IX

173 25 6
                                    

Taeyong dan Jaehyun berakhir di Piazza Navona keesokan sorenya, Jaehyun menganggu tidur Taeyong dengan semangatnya yang mengatakan bahwa hari ini adalah hari pertamanya bekerja. Taeyong bahkan lupa bahwa ia telah mengatakan 'Ya' untuk persetujuan di antara mereka. Namun Taeyong tak memiliki cukup kekuatan untuk menolak keputusan Jaehyun. Pria itu memiliki aura arogan dibalik kelembutan suara dan tatapan matanya. Hampir sama dengan milik Taehyun. Hanya saja yang berbeda adalah Taehyun tak memiliki suara dan tatapan lembut itu.

Jaehyun langsung mengantar Taeyong ke hotelnya setelah mereka selesai berbincang malam tadi. Kemarin adalah hari dimana salju pertama turun. Cuaca sedang menikmati pekerjaannya yang mendinginkan kota hingga membuat seluruh tubuh mereka terasa membeku.

Itu adalah salah satu alasan mengapa hari ini mereka memutuskan pergi ke alun-alun kota Roma -yang tidak jadi mereka kunjungi malam tadi - pada sore hari. Sedikit kehangatan masih Taeyong rasakan ketika mereka di perjalanan.

Taeyong sangat berterimakasih pada Jaehyun ketika mereka sampai di Piazza Navona dan langsung di sambut dengan langit oranye keabu-abuan yang memanjakan mata besar Taeyong. Ini sangat indah. Bahkan Taeyong telah memikirkan kata yang lebih tepat untuk pemandangan di depannya. Tapi tidak ada. Ini jauh lebih dari kata indah.

Taeyong berkeliling dan menatap sebuah patung air mancung beberapa saat ketika itu. Ukiran yang detail dan begitu indah. Mata indah Taeyong menyisir pada air yang mengalir dari patung yang paling besar di tengahnya hingga patung-patung kecil yang mengelilingnya juga tak kalah menakjubkan. Taeyong membasahi bibir untuk kesekian kalinya. Ada getaran didalam dadanya untuk sebuah patung kokoh ini.

Taeyong membawa pandangannya pada Jaehyun yang menunggunya di salah satu kursi yang lumayan jauh darinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taeyong membawa pandangannya pada Jaehyun yang menunggunya di salah satu kursi yang lumayan jauh darinya. Rambut tebalnya bergerak lambai di terpa angin sore. Pipi putihnya semakin terlihat pucat dengan bibir yang sesekali mengeluarkan asap dingin oleh cuaca yang semakin menurun. Jakun dan rahangnya adalah pahatan yang mempesona ketika ia mendongak untuk melihat pada pucuk bangunan tinggi yang mengapit mereka.

Tampan.

Itulah definisi yang tepat untuk seorang Jung Jaehyun. Pria berusia 26 tahun dengan mata tajam dan suara yang lembut. Taeyong yakin Jaehyun di besarkan oleh keluarga yang hangat. Terlihat dari bagaimana cara pria itu memperlakukannya dengan seluruh kesopanan sebagai seorang pria sejati. Ia tau bagaimana membuat suasana menjadi tidak canggung, bagaimana membuat seseorang menjadi nyaman, dan tau tentang batasan yang tidak boleh ia lewati sebagai seorang kenalan yang baru saja ia temui.

"Apa yang ingin kau lakukan setelah ini?" Jaehyun bersuara setelah Taeyong kembali dari 'tour' nya yang mengelilingi alun-alun tanpa di temani Jaehyun.

"Aku mendengar beberapa orang mengatakan sesuatu tentang festival. Kau tau sesuatu?"

"Festival?" Jaehyun bertanya ragu. "Aku akan coba tanyakan pada temanku."

ETHEREAL (JAEYONG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang