S 1

285 19 2
                                    

BRAK

PRANG

BUAGH

"HENTIKAN..... KALIAN BERDUA IKUT SAYA"

Dua orang pemuda saling pandang dengan sinis tanpa menghiraukan orang yang menegur mereka barusan, "SEKARANG!"

Dua pemuda itu berdiri dan mengikuti orang itu menuju ruangannya. Orang itu masuk keruangan yang bertuliskan 'Kepala Sekolah' orang itu duduk di bangkunya dan menatap dua pemuda itu.

Kepala sekolah berkata,
"Duduk kalian berdua"

Mereka berdua mendekati bangku yang ada di depan meja kepala sekolah, kedua pemuda itu bertengkar berebut duduk membuat kepala sekolah menghela nafasnya dan berkata.
"DUDUK SEKARANG"

Kedua pemuda itu menurut langsung duduk diam tidak berebut tempat duduk lagi. Kepala sekolah berkata,
"Katakan pada saya apa yang terjadi kenapa kalian tidak bisa tenang barang sehari saja"

"Tae / Tee duluan pak"

Kata kedua pemuda yang bernama Tae dan Tee bersamaan. Lalu mereka saling menatap sinis. Tee berkata.
"Apa? Aku tidak malakukan apapun, kau yang mulai duluan"

"Kau yang menunpahkan kecap di celanaku kan?"

Kata Tae, Tee menatap aneh Tae lalu berkata,
"Aku tidak di kantin bagaimana mungkin aku menumpahkan kecap ke celanamu, konyol sekali"

"Apa kau bilang konyol?"

Kata Tae murka menarik kerah baju Tee, Kepala sekolah menggelengkan kepalanya melihat tingkah kedua muridnya ini yang tidak pernah akur sejak masuk sekolah ini. Kepala sekolah berkata,
"Apa yang mau kau lakukan pada Tee? Tae?"

Tae tersadar ia melepas cengkramanya lalu kembali ke posisi duduknya. Tae cengengesan gak jelas dan berkata,
"Hehehe.... Maaf pak lupa kalau lagi di ruangan bapak"

Kepala sekolah menghela nafas lalu berkata.
"Tee apa kau tau tentang penumpahan kecap di celana Tae?"

Tee menggelengkan kepalanya dan berkata,
"Saya tadi ada di Lab biologi pak, saat saya keluar tiba-tiba Tae datang menarik saya ke kantin lalu yang seperti bapak liat sendiri"

"Bohong pasti kau menyuruh orang menumpahkan kecap di celanaku"

"Memangnya aku tidak ada kerjaan? Lagian teman-temanku sedang bersamaku di Lab"

Kata Tee, kepala sekolah mulai pusing mendengar keributan ini ia berkata.
"Detensi buat kalian seminggu. Yang berarti selama seminggu kedepan kalian tinggal di rumah hukuman"

Tae dan Tee menatap kepala sekolah dengan terkejut. Tee berkata,
"Tapi pak salah saya apa? Saya kan tidak melakukan apa-apa mustinya yang di hukum itu Tae saja"

"Pak jangan rumah hukuman dong, hukuman laen saya trima"

"Tidak ada penolakan TITIK"

Kata kepala sekolah final, kepala sekolah lalu berkata.
"Silahkan kalian keluar"

Tae dan Tee bangkit dari duduk nya dan berjalan gontai keluar ruangan kepala sekolah. Tee menatap sinis Tae dan berkata,
"Konyol gara - gara kekonyolanmu aku jadi ikutan kena hukum emang kau manusia pembawa sial Tae"

"....."

Tae tidak menjawab atau membantah karena kali ini dia yang salah Tee membalikan badan meninggalkan Tae yang masih berdiri di sana. Tak lama Tae juga meninggalkan tempat itu, seseorang tersenyum dari balik pohon dan berkata.
"Kalian akan menjadi dekat dalam waktu seminggu bahkan lebih dari kata dekat itu sendiri aku pastikan itu"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Switch Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang