Chapter ini mengandung smut.
Dimohon kesadarannya untuk yang usianya tak tergolong kriteria di atas.Atas pengertiannya saya ucapkan terima kasih. 💜
.
.
.Kedua mata Ray masih membelalak karena terkejut akan ciuman tiba-tiba yang Seokjin layangkan kala pikirannya tengah kalut. Walau akhirnya ia mencoba membaur dengan suasana yang membaik dan seakan diselubungi aura magis yang lalu membuatnya memejamkan mata dan terus meresapi sapuan bibir Seokjin di atas miliknya. Semuanya terasa begitu ajaib lantaran Seokjin sendirilah yang berinisiatif untuk melakukan tindakan tak terduga itu. Dan Ray tentu saja menyukainya walau sempat didera keterkejutan yang sangat, terlebih di area vitalnya yang mulai terasa tak nyaman, namun cukup menyenangkan.
Seokjin masih memijat bibir bawah Ray dengan miliknya saat merasakan sebentuk tangan mendarat di pinggangnya, dan membuatnya berjengit sesaat atas sensasi yang mulai menjalari sekujur tubuhnya. Namun, Seokjin sendiri tak mampu menolak kala raganya justru memilih untuk berdamai dan berbaik hati membiarkan tangan Ray terus menjalar hingga ke punggungnya dan memberikan beberapa usapan halus di sana sementara Seokjin sendiri mulai menurunkan tangan yang semula bertempat di kedua sisi wajah Ray menuju bahu pria itu.
Lalu Seokjin mulai merasakannya. Kala matanya terpejam dan satu tangan Ray mulai merayap di pinggangnya lebih erat, seolah pria yang kini di hadapannya adalah Namjoon-nya. Namjoon yang selama ini dirindukannya. Dan hal itu mulai membuat Seokjin semakin terlena hingga ciumannya pada bibir Ray perlahan berubah lebih dalam. Seluruh tekstur pada diri Ray benar-benar mengingatkan Seokjin pada Namjoon. Rasa telapak tangan yang kini telah menerobos masuk ke dalam sweater-nya, lalu mengelus kulit pinggangnya. Sama.
Bibir yang masih terasa nyaman untuk Seokjin kecupi, yang tanpa sadar telah membuat keduanya saling bertukar saliva. Sama.
Pun kulit wajah yang tersentuh oleh hidung Seokjin kala pertama menyentuh bibir pria itu. Sama.
Ray sendiri sebenarnya ingin angkat tangan karena sedari awal Seokjin-lah yang memulai. Namun, jiwa lelakinya sangat terpanggil terlebih setelah ia akhirnya mengetahui sendiri betapa halus kulit Seokjin yang sempat tersentuh oleh para wanita beberapa saat lalu. Dan ia mulai ingin mengendalikan pemuda itu. Membuat semua kendali sepenuhnya berada di tangannya, lalu membiarkan keduanya berdekam di dalam kamar itu seharian. Namun nyatanya tak semudah itu kala Ray merasakan Seokjin memutus ciuman keduanya dan menyebabkan kekecewaan mendalam pada dirinya.
Wajah pemuda itu telah memerah sepenuhnya, bahkan sampai ke telinga. Dua manik yang sangat Ray sukai itu perlahan bergulir untuk menatapnya, dan sepasang mata yang sayu itu justru kembali menghadirkan gelora menggelikan sekaligus menyenangkan dalam dirinya. Dalam jarak sedekat itu, Ray ingin sekali bertanya mengenai asal usul pemuda di hadapannya itu. Karena tak pernah ia temukan mahluk seindah Seokjin seumur hidupnya. Apakah pemuda itu benar berasal dari planet ini?
"Aku melihatmu menyaksikan pembicaraanku dengan saudaraku pagi ini." Gumam Seokjin usai mengulum bibirnya yang basah, masih dengan sepasang mata yang fokus pada pria yang masih enggan melepas dekapan pada tubuhnya. "Seharusnya kau mendengar mengenai Namjoon juga."
Ya, Ray tahu. Juga mengenai bagaimana Seokjin menjalani kehidupannya sepeninggal kekasihnya itu.
"Aku pernah berkata sebelumnya bahwa mengencaniku akan membuatmu menerima risiko yang mungkin akan menyakitimu, karena..."
KAMU SEDANG MEMBACA
MOONCHILD [ Namjin ]
FanficEven in the crowd, you will never misunderstand your mate's scent. You will never be able to reject it when that happens to you. It will make you want to run and grab him as fast as you can in your arms. Realize, he is your soul mate. Alternate Univ...