~ memang sulit jadi aku, karena aku adalah aku dan kamu adalah kamu ~
Serangkaian nada yang dijadikan satu sehingga menghasilkan sebuah lagu yang indah.
Tak! Dum! Ting!
Ayunan nada yang saling dimainkan secara bersaman, menjadikan ruangan yang tidak terlalu besar itu bising. Bahkan pengurus lomba pun menutup kuat kedua telinga nya agar meringankan suara bising yang dihasilkan oleh peserta lomba.
"Stop! Stop!" bentak Uli, selaku pj (penanggung jawab) "ini tes bernyanyi, bukan tes pembuat kegaduhan."
Yang tadi nya bising, sekarang terdiam dan memperhatikan dengan seksama apa yang diucapkan dan di perintahkan oleh para pj. Satu persatu daftar hadir sudah terisi penuh, mereka hanya tinggal menunggu kapan waktu nya mereka akan mengeluarkan masing masing suara.
Tujuh orang sudah dipanggil untuk di tes suara. Tersisa sepuluh orang lagi dan diantara nya yang belum terpanggil adalah Vivi, Kinan, Aulia, Naufal, Jeje, Christian, Alif, Kevin, Putri. Berdasarkan daftar hadir yang mendapatkan nomor terakhir adalah Afra, karena sebelum nya Afra belum terdaftar tapi Karena Pak Harto yang membujuk cowok itu supaya ikut menyumbangkan suara emas yang ia pendam.
"Vivi." panggil Abel sembari mencari cari keberadaan cewek itu. "Lho Vivi gak ada ya?"
"Vivi sakit kak, tadi dikelas abudemen nya ngirimin surat." sahut Putri.
Abel dan yang lain nya mengangguk.
"Kalo gitu..." belum sempat Reyna mengakhiri pembicaraan nya tapi sudah terpotong oleh Defan.
"Kinan."
Kinan memutar bola mata nya malas. Cewek berkuncir satu namun kali ini sengaja ia kuncir bawah, tidak seperti kemarin. Dengan perlahan Kinan menarik nafas lalu menghembuskan kembali. Tidak lupa mengambil gitar yang ada di sisi kanan dekat Reyna.
Saat hendak Kinan ingin bernyanyi tiba-tiba Defan menepuk pundak cewek itu. Sontak tepukan itu langsung mengalihkan pandangan Kinan ke Defan.
Mata mereka saling bertemu, tapi tidak lama karena Kinan dengan cepat mengalihkan pandangan nya dan refleks menatap Afra.
"Gue cuma mau ngingetin aja," ujar Defan sedikit tersenyum. Namun Kinan tetap tidak merespon. "Suara nya agak lebih kuat, biar bisa kedengaran."
Akhirnya sesaat sesudah Kinan menyelesaikan nanyi nya, jantung yang berpacu begitu cepat karena merasa gugup bisa terbayar kan oleh suara merdu milik nya.
Setelah ketujuh peserta setelah Kinan mereka telah bernyanyi dengan suara dan kemampuan yang berbeda beda. Dan saat nya nama terakhir yang akan bernyanyi.
"Afra?" panggil Defan sembari menatap Afra dari ujung kepala hingga ujung kaki. "oh lo yang kapten basket itu?"
Afra hanya melirik tanpa menoleh. Defan yang melihat itu memasang wajah yang tidak suka, terlihat dari rahang nya yang mengeras.
Tanpa pikir panjang Afra langsung memulai.
Semua orang tercengang mendengar suara Afra yang tak kalah merdu dari suara Alif dan Christian. Apalagi Afra memakai dua bahasa sekaligus yaitu Korea dan Inggris. Tak sedikit yang mengomentari suara Afra yang merdu itu, bahkan ada yang memvidiokan, fans nya pun yang berasal dari luar ruangan sampai mengintip dari balik jendela.
"Wow,"
"Gilaa udah ganteng suara nya lun merdu banget."
"Ih mantep banget suara nya!"
Tanpa disadari sebuah senyuman kecil terukir di wajah Kinan.
Tepat di nada terakhir Afra kembali duduk dengan ekspresi yang datar.
Para Pj pun berkumpul untuk membicarakan siapa yang akan lolos ke babak selanjutnya.
Mulai dari suara yang unik, khas, sampai ke suara terjelek pun sudah mereka tes. Tiba saat nya para peserta didik akan di seleksi. Waktu yang sangat mendebarkan dan menegangkan.
"Dengerin baik-baik ya." ucap salah satu pj. "yang lolos akan saya panggil namanya, tapi yang gak lolos jangan berkecil hati ya."
"Iya Kak." seru mereka.
"Yang lolos, Aulia, Kinan, Christian, Alif, dan Afra. Selamat ya yang lolos."
⚫⚫⚫
"Tunggu!" ucap seseorang dengan suara berat dari belakang.
Seseorang itu memegang pundak cowok yang berada di hadapan nya, satu hantaman berhasil lolos dan mengenai pipi dari cowok itu.
Bruk!
Dua kali hantaman membuat cowok dihadapannya tak bisa berbuat apa-apa. Bagaimana tidak? Seseorang dari belakang itu tiba-tiba memukul tanpa henti sampai sang korban hampir terjatih ke tanah.
Korban 'itu' terjatuh ke tanah akibat hantaman yang cukup kuat yang. Sebelum mata nya tertutup, dirinya sempat melihat seseorang itu memakai topeng untuk menutupi siapa diri nya. Lalu ia pergi begitu saja meninggalkan sang korban terjatuh tak berdaya di tanah.
Beruntung tak lama kemudian seorang satpam melihatnya yang sudah terbaring lemah di atas tanah.
"Yaampun Den Afra!" ucap Pak Budi, lalu menggotong Afra untuk mendapatkan perawatan yang intensif.
author nya jahad ya hikd :")
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Boy vs Tomboy Girl
Ficção AdolescenteKinan cewek famous, cantik, segudang prestasi, siapa coba yang gak tertarik sama cewek yang satu ini? Ditambah lagi Kinan adalah sosok cewek yang kuat fisik dan juga menjadi kapten basket kedua Sedangkan, Afra cowok yang juga famous dan sering dijul...