BAB IV

42 5 3
                                    

Setelah Qiana pergi, Kara mencoba melihat isi di dalam flash disk Sahara seorang diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah Qiana pergi, Kara mencoba melihat isi di dalam flash disk Sahara seorang diri. Ia  menancapkan benda itu ke kotak kecil yang tersembunyi di balik tembok, mencari satu colokan yang cocok, kemudian meminta BlackLin membukakan file itu untuknya. Sementara dirinya sendiri berbalik untuk  merapikan meja dan kursi menghadap layar utama.

Kara beralih kembali untuk melihat hasil kerja AI, namun gambaran kurva yang terus naik turun di layar membuar alis Kara mengkerut.

"Apa ada masalah?"

BlackLin cepat menjawab,"Dokumen terpassword. Ini akan memerlukan waktu beberapa saat."

"Oh, okey." Kara mengangguk. ia berbalik kembali ke kursi miliknya lalu  duduk disana sembari menunggu BlackLin menyelesaikan pekerjaan. 

Kara merasa agak curiga, kenapa benda sesederhana itu sangat di jaga ketat. Ia mulai berasumsi Sahara mungkin  benar- benar seorang agen seperti yang Qiana duga?

Kara masih merenung saat BlackLin membuat suara lonceng 'Tring!' kemudian memberinya pengumuman sederhana.

"Selesai! Dokumen sudah terbuka."

"Oke. Thanks." 

Kara berdiri lagi. Ia berjalan, kembali mendekati layar hologram dan mulai memencet beberapa  kotak yang berbentuk seperti  surat. 

Saat satu kotak surat terbuka, muncul beberapa file foto  yang  bertumpuk acak. Jari kara memencet tombol  show  di bagian atas, dan  file- file itu  berubah menjadi layar tunggal yang berjalan sendiri secara bergantian tiap sepuluh detik. 

Di file pertama, Kara melihat data tentang wanita bernama Sahara Laudi. Keterangan di bawahnya membuat Kara tersenyum bangga. Dugaan Qiana memang benar, Sahara ternyata seorang agen informan seperti mereka. Namun dari agensi mana tidak ada keterangan lebih.

File bergerak ke layar kedua. Kali ini senyum Kara memudar, ketika iris coklatnya memperhatikan keterangan yang tertulis di sana. 

"Apa ini?" Ia jelas marah. 

Sebuah dokumen mirip CV, seperti  yang pernah ia serahkan saat masuk ke biro, kini ia temukan di dalam flash disk  Sahara. Kara mulai menduga jika dokumen penting BIT-A telah bocor ke tangan agen lain. Yang bisa berarti, kabar bahwa Seira mengkhianati mereka benar.

Namun Kara cepat sadar. Ia mengoyang kepala, untuk menjaga dirinya tetap fokus dan berpikir dingin. Pekerjaan ini harus ia selesaikan, secepatnya. Bahkan, jika sahabatnya memang benar telah mengkhianati mereka, ia akan membahas hal itu dengan Kairav nanti. 

Kara kembali ke dokumen dimana profil sahabatnya terpampang jelas. Di bandingkan CV yang mereka serahkan, informasi di dalam dokumen itu jauh lebih banyak. Ada nama lengkap  Seira, tanggal lahir, tempat di mana saja dia pernah tinggal, nama orangtuanya hingga sampai penghasilan Seira dan tanggal kematiannya. 

Delta7 TeamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang