Alfa, Ervan, dan Axel sedang berkumpul di meja Alfa. Mereka sedang asyik bermain PUBG, sedangkan Ervan berbeda dari yang lain. Ia memainkan game, Tetris.Aneh,tapi baginya seru.
"Woi depan sana!" teriak Alfa memberitahu kepada Axel yang ikut bermain dengannya.
"Fa, tembak anjir. Gue sekarat!" balas Axel karena ia terkena tembakan dari musuhnya.
"Berisik, bisa diam gak?" ketus Ervan karena ia tidak suka keributan.
"Aelah, daripada lo, mainannya Tetris" jawab Alfa dan Axel pun hanya tertawa.
Mereka masih sibuk dengan permainannya masing-masing, karena sekarang tidak ada guru dan juga suasana kelas tak terkendali, itulah IPS.
Tiba-tiba saja Elden berteriak dan semuanya pun langsung sibuk menyimpan ponsel mereka.
"Woi, Pak Jonas datang!" teriak Elden ketika ia sedang mengintip keluar.
Alfa dan Axel pun terpaksa meninggalkan gamenya karena mereka harus menyembunyikan ponselnya, sedangkan Ervan, ia masih sibuk dengan game baloknya itu.
"Van, Pak Jonas otw" Alfa berusaha untuk mengingatkan Ervan, namun Ervan tetap santai dengan gamenya.
"Bentar lagi, tanggung" jawaban Ervan mampu membuat Alfa dan Axel binggung.
Mengapa cowo ganteng seperti Ervan bermain game membosankan seperti itu?
"Dih, sakit jiwa" decak Alfa lalu ketika Pak Jonas datang Ervan pun langsung menyembunyikan ponselnya di bawah meja.
"Selamat Pagi nak" sapa Pak Jonas dan seluruh murid berdiri dan menyapa balik.
"Selamat Pagi Pak Jonas"
Setelah memberikan salam, Pak Jonas pun menyuruh mereka duduk, dan memulai pelajarannya.
Baru saja memulai pelajaran, Ervan pun berdiri dari kursinya membuat semuanya menatap kearah Ervan.
"Lo ngapain Van?" bisik Alfa bertanya karena binggung mengapa Ervan tiba-tiba berdiri.
"Palingan juga bolos, main Tetris" jawab Axel asal, namun dugaannya kali ini benar.
"Kenapa nak?" tanya Pak Jonas pada Ervan yang sejak tadi berdiri.
"Permisi ke toilet" ucap Ervan lalu ia pun keluar dari kelas sambil membawa ponselnya di kantong celana.
Setelah Ervan keluar Pak Jonas pun memulai pelajarannya namun seperti biasa setiap ia masuk pasti ada aja kata-kata yang tidak mengenakkan.
"Lain kali, jangan seperti itu ya nak. Baru juga gurunya masuk sudah izin keluar" ucapnya dan semua murid hanya meng-iyakan.
"Beneran main Tetris?" tanya Alfa kepada Axel yang sedang mengeluarkan bukunya.
"Lo kira gue cenayang?" jawab Axel sambil bertanya.
"Ya siapa tau gitu, habisnya lo tau sendiri lah si Ervan tuh cool tapi mainnya Tetris. Gak habis pikir gue" jawab Alfa.
"Yang suruh lo mikir siapa anjir?" ucap Axel dan setelah itu Alfa pun meninju lengan atas Axel. Dan Axel pun meninjunya balik.
***
Suasana di kelas tak bisa lagi di kontrol karena Baron berbuat ulah lagi dengan bola kertasnya.
Karena terlalu berisik, Bianca pun mengajak Aletta, Valerie dan Vea untuk pergi ke toilet. Mengapa tidak mengajak Elora? Ya tadi, ia tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOROSIS [Completed]
Teen Fiction#2 Ervan [23-02-19] #1 Ervan [26-06-19] Aletta dan ke-empat temannya sedang dalam masa beranjak dewasanya. Masing - masing dari mereka menyukai abang kelasnya kecuali Elora. Hanya dia seorang lah yang tidak tertarik dengan lawan jenisnya, bahkan ia...