Lagunya penambah aja.
-------
"MAAAAAA! TOPI KUMANA?!?!??! WAAA SIANG INI"
"LOH KAMU TERAKHIR SIMPEN DIMANA SIH ANNA?"
Anna ketar-ketir mencari topinya karena hari ini senin yang pastinya upacara dan itu sangat di butuhkan.Bodoh, kenapa aku harus masuk sekolah ini sih? Upacara di sekolah lain perempuan saja tidak pakai topi. Nyusahin- Cibir Anna didalam hatinya
"Maaaaaa Anna berangkat yaaa. Samlekommm"
"ANNA KAMU LUPA SALIM KE MAMA! DURHAKA KAMU"
Anna kembali kedalam rumah nya padahal ia sudah sampai ke gerbang rumahnya. Mengambil tangan ibunya dan menyalaminya.Anna berlari ke jalan raya. Dia masih belum dikasih izin papinya buat membawa motor. Jarak dari rumah ke jalan raya lumayan jika berjalan. Butuk sekitar 5 menit jika beralari sampai jalan raya.
Kampret! Angkut ga muncul2! Gua kesiangan ini! -Gerutu Anna dari jiwanya wkwk.Jam sudah menunjukan 07:10. Dan Anna dimana? Dia baru turun dari angkutan umum dan harus beralari lagi sampai ke sekolah. "Anjing banget hidup gua kalo kayak gini. Mana gua berangkat siang mulu ditambah harus maraton setiap hari"
Tttengggggg! Bell sekolah berbunyi.
"Untuk para siswa cepat dalam barisan yang rapi" Suara Bapa kepala sekolah ditengah lapangan dengan mic ditangannya.
Upacara dimulai.
"Paaa.. mohon izinin masuk yaaa.. Janji deh gabakal kesiangan lagi hum?" Anna memohon kepada satpam sekolah untuk membiarkan dia masuk.
"Enak saja kamu. Bukannya kamu itu hobby banget kesiangan?"
"PA ANNA HARUS MARATON TIAP HARI MAKANYA KESIANGAN!"
"Heh ngegas lagi. Sana ke ruang BK. Duduk disana sampai upacara selesai"
Begitulah perdebatan Anna dan Satpam sekolah.Diruang BK Anna menulis beberapa ayat suci Al-Quran. Dia harus menulis sampai upacara selesei. Walaupun tangannya udah lemes. Tapi itu hukumannya.
----
"SAMLEKOM YA AHLI KUBUR"
"EH PAGI KALI KAMU KAMPRET DATENGNYA" - Sindir Lyne teman sebangku Anna.
"JAWAB SALAM KAMMPRET. EH YADONG. GUA ANAK RAJINKAN"
Anna langsung duduk dibangku sebelah Lyne.
"Salam lu aja ga bener. Eh lu tau ga sems? Si jancuk itu udah punya pacar lagi?" Seketika Anna langsung mendelik ke arah Lyne. Dengan tatapan heran dan hari mengkerut.
"Siapa si jancuk? Si Upil?"
"Iyolah mantan lu itu sems."
"Kampret jangan asems sems an mulu. Gua udh wangi gini juga. Sabodo amatlah si upil itu mau punya pacar lagi. Syukur gua. Biar gaada yg nguntit gua lagikan?"
"Iyo si. Tapi kan"
"Bacot lo kampret ah!"
"Ngegas mulu. Lu tiap hari haid ya ah ASEMS LU ANNA"
"ANJING GELUD LAH.."Guru tiba-tiba datang ketika Anna dan Lyne udah mulai berkelahi. 4jam pelajaran dimulai dan tidak sekondusif yang kalian fikir.
Ttttteeng.. "Waktu istirihat dimulai" SUARA SPEAKER YA INI JANCUK BUKAN SUARA GUA -Anna
Kantin kali ini sepi. Ga seramai biasanya. Entah ada apa. Hanya ada Anna, Lyne, Syasa, Thanti, Hani di kantin.
"Weh ini pada kemana penghuni kantin?" -Saut Syaya memulai obrolan
"Lah gatau. Kita aja kayaknya yang keduluan keluar kelas. Bentar lagi juga rame bosqu" -Saut Lyne menjawabnya.Dan itu terjadi. Seketika kantin rame dan sangat bising.
"BIIIIIII MIE CEKER SATU YA!" -Anna berteriak sekenceng mungkin agar terdengar ibu kantin.
"MINUM JASJUS JERUKNYA JUGA GA NENG?"
"YOE BI!"
Tiba-tiba Thanti meraih tangan Anna dan membuat Anna kaget dan heran.
"SANTUY KAMPRET KAGET!" -Gas ala Anna
"Na ini anak2 kelas sebelah kita kan? Jurusan Kimia Analisis?" -Tanya Thanti dengan mata yang tak bisa lepas dari foto yang memggantung di dinding kantin sekolah tempat Geng Gong ini nongkrong.
"Lah iyo na. Sikutu buku tuh" -Sahut Lyne dan jangan heran dengan Lyne yang selalu jawabnya Iyo iyo. Dia orang Jawa.
"Oh si Gara ya? Kok bisa ada disini seh? Patut di pertanyakan Na nih" -Lanjut sahutan dari Hani, anak baik pinter dan pendiem. Dia saingan Anna di rangking 2/3.
"LAH ASEMS! YA MANA GUA TAU LAH MBABRO. TANYA SI IBINYA LANGSUNG NGAPA. GA PEDULI JUGA GUA" -Jawab Nana dengan ekspresi kesal karena tekanan dari teman-temannya itu.
"Asli nih ga peduli Na? Bukannya situ pernah ngecengin si kutu buku waktu kelas 1 dulu?"
"BACOT SYA SYA KAMPRET!"
Seketika ruangan ibi kantin itu penuh dengan suara tawa teman-teman Anna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anna and Gara
Short StoryAku tak menyangka perasaanku akan sehebat ini kepadanya. Dan tak kusangka akan sebegini sakitnya luka yang kudapat karena cerita yang tak kunjung selesai ini. Bisa kah aku kembali ke masa itu? Membenarkan semuanya? Aku ingin cerita kita berakhir sep...