B101

142 24 11
                                    

Ucup Lagi

"UCUP!"

Di tengah keheningan perpustakaan, Heri berteriak. Semua mata yang dari tadi menatap buku langsung mengarah tajam ke Heri.

Bugh

"Berisik lu, goblok!" Jala melempar buku yang ada di tangannya ke arah Heri.

"..." Sejujurnya, mereka semua merasa Jala lebih berisik.

Heri menggosok kepalanya dengan penuh kesedihan. "Gue cuma mau sapa teman gue, Jal."

Yudan, Doni, Ciko, dan Jala serentak menengok ke arah pemuda yang berdiri lemas menatap Heri.

"Ah, lo lagi." Ucap pemuda itu frustasi.

Heri terkekeh senang, dia berjalan menuju ke pemuda itu. "Haha, jangan gitulah, Cup. Kita kan teman."

Pemuda itu menggertakkan giginya menahan emosi, "Siapa yang lo panggil Ucup?" Tanyanya penuh penekanan.

Yudan dan yang lainnya berjalan menghampiri mereka berdua. Sekedar penasaran dengan sosok Ucup yang diceritakan Heri.

Saat melihat sekolompok murid mendekat, wajah pemuda itu langsung berubah ramah. "Cik, lu tumben disini?" Ucap pemuda itu semangat.

Ciko memang suka membaca, tapi dia jarang terlihat ada di perpustakaan sekolah. Sebenarnya melihat Ciko di perpustakaan bukanlah hal yang aneh, tapi jelas masih jadi misteri kenapa seorang kutu buku tidak suka ke perpustakaan kata lainnya jarang ke perpustakaan padahal setiap karakter kutu buku yang ada di cerita pasti paling mudah ditemukan di perpustakaan.

Ciko tersenyum tipis mendengar pertanyaan pemuda tersebut. "Gue sedang nyari buku untuk tugas Bahasa."

Pemuda tersebut mengangguk paham, "Daftar pustaka?" Tanyanya memperjelas.

"Um."

Mendengar perbincangan santai antara Ciko dan pemuda itu membuat Yudan dan lainnya terheran-heran.

Yudan, "Lu Ucup?"

"Bukan." Jawabnya cepat.

"Hehe, Ucup pemalu orangnya. Jadi suka bohong." Ucap Heri sambil terkekeh.

Wajah pemuda itu langsung datar. "Siapa yang pemalu?"

"Dia Teguh, ketua OSIS." Ucap Ciko memperkenalkan membuat pemuda yang bernama Teguh itu tersenyum ramah.

Yudan langsung melebarkan mata, "Beneran ada OSIS disini?!" Ucapnya tidak percaya.

Yang lain menatapnya aneh. Teguh juga ikut menatap Yudan dengan datar, sepertinya akhir-akhir ini dia jadi sering bertemu dengan manusia jenis baru.

"Her, lu kok bisa kenal sama ketua OSIS?" Bisik Doni pada Heri dengan penasaran.

Teguh dapat mendengar pertanyaan Doni dan kepalanya langsung pusing. "Dia teman lu, Cik?" Tanya Teguh pada Ciko yang menjerumus ke arah Heri.

Heri tersenyum lebar menatap Ciko berseri-seri. "Iya dong. Kami sahabat dekat, ya kan, Cik?"

Ciko hanya tersenyum tipis, dia menolak untuk mengakuinya.

Teguh menatap tidak percaya pada Heri, dari pertama ketemu Heri dia sudah memutuskan untuk tidak akan pernah percaya lagi dengan makhluk itu.

"Cik, gue ke ruang OSIS dulu ya." Ucap Teguh yang dibalas anggukan oleh Ciko.

Teguh berjalan dengan cepat keluar dari perpustakaan sambil membawa beberapa buku.

"Hehe, sepertinya Ucup sibuk."

Yudan mengerutkan keningnya tidak suka menatap kepergian Teguh.

"Kenapa?" Tanya Ciko.

"Entah, gue kayaknya gak suka sama dia." Ucap Yudan dengan emosi kesal yang datang tiba-tiba dan langsung berjalan keluar perpustakaan.

"Oi, Yud, lu belum dapat buku!" Seru Doni.

Yudan berdecak kesal, "Gue tinggal nyontek satu satu dari buku kalian."

"..." Untung saja mereka sudah terbiasa dengan sifat Yudan.

"Hehe, Jal, lu kok dari tadi diam aja? Pengen ngumpat ya, haha." Canda Heri.

"Bacot." Umpat Jala yang langsung berjalan menuju ke rak buku.

Yang lain juga kembali mencari buku untuk tugas.

Doni tiba-tiba berhenti dan menatap Heri, "Oh iya, lu kenal Ucup eh ketua OSIS darimana?"

***

Hai semua~ hehe baru kali ini aku nambahin note eh atau udah pernah ya 🤔
Gini cuma mau kasih info, cerita ini updatenya gak beraturan dan cuma di-update saat mood bagus aja :v berhubung karena aku juga punya beberapa cerita yang sedang aku tulis.

Nah aku mau kasih tau info lain lagi nih, jika kalian suka dengan kegilaan Heri, kerakusan Yudan, kegalakan Jala, kepintara Ciko, kenormalan Doni, dan keheningan Ogi kalian bisa baca Chat History mereka, eh Chat History apa History Chat ya? 🤔

Eits tapi aku nulisnya di lapak lain yang lebih mendukung untuk membuat History Chat.

Judulnya 'Titik Bukan Koma (TBK)' di MangaToon/NovelToon.

Kalian yang baca dari bab 1 tentu tau dong apa itu TBK, yaps itu GC mereka. Lagi pula cerita ini panjang bangat loh~ aku harap kalian betah nunggunya, kalo gak betah monggo ke TBK aja :v

Sekian dan terima kasih( ˘ ³˘)♥

BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang