PART 37

1K 173 8
                                    

Langit Tromso terlihat sedikit cerah ketika pagi hari, sebagai pertanda bahwa sebentar lagi matahari akan kembali melewati garis cakrawala. Namun, angin berhembus begitu dingin hingga membuat kulit terasa tercubit. Langit di ufuk timur itu terlihat begitu indah dengan warna jingga samar bersatu dengan biru gelap Tromso.

Jungkook melangkahkan kakinya ditepi danau yang membeku, berencana untuk melangkahkan kakinya ketengah danau, namun tatapan tajam Kim Taehyung cukup membuatnya merasa takut, hingga nyali untuk melawannya menciut.

Berakhirnya Jungkook yang kini menekuk lututnya dengan menatap permukaan beku itu yang memantulkan bayangan dirinya, ia melirik pada kotak hitam berisi lilin yang mungkin bisa mengembalikan kehidupannya.

"Jungkook-ah! Kita harus kembali!"

Jungkook segera bangkit setelah mendengar teriakan itu, berbalik dengan keningnya berkerut. Ia melangkahkan kakinya begitu pelan dan berlari setelah menghidari permukaan beku dan mengarah pada Taehyung yang tengah menunggunya.

"Bukankah kita akan kerumah Yoongi-hyung?" ucap Jungkook sembari berlari pelan dan menjatuhkan tubuhnya pada pelukan Kim Taehyung yang kini kembali menatapnya tajam karena berlari ditengah jalanan yang licin.

Jungkook hanya tertawa kecil dan melangkahkan kakinya dengan lengan yang kini memeluk kotak hitam itu. Taehyung merangkul pinggang sempit Jungkook hingga tak ada lagi jarak antara mereka.

"Jimin berada depan rumah" ucap Taehyung setelah tadi Jimin menghubunginya padahal sesuai dengan janji, Jungkook dan Taehyung akan bersama kerumah Min Yoongi dan bersama memecahkan bagaimana menghilangkan legenda itu.

"Eoh? Apa bersama dengan Yoongi-hyung?' ucap Jungkook yang kini menatap danau yang terlihat begitu indah dengan memantulkan cahaya biru bulan yang masih enggan untuk bergelincir.

"Sepertinya tidak" ucap Taehyung yang kemudian menghela nafas panjangnya merasa bahwa udara terasa begitu dingin.

.

.

Jimin melambaikan tangannya dengan senyum yang merekah dan kacamata dengan lensa berwarna ungu gelap itu bertengger dihidungnya. Jungkook membalas lambaiaan tangan itu dan berlari kecil membuat Taehyung menarik tudung jaketnya, membuat Jungkook spontan berhenti berlari.

Jimin tertawa kecil setelah ia menghela nafasnya dan menggosok hidungnya yang terasa gatal. Jungkook berhenti dihadapan Jimin begitu juga Taehyung yang kini bersiap untuk membuka pintu rumahnya.

"Dimana Yoongi-hyung?" ucap Jungkook yang melirik kesegala arah mencari keberadaan pria berkulit pucat itu. Namun, Jungkook tidak dapat menemukannya hingga kembali melirik pada Jimin.

Jimin terdiam kembali tersenyum dengan jemarinya yang kini terulur dan mengusap lembut surai hitam Jungkook, membuat Jungkook mengerutkan keningnya mempertanyakan apa yang dilakukan oleh pria bermarga Park itu.

"Yoongi hyung berkata—aku harus melakukan ini ketika bertemu denganmu" ucap Jimin yang kemudian tertawa kecil. Taehyung melirik pada Jimin dengan keningnya yang kini berkerut.

"Masuklah—dan apa yang kau lakukan? Memakai kacamata ketika hari gelap?" ucap Taehyung yang kini mengulurkan tangannya berencana untuk melepaskan kaca mata itu. Namun, Jimin dengan cepat menghindar dengan raut wajah Taehyung yakini datar walaupun wajahnya tertutup oleh kaca mata.

"Aku tidak akan lama—Aku hanya mengantarkan ini" ucap Jimin sembari menyerahkan sebuah buku pada Jungkook dan kembali tersenyum hangat.

Horizon In Tromso [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang