67

537 28 0
                                    

Satu tahun kemudian..

Hari hari berlalu, hidup mereka semakin sempurna sejak anak mereka lahir.

Sean Ardianto. Kata orang, sean itu kopian Papa nya. Matanya idung nya senyum nya, Tidak ada terkecuali

"Sayang, minum susunya dulu."

"Sean?"

"Sean kamu di mana sayang?"

Anya melangkahkan kakinya semakin cepat, mencari anaknya di setiap sudut ruangan, kadang Sean suka ngumpet di belakang gorden-

"Sean kamu di-"

Atau beridri di depan Tv

Anya menghela napas nya lega, kala sean berdiri di depan televisi sambil menunjuk nunjuk layar nya.
Anak berumur satu tahun itu menoleh sambil nyengir. "Papapa." Teriak Sean drngan senang.

Seva mendekati anaknya berlutut di depan nya.

"Iya, papa. Kita doain papa menang hari ini supaya besok kita bisa nonton langsung di sana ya."

Seolah mengerti apa yang Anya ucapkan, Sean nyengir dan mengangguk.

"Nah sekarang minum susunya dulu, oke?"

Pukul 8 malam, anak laki laki berumur satu tahun itu baru saja tertidur di kamarnya setelah capek seharian main mobil mobilan. Anya meregangkan otot tangan nya. Pegel juga gendong Sean yang udah tambah berat. Sean sedang aktif aktifnya seringkali bikin rempong. Tapi Sean pengertian, jarang rewel dan bisa tidur tepat waktu

Final indonesia open sudah berakhir, Fajar dan Rian memenangkan pertandingan dan menambah gelar juara mereka sehingga semakin memperkokoh kedudukan kedua dunia.

Rian berjalan mendekati kursi penonton,

Menemui perempuan dan anak kecil berumur satu tahun yang sedari tadi menonton nya, menjadi penyemangat terebsarnya.

"Sean, tos papa?" Kata Rian sambil mengarahkan telapak tangan nya pada Sean.

Sean membalasnya dengan keras.

"Pinter."

kemudian ia menggendong dan
membawa sean nya untuk ikut naik ke podium.

Sesi poto berlangsung.
Semua nya di buat gemas dengan anak laki laki itu yang pintar bergaya.

"Sean liat kamera,"

"Pinter."

"Selamat ya sayang."

Rian merangkul seva, membawanya dalam pelukan nya

"Makasih ya sayang,"

"Sean mau kayak papa ya?"

Sean mengangguk antusias sambil memainkan medali yg menggantung di leher Rian.

Iya, Rian sangat bersyukur mempunyai sevanya dalam hidupnya.

teringat kembali bagaimana kedua nya dipertemukan
perempuan depresi yang hampir saja bunuh diri, kemudian rasa peduli, kebersamaan, kesalahpahaman dalam mengartikan rasa dan rumitnya cinta mereka.

Dan sekarang, dia telah menemukan kebahagiaan, tanpa akhir.
Dia ingin menyaksikan bagaimana waktu bekerja.
menyaksikan saat demi saat yang dia alami tanpa terlewati sedikitpun.
Rian ingin menikmatinya.

Bersama istrinya, dan buah hati mereka.

TAMAT


The way I love You [Rian Ardianto] TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang