
.
.
Jimin memutuskan sambungan telepon itu, lalu ia melirik pada Min Yoongi yang kini tengah menatap gedung pencakar langit. Yoongi layaknya anak kucing yang mungkin akan berlari jika pintu mobil itu terbuka.
Jimin menyandarkan tubuhnya pada punggung kecil Yoongi dengan dagu yang ia tumpu pada pundak sempit Yoongi membuat Yoongi terjekut karena pergerakan yang tiba- tiba.
"Kau tahu, hyung? Aku pernah duduk disana seharian" ucap Jimin yang menunjuk sala satu jalan kecil dibalik gedung tinggi. Hal itu membuat Yoongi mengerutkan keningnya pertanda agar Jimin menjelaskan apa yang dilakukannya disana.
"Anak buahku mengatakan bahwa ia melihat Min Yoonji yang kucari disana disana, namun aku tak pernah menemukannya walaupun berkali- kali menunggu" ucap Jimin yang kemudian melirik pada Yoongi. Pria mungil itu terkejut hingga ia mengalihkan atensinya pada Jimin, dengan jarak yang cukup dekat dengan pandangannya yang kini saling terkunci. Namun, Yoongi membulatkan matanya dan segera memundurkan tubuhnya, agar Jimin melepaskan rangkulannya.
"Maafkan aku—Aku melupakan hal itu—Maafkan aku" ucap Yoongi yang mencoba untuk tetap menjauh, namun Jimin tetap tidak melepaskan rangkulannya dan semakin mendekat dengan kenignya yang berkerut.
"Kau akan menikah—sungguh aku lupa" ucap Yoongi yang kemudian memalingkan pandangannya menghindari manik Jimin. Namun tubuh itu ditarik begitu lembut hingga Yoongi kembali merasakan kehangatan dalam tubuhnya.
"Tidak—aku telah membatalkannya" ucap Jimn yang sukses membuat Yoongi membulatkan matanya.
"Dia bukan orang yang aku cari" ucap Jimin yang semakin mengeratkan pelukannya, memberitahu bahwa sosok yang dicarinya kini ada dihadapannya.
"Jiminie?" gumam Yoongi yang masih tak mempercayai pernyataan Jimin.
"Aku berjanji pada hidupku—Aku harus bersama dengan Yoonji Noona" ucap Jimin yang kemudian tertawa kecil.
"Maka—jika Yoonji noona tak ada disampingku—aku akan terus menunggunya hingga ia kembali disampingku" ucap Jimin sedikit menggoda membuat Yoongi tertawa untuk pertama kalinya.
Jimin melepaskan rengkuhan itu hingga diriinya mendapati tawa hangat dari Yoongi membuatnya mengecup kening itu begitu hangat dan kembali memeluk tubuh kecil Yoongi yang begitu pas dengan lengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Horizon In Tromso [TAEKOOK]
Romance[SELESAI] [ TAEKOOK X MINYOON ] "Ketika horizon itu kelabu tanpa cahaya, ketika kristal itu terus membasahi jalanan dan toko roti persimpangan dengan aroma manisnya, dan juga ketika angin musim dingin itu berhembus layaknya deru peringatan begitu di...