" Masih bolehkah bila kita mengharapkan sesuatu yang terindah di kemudian hari?"
Halo guys, sorry buat kemaren karena gak update lagi.
Spesial deh hari ini 2 kali updatenya :v
Enjoy the story
Happy Reading^^
Kini Latisya dan Kendra berjalan berdua menuju kelas mereka. Apa yang tadi dia lihat seperti berkaca pada diri sendiri. Latisya yang menyukai Kendra disaat Kendra memiliki kekasih. Namun, untungnya tak ada yang tahu perasaan itu. Dan kejadian tadi juga mengingatkan Kendra dengan Tari yang berakhir karena orang ketiga.
Bedanya Rain masih mempertahankan laki-laki itu. Sementara Kendra yang tak dipertahankan. Mereka bertiga, Latisya, Kendra, dan Fedi pernah merasakan itu. Tapi di cerita yang berbeda namun rasa sakit yang sama.
"Lo diem aja si Lat?"
"Gue mikirin Rain." Jawab Latisya saat berada di kelas.
"Gak usah dipikirin, itu pilihan Rain, Lat. Sebenernya gue juga gak ngerti kenapa Rain mertahanin Arip, kan udah jelas dia kasar."
"Gak semua sifat orang itu ditunjukin aslinya Ken. Kalo lo belum kenal lama."
"Tapi kan gue udah kenal lama sama Arip."
"Mungkin Rain punya alasan kenapa dia tetap milih Arip."
"Iyalah pasti."
Latisya baru tersadar kalau tas milik Tari sudah tidak ada, berarti dia sudah pulang. Setelah mereka mengambil tas milik mereka dan milik Fedi, kemudian berjalan untuk pulang. Terlihat Fedi yang sudah tak memiliki semangat lagi. Latisya pun pernah merasakan itu. Begitupun dengan Kendra. Tanpa sadar mereka bertiga berada pada lingkaran yang sama.
"Gue balik duluan ya. Gue juga mohon kalian gak usah kasih tau siapa-siapa soal ini." Mohon Fedi.
"Oke gue hargai perasaan lo, Di." Jawab Latisya.
"Thank's juga bro." Sambil menepuk pundak Kendra lalu pergi ke tempat parkir.
"Lo gak balik Ken?"
"Nanti tunggu lo naik mobil."
"Kok belum dijemput ya?" Tanyanya pada diri sendiri. Sambil melihat jam tangannya, ternyata sudah lewat dari jam biasa sopirnya jemput.
"Kenapa?"
"Emm itu, sekarang udah lewat jam jemput kayanya gue gak bakal dijemput deh. Lo bawa handphone gak?"
"Ada di jok motor. Bentar ya gue ambil dulu sekalian ambil motor."
Latisya hanya mengangguk. Kemudian duduk di halte depan sekolahnya.
Tak lama Kendrapun datang. "Nih, pake aja." Kendra memberikan handphonenya dan Latisya mengambilnya. Kemudian menelpon sopirnya.
"Halo Pak, Bapak dimana? Tadi udah jemput saya ya?"
"Halo. Ini non Latisya? Iya neng tadi bapak udah jemput tapi non gak keluar-keluar jadi bapak pulang. Soalnya nyonya telpon juga."
"Sekarang Bapak dimana?"
"Saya lagi di kantor cabang non."
"Masih lama Pak?"
"Masih non, kayaknya meeting deh non."
"Yaudah makasih ya Pak."
"Maaf ya non."
"Iya gak apa-apa Pak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah Mencintai Itu Salah? [Completed]
Genç Kurgu[SUDAH TERBIT] Kisah seorang wanita biasa yang merasakan jatuh cinta. Namun tidak ada dari satupun pria yang sadar akan kehadiran dari cinta wanita itu