SATU

631 72 76
                                    

Aku tak butuh syarat.
Jika harus, engkaulah syarat cintaku.
Aku tak butuh rayumu.
Jika harus, cukuplah kasih rindumu 'kan jadi rayu.
Tanpa hadirnya hakekatmu,
mungkin tuhan tak titipkan cinta dihatiku.

Rindumu adalah syarat.
Kasihmu adalah ucap.
Dan hatimu adalah tempat cintaku terperangkap.

Hai angin,
Sampaikanlah salam rinduku lewat bisik hembus ucapku.
Embun cinta menetes sejuk direlung hatiku.
Hingga sore jingga,
Melambai senyum cinta dalam pancarmu.

....Plan rathavit....










Tepat diahir sajak itu senyum manis ia sunggingkan dibibir cantiknya. Sajak puisi adalah sahabat malam disaat senang ataupun sedih bergundah. Pena dan diary, dua sahabat sejati tempat ia bercurah. Karna dirinya sangat tau. Satu-satunya sahabat yang paling tepat baginya mengungkapkan isi hatinya.

Plan merebahkan tubuh mungilnya kala jarum jam menunjukan angka 11:00 malam. Sudah saatnya mata cantiknya terpejam. Tapi hatinya tidak mendukung sama sekali. Selalu saja seperti ini disetiap malam-malam sebelumnya. Memikirkan masa depanya kelak. Kehidupan yang sangat amat susah membuatnya harus berfikir keras.

Hidup tanpa ayah bukan dambaan setiap anak. Dari hatinya yang paling dalam ia masih membutuhkan kasih sayang dari seorang ayah. Tapi tuhan terlalu sayang kepada ayah plan. Hingga harus dipanggil yang kuasa disaat plan masih kecil.

Ibu dan sang kakak adalah pengganti sang ayah. Sekaligus tempat baginya mendapatkan kasih sayang seorang keluarga. Apakah plan menerima semua takdir ini?. Tentu saja. Plan bukanlah laki-laki lemah yang kalian pikirkan. Meskipun dari segi fisik ia nampak menawan, tampan dan cantik secara bersamaan tapi hatinya setegar baja. Ia lelaki yang kuat dan penyabar. Dan jangan lupakan satu lagi anugrah yang diberikan tuhan padanya. Yakni kecerdasan yang luar biasa.

" Kumohon tuhan, kuatkanlah hatiku dalam menerima takdirmu ". Ucap plan menatap langit kamarnya.

Tapi sebagai manusia biasa perasaan lelah kerap kali muncul. Tapi, perasaan itu dengan cepat plan hilangkan dengan satu jurus jitu. Apalagi kalau bukan menulis sebuah syai atau terkadang sajak puisi. Seketika perasaan gundah lelah sirna seketika. Itulah hebatnya plan.

Mata cantik itu lama kelamaan mulai menyipit. Perlahan terpejam dan siap menjemput plan ke alam mimpinya. Entah mimpi indah atau mimpi buruk. Tapi plan berharap semoga mimpi indah selalu.

" Plan..plan..bangun nak ". Seru seseorang dibalik pintu kamar plan.

Plan yang mendengar suara itu bergegas membuka matanya. Perlahan ia kerjapkan mata nya beberapa kali yang menimbulkan efek "lucu" bagi siapa saja yang melihat plan saat ini.

" Iya bu. Plan sudah bangun ". Jawabnya bergegas berdiri dari ranjangnya.

" Plan, nanti ibu pulangnya agak malam. Soalnya putera majikan ibu akan pulang dari prancis kalo ngga salah ". Ucap may ibu plan.

" Iya bu ngga apa-apa. Lagian nanti plan juga pulangnya sorean. Ada ekskul sastra soalnya ". Jawab plan tersenyum.

" Ya sudah kalau begitu. Ibu berangkat dulu ya nak ".

" Sepagi ini bu ? ". Tanya plan heran.

Pasalnya ini masih pukul lima subuh. Bahkan matahari pun belum menampakkan kepakan sinar terangnya. Tapi may sudah akan berangkat bekerja.

" Mau bagaimana lagi plan, majikan ibu minta supaya ibu berangkat subuh mempersiapkan keperluan penyambutan kan ". Kata may membelai surai halus sang putra manisnya.

Plan hanya mengangguk dan tersenyum miris melihat perjuangan sang ibu. Ia bahkan rela harus bangun lebih pagi dari sebelumnya karna tuntutan profesi ibunya sebagai asisten rumah tangga.

Tapi beruntunglah sebab majikan ibu plan orang yang sangat baik hati. Bahkan tak jarang setiap majikan may keluar negeri kerap kali may mendapatkan oleh-oleh dari sang majikan.

Satu hal lagi. May sudah dianggap keluarga sendiri oleh majikanya di tempat ia bekerja. May sendiri sudah hampir lima belas tahun mengabdi disana. Maka dari itu dari pihak sang majikan sudah terlalu akrab dengan may bahkan juga plan. Karna dulu tak jarang majikan may meminta plan agar diajak kerumahnya. Maka tak heran jika mereka mengenal plan.

" Ibu berangkat dulu. Dan jangan lupa sarapan. Ibu sudah buatkan sarapan tadi sama kakak mu ".

" Iya bu. Ibu juga hati-hati ya ". Plan mencium tangan sang ibu yang dibalas senyum penuh kasih sayang  may.

Tanpa pikir panjang plan menuju kamar mandi. Perlahan ia tanggalkan satu persatu pakaian yang melekat ditubuhnya. Menampakkan tubuh putih nan mulus plan. Siapa saja yang melihatnya pasti tak akan bisa menahan hasrat saat keadaan plan seperti sekarang ini.

Untuk ukuran lelaki, plan terlihat cantik dengan body yang tak kalah indah dari wanita tulen sekalipun. Itu sebabnya banyak siswa dan siswi terpesona akan aura manis plan.

Guyuran demi guyuran air membasahi tubuh indahnya. Jangan kalian fikirkan kamar mandi plan adalah kamar mandi yang mewah. Shower atau sekedar bak mandi pun tak ada. Tapi bagaimana bisa plan menikmatinya dengan ikhlas.

Jawabanya hanya satu. Sabar, ikhlas dan tetap berusaha. Itulah kunci plan yang membuat dirinya tetap bersyukur ditengah kehidupanya yang serba sulit. Plan patut menjadi contoh yang baik. Mungkin sebutan " beautiful angel " sepertinya cocok untuk plan.

Kini dirinya telah rapi. Duduk dimeja makan dengan kakaknya, rezy. Tak ada makanan mewah. Hanya sarapan sederhana yang dibuat may untuk kedua anaknya.

Tapi jangan heran dengan cita rasanya. Makanan buatan may sangat lezat melebihi restoran bintang lima sekalipun. Dan bakat memasak itulah menurun pada diri plan.

" Nanti kalau kakak belum pulang kamu masak sendiri nggapapa kan plan ? ". Tanya rezy sang kakak sambil mengunyah makanan dimulutnya.

" Iya kak. Tenang saja ".
Jawab plan.

" Plan ".

" Iya. Ada apa ? ".

" Kamu mau kakak belikan hadiah apa ?. Sesuai janji kakak kemarin, jika kamu dapat juara satu kamu boleh minta apa saja sama kakak ". Tanya rezy.

" Kak. Aku ngga butuh hadiah dari kakak. Lebih baik uangnya ditabung buat keseharian kita. Lagian juga bagi aku juara kelas itu tidak penting. Yang terpenting adalah ibu dan kakak selalu bersama plan terus selamanya. Dan ngasih kasih sayang buat plan. Itu sudah cukup ". Jawab plan menghentikan kegiatan makan nya.

Rezy yang mendengar penuturan sang adik bergegas memeluk plan. Betapa beruntungnya may dan rezy memiliki plan. Selalu pengertian dan dapat diandalkan. Menerima segala kekurangan dengan segenap ketabahan.

" Plan..kakak bangga padamu. Teruslah jadi adik kakak yang seperti ini. Dan teruslah jadi adik kakak yang selalu dapat diandalkan. Kakak bersyukur memiliki adik yang pengertian hiks..hiks..".

Rezy mempererat pelukanya pada plan. Betapa bangganya ia selama ini tuhan menghadirkan plan dalam hidup may dan rezy.

Plan membalas pelukan sang kakak dengan linangan air mata bahagia. Bahagia memiliki keluarga yang selalu menyayanginya. Keluarga yang selalu men support dirinya. Dan tentunya keluarga tempat ia berkeluh kesah.

" Terimakasih tuhan. Engkau telah melimpahkan seorang ibu dan kakak yang sangat menyayangi plan ".

Ucapnya dalam batin saat ia terus terisak bahagia.

.
.
.
.
.
.
.
.
Kebahagiaan tak selamanya bersumber dari limpahan mewahnya hidup. Tapi setitik kasih sayang terkadang mampu mengantar semilir bahagia berujung cinta.

( Emaknya plan. 😂😂 ).
.
.
.
.
TBC
.
.
.
.
Maaf jika masih banyak typo dan kesalahan penulisan yang masih buruk. Karna ingsun masih pemula.
Jangan lupa vote dan komen nya ya.
Terimakasih.
Haturnuhun
Matursuwun.

Jawa tengah, 26 juli 2019

AGAPE ( MEANPLAN STORY  ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang