Bab: 1

368 35 31
                                    

[Breaking News: Soloist Yoon Hana menjadi artis wanita Korea pertama yang berhasil menggelar konser tunggal di Amerika Latin dengan jumlah penonton mencapai 800 ribu orang.]

"Yeoksi, Yoon Hana memang yang terbaik. Itulah kenapa dia disebut dewinya idol perempuan." Kyungsoo menoleh ke arah TV ketika mendengar Chan Hyuk berbicara tentang Yoon Hana.

"Benarkah? Aku lebih menyukai Taeyeon Noona," balas Kyungsoo.

"Keduanya memang bagus, tapi Hana sedang berada di pusat ketenaran saat ini. Tidak hanya cantik, dia juga berbakat dalam menciptakan lagu. Dia bahkan menang penghargaan best rookie actress baru-baru ini."

Kyungsoo hanya mengangkat bahu acuh. Baginya, Taeyeon tetaplah yang terbaik.

Hana memang cantik, tapi Taeyeon tetap di hati.

"Kau sudah selesai makan? Kita harus cepat kembali sebelum bos mengomel lagi. Akhir-akhir ini dia jadi sering marah," gerutu Chan Hyuk sambil mebereskan bekas makannya.

"Restoran sedang sepi. Aku juga tidak tahu ke mana perginya selera makan mereka di tempat ini."

"Kudengar Ketua Park sedang rugi cukup besar. Jangan-jangan restoran ini akan ditutup—"

"Selamat siang, Pak," Chan Hyuk langsung berbalik begitu Kyungsoo menyebut kata sajangnim.

"Ya ampun, maafkan mulut lancang saya—"

"Aish, si brengsek ini. Kau menipuku? Jantungku hampir keluar barusan. Kupikir bos benar ada di belakangku," omel Chan Hyuk. Laki-laki itu mengurut dadanya.

"Kau terlalu mengatakan banyak omong kosong, Hyung."

"Omong kosong apa? Aku dengar berita itu dari bagian keuangan. Mereka bilang ... apa? Kenapa kau memelototiku?"

Kyungsoo memberi kode mata bahwa pemilik restoran sedang ada di belakangnya. "Selamat siang, Pak,"

"Do Kyungsoo, kau mau mencoba trik menipu seperti tadi? Sudah tidak akan mempan padaku. Kau tahu? Ada rumor bahwa restoran ini akan segera bangkrut."

"Hyung ..."

"Kenapa? Kau mau menipuku lagi dengan mengatakan ada Ketua Park di belakang?"

"Hyung, aku harus kembali ke meja kasir. Sampai nanti." Secepat kilat Kyungsoo pergi dari sana, meninggalkan Chan Hyuk yang belum menyadari bahwa pemilik restoran sedang memandangnya tajam.

"Aish, kenapa anak itu? Seperti baru saja melihat setan di belakangku," gumam Chan Hyuk. Laki-laki itu kemudian berbalik hendak kembali ke dapur.

"Astaga," ucap Chan Hyuk. Laki-laki itu membeku seketika melihat wajah Park Han Gi yang terlihat menyeramkan.

"Se-selamat siang, Ketua Park," sapa Chan Hyuk. Park sajangnim berdehem sejenak.

"Ke ruanganku sekarang," ucapnya kemudian pergi dari hadapan Chan Hyuk.

Ada pepatah mengatakan bahwa perkataan adalah sebuah doa dan Kyungsoo membenarkan pepatah itu. Selang dua hari setelah Chan Hyuk berkata restoran akan bangkrut, nyatanya itu menjadi kenyataan.

Kyungsoo menatap sekali lagi buku rekening miliknya. Gaji bulan ini sudah dia terima.

Baru saja pemilik restoran memberhentikan seluruh karyawan dengan alasan restoran tidak berkembang dan malah mengalami kerugian cukup besar.

Chan Hyuk menghampiri Kyungsoo. "Aku tidak tahu kalau berita itu benar."

"Aku bahkan tidak berpikir akan dipecat dengan cara seperti ini."

Manajer-nim, I 🤍 U (PINDAH KE FIZZO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang