3 - Jadian

570 94 3
                                    

Kata Bunda, Eggy tidak boleh lupa memberi kabar ketika sudah tiba di Bandung. Tetapi terkadang, saking lelahnya menempuh perjalanan dari Bogor ke Bandung Eggy kelupaan untuk memberitahu Bunda. Sampai kemudian Bunda Liyyana yang menghubungi putrinya duluan, setelah itu beliau pasti mengomeli putrinya yang bernama lengkap Sheilla Regina Kamalyya ini.

Eggy yang sekarang baru saja sampai di unit apartemennya, memilih langsung rebahan di atas sofa. Lelah sekali rasanya, tadi keadaan jalanan sama sekali tidak ramah, macet dimana-mana. Mungkin hal tersebut sehubungan dengan dimulainya masa kembalinya para mahasiswa untuk memulai semester baru perkuliahan. Eggy pun begitu. Dia kembali ke Bandung sebab harus memulai rutinitas baru di semester yang juga baru.

Rasanya, sebentar sekali Eggy menghabiskan waktu liburan bersama keluarganya. Eggy masih ingin di rumah, masih ingin ribut dengan Ala, masih ingin merengek pada Ayah, Eggy juga masih ingin makan masakan Bunda. Tapi tidak bisa terus begitu, namanya juga kehidupan, yang mana sebelumnya sudah menjadi pilihan Eggy sendiri. Tidak apa-apa, Bunda bilang beliau minggu depan bisa ke Bandung. Bunda berjanji untuk memaksa Ala ikut mumpung Eggy belum sibuk dengan tugas diawal perkuliahan, jadi mereka bisa jalan-jalan.


Tiba-tiba, Eggy yang hampir terlelap tergangu dering ponsel dari dalam tasnya. Ah, Eggy ingat itu pasti Bunda yang menghubungi. Dengan segera Eggy angkat panggilan tersebut.

"Waalaikum'salam. Iya, Bun. Ini Teteh baru aja sampai apartemen, lagi rebahan dulu di sofa, capek banget soalnya tadi kena macet, ini Teteh juga baru aja mau telepon Bunda, Bunda-nya gak usah ngomel yaaa" ujarnya secara beruntun bahkan sebelum ada suara dari ponselnya.

Nada memelas Eggy malah disambut kekehan dari seberang sambungan.

Tunggu dulu, rasa-rasanya ada yang salah.

"Baru sampai Bandung?"

Hah? Kenapa suara Bunda seperti laki-laki? Tunggu dulu,

Eggy kemudian buru-buru bangkit untuk melihat layar ponselnya, karena dari tadi Eggy masih memejamkan mata.

Jimmy!!! Haduuuh, kenapa bisa-bisanya Eggy berbuat malu begini??? Langsung saja ia menggerutu karena merasa menyesal tidak melihat dulu siapa yang menghubunginya.

Bagaimana ini??? Eggy malu sekali.

"Hehe. Maafin, Jim. Aku kirain, Bunda. Maaf banget. Hehehe."

"Gemesin tahu gak sih, Gy."

Pipi Eggy memerah, ini antara dia masih malu dan juga tersipu atas ucapan yang didengarnya barusan.

Tidak menampik fakta, bahwa Eggy mulai menyukai sosok Jimmy. Dua bulan mengenal pria itu, cukup membuat Eggy tahu kalau mereka kini sedang dalam tahap pendekatan.

Aduuhhh Eggy, tercoreng sudah image di depan gebetan.

"Tadi aku tanya lho. Belum dijawab."

"Eh, iya-iya. Ini aku baru sampai Bandung."

"Samaan dong kita."

"Hah? Maksudnya gimana?"

"Iyaaa, ini aku juga baru sampai Bandung."

"Jimmy jangan bercanda!"

"Dih, siapa yang bercanda? Orang beneran aku baru sampai kostan temen. Kan aku bilang, kalau kamu udah di Bandung aku juga di sana."

Eggy gelagapan, antara bingung dan senang. Ia bingung karena Jimmy memang bilang akan main ke Bandung kalau Eggy di sana. Entah mengapa Eggy kini berbunga-bunga setelah mengetahui Jimmy juga sudah di Bandung. Oooh--dan itu karena dirinya.

[2] PARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang