Eps. 7

10 2 1
                                    


     "Mau di bantu?" Tanya Arwa yang mengagetkan Aksa.

   "Nggak usah, sama Gua aja." Aksa menjawab agak gemetar.
    Arwa hanya melihat Aksa sedang membuat teh.

   "Bisa Anda kembali ke ruang tamu? Saya jadi tidak fokus untuk membuat teh harum ini," Aksa yang merasa di perhatikan oleh Arwa dari tadi merasa risih.

    "Aku nggak ngeliatin kamu, aku liat garam yang kamu tuang ke gelas.." Arwa menjawab datar.
     Aksa langsung terkejut karena dia menuangkan garam—banyak lagi. Arwa dengan sigap membuat ulang teh hangat.

    'Malu asli, malu gila!' Dalam hati Aksa protes sembari menutupi muka yang merah.

Arwa melirik ke arah Aksa..
   "Loh? Muka kakak merah. Pusing kak?" Arwa bertanya sekaligus panik.

   "Nggak, nggak. Bu.. bukan. udah,Gua bantu." Jawab Aksa pura-pura santai.
    Arwa membawa 5 teh hangat di nampan. Aksa membawa biskuit, keripik dan kue.

   "Lama amat sih, ngapain hayo?" Tanya Adam memastikan.

  "Apa sih?!" Jawab Arwa galak.

  "Dih, adek lu galak amat Wal. Takut gua!" Adam menjahili Arwa pura-pura mengumpat di belakang Syawal.

   'Hah? Adek? Adek?!! Wt*' Aksa dalam hati terkejut, dia baru tahu kalau Arwa adalah adik dari seorang Syawal.

   "Tegang amat muka nya Sa?" Tanya Syawal melihat wajah Aksa seperti orang kaget.

   "Baru tau gua kalau kalian adik, kakak. He-he" Jawab Aksa sedikit kaget. Yang lain tertawa melihat muka Aksa yang kaget.
    Syawal menceritakan saat ujian fisika dan sayang nya Aksa tidak ikut, besok dia masuk dan harus bertemu lagi dengan pelajaran fisika.

   Jam 15.00

   Karena sudah menjelang sore, 4 serangkai dan Arwa tidak bisa lama-lama di rumah Aksa. Mereka berpamitan lalu pulang.

Pukul 15.45 Mamah dan Nuha sudah di rumah. Membawa belanja penuh di tangan ada sebagian yang di bantu oleh pak Didu. Mamah dan Nuha masuk ke dapur untuk merapikan barang belanjaan.

    "Dek, ini buah dari siapa? Banyak banget," Mamah yang baru masuk, melihat banyak buah di meja makan.

   "Tadi ada temen kesini," jawab Aksa singkat sembari asyik bermain PS4 RESIDENT EVIL 4.

   Sudah mau menjelang malam, tidak mungkin Aksa main PS di ruang keluarga terus-terusan. Aksa langsung ke dapur untuk membantu Mamah menyiapkan makan malam.
   Aksa cukup jago untuk memasak, menu makan malam kali ini adalah Abendbrot di hidangkan dengan berbagai jenis keju, roti, irisan sosis dan salad. Aksa dan Mamah tidak lupa untuk membuat sup krim ayam yang lezat.

   "Assalamualaikum, papah pulang!" Papah mengucapkan salam dengan lantang dan langsung menuju dapur.

  
-DI MEJA MAKAN-

   "Kakak liburan di Indonesia masih lama ya?" Tanya Papah sembari memakan salad yang sudah dihidangkan.

   "Iya pah, lumayan." Jawab Nuha

   "Papah belum dengar kabar Ayres. Apa kabar Ayres?" Tanya papah yang membuat Aksa dan Nuha terkejut.

   "Ba.. baik, kabar nya baik Dad." Jawab Nuha gagap.

   "Kenapa kak?" Tanya mamah khawatir.

   "Nggak papa mah, i'm fine. It's oke," jawab Nuha menahan tangis.

 
   Selesai makan malam, Nuha tidak membantu Aksa mencuci piring. Nuha berdiam sembari memegang remote tv di ruang keluarga. Aksa melihat, papah menghampiri Nuha. Seperti bertanya 'kamu baik-baik saja?' Atau 'Kamu ada masalah dengan Ayres?'
Mau gimana juga tetep aja tidak terdengar suara Papah dan Nuha di ruang keluarga.

    "Nggak boleh bengong, lanjutin cuci piringnya." Mamah yang tiba-tiba muncul, dan menyuruh Aksa mencuci piring kembali.

   "Mamah belum tanya-tanya sama kamu seharian,"

   "Mau tanya apa emang mah?" Tanya Aksa.

   "Ada orang yang kamu suka?"

Thanks for reading friends.
See you in the next episode :)

Not SAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang