Bab 6. The Last

1.6K 171 1
                                    

Selamat Membaca

Sampai di Bumi, Emperor telah menunggu Naruto dan langsung menyeret anaknya itu ke penjara Eternal. Sebagai hukuman karena Naruto berani melakukan penipuan dan kekacauan pada perundingan.

Naruto paham dengan konsekuensi yang diterimanya saat ini, jadi dia hanya diam saja begitu mendapat hukuman. Beberapa hari kemudian, sebuah pengumuman mengejutkan tentang pernikahan politik membuat seluruh bangsa baik dari manusia maupun dari otsutsuki gempar.

Putri Naruko dijodohkan dengan Otsutsuki Ashura.

Dan lagi-lagi, Naruto hanya bisa terdiam di penjara dengan menekuk kakinya di lantai dingin. Wanita itu tak tahu sudah berapa hari dia berada pada ruangan pengap itu, hingga kehadiran sosok lelaki yang membantu Naruko kembali. Tanpa sadar Naruto berlari mendekati pintu sel besi.

"Apa ayahmu tak memiliki otak? Hingga membuatmu harus terkurung di sini?"

Naruto tersenyum dengan pertanyaan itu. "Aku adalah anaknya, sekaligus seorang letnan. Jadi aku pantas mendapat hukuman ini, Jenderal."

Kemudian Sasuke menekan tombol, pintu terbuka membuat Sasuke langsung memeluk tubuh dingin Naruto. Ada kerinduan besar pada lelaki itu, juga ada kemarahan pada Sang Emperor. "Kau kurusan, apa mereka tak memberimu makan?"

Naruto mendorong tubuh Sasuke, membuat jarak diantara keduanya agar dia bisa melihat raut wajah yang menampilkan kecemasan. "Aku yang tidak mau makan, melihatnya saja sudah mual."

Dengan lembut, Sasuke mengangkat tubuh Naruto ala brydal style. Lelaki itu kemudian melangkah, namun setiap langkahnya menghasilkan perubahan tempat. Naruto bisa merasakan lelaki itu lagi-lagi menggunakan portal kaguya.

"Apa tak masalah kau terus menggunakan portal kaguya?" tanya Naruto cemas bila umur Sasuke akan semakin menipis.

"Portal Kaguya adalah kemampuan khusus dari clan kami, jadi kau tak perlu mencemaskan usiaku, Dobe."

oOo

"Ayah! Aku tidak mau menikah dengan Otsutsuki. Lelaki yang ingin kunikahi adalah Uchiha Sasuke."

Minato terdiam, dia baru bisa meghentikan hukuman yang didapat anak sulungnya, karena para petinggi tak terima dengan keputusan Naruto dengan menyamar dan menghancurkan pertemuan perundingan.

Lalu, setelah melakukan perundingan kembali, Minato langsung disuguhkan permintaan maaf serta lamaran dari Queen Sara sebagai ganti atas perbuatan Otsutsuki Ashura. Detik itu juga, Minato merasa bersalah karena harus menuruti hukuman dari para petinggi untuk Naruto.

Anak sulungnya ternyata memiliki alasan kuat kenapa dia memilih menghancurkan pertemuan. Tentu karena perbuatan dari Otsutsuki Ashura.

Tapi, berbeda dengan Naruko, anak bungsunya meminta agar dokter melakukan operasi penyempitan selaput dara. Dan setelah itu meminta agar bisa menikah dengan Uchiha Sasuke, yang sudah sejak awal, Jenderal Muda itu menginginkan pernikahan dengan Naruto.

"Apa kamu tidak bisa bercermin dulu, sebelum meminta sesuatu pada ayah, Naruko?"

"Bercermin? Untuk apa?" tanya Naruko tak paham.

"Lelaki yang menyentuhmu adalah Ashura, dan dialah yang seharusnya bertanggung jawab atas apa yang menimpamu. Bukan Jenderal Muda kebanggaan Eternal."

"Tapi aku tidak mencintai Ashura, Ayah! Lelaki brengsek itu juga lebih dulu bertemu dengan kakak, jadi harusnya kakak yang menikah dengannya."

Suara tamparan menggema pada ruangan kerja Emperor, lelaki itu hilang kendali atas dirinya begitu mendengar ucapan egois dari Naruko. Untuk kali pertama, Emperor tak paham dengan ucapan Sang Putri yang menjadi panutan dunia.

"Ayah harap, tamparan itu bisa menyadarkanmu agar tidak berpikir emosional Naruko. Dari pada ayah mempertaruhkan rencana perdamaian melalui pernikahanmu ini, lebih baik ayah mengabaikan keinginan tak logismu itu."

Naruko mengusap pipinya sekilas. "Emosional? Lalu bagaimana dengan kakak yang pergi begitu saja dari rapat perundingan?" tantang Naruko tak terima dengan ucapan ayahnya.

"Kakakmu emosional karena dia tak terima melihat adiknya menangis dilecehkan. Dan jika ayah tak langsung mengurungnya, ayah yakin dia akan mengamuk di Super Bumi."

Setelah pertengkaran hebat itu, Naruko hanya bisa menerima takdirnya menjadi mempelai wanita dari Otsutsuki. Dia tak menyangka, kakaknya yang sering tak peduli padanya, bisa begitu sedih ketika dia mengalami kejadian tak mengenakan.

Walau berat, akhirnya Naruko tetap melangkah melewati karpet merah yang ditaburi bunga mawar putih di setiap langkah yang diambilnya. Di ujung sana, tepat di depan pendeta, lelaki yang melecehkannya tersenyum padanya.

Naruko ingin menjelaskan persiapan pernikahan yang tak dia inginnya, dia juga tak mau menjelaskan penampilan lelaki itu selain mengenakan jas armani berwarna putih senada dengan gaun pernikahan yang melekat pada tubuhnya sekarang.

Tepat ketika dia telah sampai di altar, manik biru langitnya masih menatap dingin pada lelaki itu. "Kau mungkin telah memiliki tubuhku, tapi aku tak akan pernah membiarkan hatiku untukmu."

Tangan Ashura mengambil kelopak bungan yang berada pada kerudung transparan yang menutupi wajah Naruko. "Itu yang kusuka darimu, Ruko-chan. Tetap membenciku," dan akan kubuat kau tak mau mati sebelum melihat mayatku. Lanjut Ashura dalam hati.

"Apa maksudmu?" tanya Naruko tak paham.

>>>

Desiran ombak yang dilihatnya, perlahan membuatnya memilih menutup mata mencoba meresepi angin yang menerpa kulit tan-nya yang kini semakin terlihat putih karena dia sudah tak lagi harus ke medan perang.

Tangannya masih menekuk membalas pelukan dari belakang. "Apa kau tak ingin mencari tau, siapa cloning dna clan senju yang mereka cari?" tanya Naruto.

"Dan apa kau tak ingin mencari tau, kenapa mantan kekasihmu itu memiliki kemiripan denganku?" tanya Sasuke mengikuti gaya bicara Naruto.

Seketika Naruto membalikkan tubuhnya, dagunya terangkat membuat matanya bertemu dengan mata merah yang sekarang telah masuk dalam daftar tatapan yang dia sukai. "Apa mereka menggunakan genmu untuk menciptakan sosok Indra?"

"Oh, jadi mantan kekasihmu itu Indra?"

Baiklah, sepertinya Naruto telah masuk dalam jebakan kalimat dari Sang Uchiha. Naruto pun berniat melangkah mundur, tapi tangan Sasuke dengan cepat menarik pinggang ramping kekasihnya dan mengangkatnya hingga Naruto secara otomatis mengalungkan kakinya pada pinggang Sasuke.

"Jadi hukuman apa yang pantas untuk letnan nakalku ini?" tanya Sasuke mendekatkan wajahnya pada Naruto menepis jarak diantara keduanya.

END

Word: 881 kata

After meet Hime-sama[END] #EScifi-2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang