Di pagi yang indah itu, Elin menyusuri jalan bersama ke 2 anaknya, jalan tersebut tidak besar, hanya cukup dilalui sebuah mobil, dikiri kanan jalanan tampak rimbunan pepohonan, dari kejauhan kicauan burung terdengar merdu.. sayup-sayup diantara pepohonan, terik matahari mengintip dari balik awan putih, di atas dedaunan masih tampak embun pagi menetes jatuh ke bumi. Elin adalah nama panggilan, nama sebenarnya adalah Evelyn Kurnia Sari Dewi. Cukup panjang juga sih namanya. Dia mempunyai sepasang orang anak bernama Robby dan Elsa.
Dalam perjalanan yang cukup melelahkan tersebut Robby bertanya kepada mamanya.
"Kita mau kemana sih mah?"
"Kita mau ke kampung nenek dan kakek kamu"
"Kita mau berapa lama disini mah? bagaimana dengan sekolah aku"
Robby menghujani ibunya dengan banyak pertanyaan. Sedangkan Elsa asik menikmati perjalanannya sambil sesekali mendengarkan pembicaraan kakak dengan mamanya.
"Mungkin kita selamanya akan disini.. kamu akan sekolah disini.. mempunyai teman yang banyak disini.. disini tempatnya asik, sejuk, nyaman, indah, asri." (mamanya tak bisa mengungkapkan isi hatinya yang begitu sedih).
Bermula dari pertemanan saat dikantor, Elin adalah seorang lulusan dari universitas terkemuka di Sumbawa. Sedangkan Edward lulusan universitas terbaik di USA. Mereka bekerja dalam lingkup kantor yang sama. Lama bekerja bareng, benih cinta timbul diantara keduanya. Elin adalah gadis yang cantik, berkulit putih, berambut panjang lurus sesiku dengan hidung sedikit mancung. Sedangkan Edward adalah pemuda yang ganteng, berkulit sawo matang (seperti biasanya ras asia), dengan badan tegap dan berwibawa. Tutur kata keduanya sangat lemah lembut.
Setahun sudah mereka merajut cinta, asmara yang begitu indah selalu ada dalam setiap kegiatan dikehidupan mereka. Hubungan di antara keluarga mereka sudah sangat dekat. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menikah dengan persetujuan antar keluarga. Pernikahan berlangsung sederhana. Perjalanan rumah tangga mereka pun dilalui dengan sangat bahagia. Ditambah lagi dengan kehadiran anak, saat pernikahan menginjak tahun ke 3, keluarganya sudah dikarunia 2 orang anak. Mereka bisa dikatakan sebagai keluarga yang beruntung, keluarga yang bahagia karena Elin memiliki sepasang anak yang baik dan pintar, serta suami yang bertanggung jawab dengan keluarganya. Keluarga itu tidak pernah dilanda pertengkaran hebat.
Suatu ketika Edward, kedatangan surat undangan acara reuni SMA. Awalnya dia malas untuk pergi ke acara reunian tersebut. Berhubung dia banyak sekali pekerjaan dan menganggap acara tersebut hanya dihadiri orang-orang yang memang belum mempunyai pasangan saja dan kemungkinan juga hanya obrolan untuk pamer kekayaan. Surat undanganpun ditaruh begitu saja di meja ruang keluarga.
Diakhir pekan, mereka sekeluarga selalu mengisi waktu liburan bersama. hampir semua kota mereka pernah kunjungi. Hanya memang mereka belum pernah mengajak anaknya pulang ke kota kelahiran mamanya, kalau papanya memang kelahiran Jakarta. mereka berencana tahun depanlah waktu yang tepat untuk mengajak mereka. Mereka mencari waktu yang panjang jika akan berlibur ke kampung Elin, karena perjalanan yang membutuhkan waktu yang lama serta jarak yang jauh pula dari bandara.
Berjalannya waktu.. hampir Edward melupakan hari reuni SMAnya. di hari itu Elin memberitahukan, suaminya yang baru pulang sehabis meeting dengan kolega bisnisnya di Bogor. Waktu itu menunjukkan jam 16.00.
"Kamu gak pergi ke acara reunian Ed?"
"Ah, gak penting lah.. mending kita makan malam sama anak-anak aja di luar"
"Memang teman dekat kamu gak pada datang juga?"
"Pada datang sih katanya, kemarin.. kita telpon-telponan mau ketemuan disana"
YOU ARE READING
KETEGUHAN CINTA
RomanceCinta yang dibangun sejak lama, kandas hanya karena sebuah acara reuni SMA. Cinta yang besar diantara keduanya membuat cerita ini begitu sedih dan jengkel.