Dia

11 3 0
                                    

seperti biasa kadang mereka berdua pergi ke perpus atau taman untuk menikmati waktu bersama. Ditengah-tengah pembicaraan Alika berkata,"tadi gue ketemu anak baru itu di perpustakaan, namanya Arthur dia yang bantuin gue ambil buku itu, katanya sih dia kebetulan lewat dan liat gue yang nggak nyampe ambil bukunya terus dia bantuin deh, gitu".

"Anak baru?Arthur?hmm...ya bagus dong, dia anaknya baik juga" Ucap Lea sambil mengambil snack di depannya.

Alika hanya diam mendengar jawaban dari sahabatnya itu. Apa gue terlalu jutek ya?kok gue jadi ngerasa bersalah gini sih sama dia?-Alika

"Al, balik kuy" ajak Lea. Alika hanya mengangguk sambil mengikuti Lea menuju ke kelas.

~~~

"Jangan lupa tugas dikumpulkan minggu depan! selamat siang!" Setelah guru tersebut mengakhiri pelajaran siang itu, beliau dan para siswa pun meninggalkan kelas untuk segera pulang.

Masih terdapat beberapa anak yang sedang merapikan barang-barangnya sebelum pulang termasuk dua bersahabat itu."Al, ada barang yang mau gue beli nih, mau ikut gak? ntar gue traktir deh.." Ajak Lea dibumbui dengan sedikit rayuan.

Sembari memasukkan buku-bukunya Alika menjawab,"gue sih mau aja ya..tapi lo tau sendiri kan abang gue gimana? kalau habis selesai sekolah langsung pulang kalau mau pergi ya harus ganti baju dulu" Ucap Alika panjang lebar dengan nada sedikit kesal mengingat kelakuan kakak satu-satunya itu.

"Iya, gue tau kok...makanya nanti gue ikut lo dulu abis itu ke rumah gue, baru jalan" Jelas Lea.

Alika hanya mengangguk." Ya udah kuy, kesian abang gue nunggu lama di parkiran" Ucap Alika, kakaknya pasti sedang menunggunya di parkiran.

Di tengah perjalanan, Alika menghentikan langkahnya."Astaga!gue lupa!" Ucapnya panik,"Lupa apa lagi?" Tanya Lea.

"Buku tugas gue ketinggalan di laci..gue ambil dulu ya, bentar doang kok" Ucap Alika meyakinkan."Kebiasaan lo, ya udah sana buru..gue tunggu di sini." Kata Lea.

Alika pun bergegas menuju kelasnya dan mencari buku tersebut."Akhirnya...untung gak ilang lo." Ucap Alika girang sambil memeluk bukunya tersebut.

Alika pov

Aku sempat panik karena buku tugasku tertinggal di laci, tapi untungnya masih ada dan tak hilang, kayak cintaku ke oppa:) g.

Mungkin karena saking paniknya, aku sampai tak sadar kalau masih ada orang di bangku belakangku,"Eh, Arthur?" Saat semua orang berlomba untuk pulang lebih cepat, dia malah masih di kelas?aneh.

"Art, Arthur..hmm..tidur ternyata" Karena tak ada respon aku inisiatif menepuk pipi,tangan, dan punggungnya.

Aku terkejut, tiba-tiba saja dia menggeliat, dan yang membuatku lebih terkejut adalah saat dia tiba-tiba menarik pinggulku sambil bergumam,"Briefly..aku masih ngantuk ma..capek.." Ya, dia mengigau.

Tapi bukan itu masalahnya, sekarang wajah kami berdua hanya berjarak beberapa centi. Spontan aku menjauhkan diri dan dia terbangun, dengan wajah khas orang bangun tidur tentunya."Em..?lo?" Sumpah demi apapun, wajahnya yang kebingungan itu lucu sekali, tapi lebih ucul oppaku dong:)

"Heh, ini tuh udah jam pulang sekolah, semua anak-anak udah pada pulang dan lo malah tidur di sini? mau dikunciin di sini lo hah?!!" Teriakku kesal.

Seketika dia bangkit dari tempat duduknya dan mendekat kearahku,"L..lo ngapain sih?" Seperti orang tuli yang tidak bisa mendengar, dia mengabaikan ucapanku.

duk..

Dia terus mendekat sampai aku menabrak meja di belakangku. Jarak diantara kami makin menipis sampai aku bisa merasakan hembusan nafasnya. Yang bisaku lakukan hanya menutup mata dan memalingkan wajah sedikit ke kanan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

crazy girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang